Tahapan Penelitian Pengumpulan Data

3.2. Tahapan Penelitian

Tahapan peneltian disajikan pada Gambar 6: Gambar 6. Tahapan penelitian Rekomendasi solusi penerapan MRP Kesimpulan dan Saran Identifikasi minat Penelitian Gagasan-gagasan Penentuan objek penelitian Studi Pustaka dan Diskusi Pemilihan topik penelitian: Analisis Rantai Pasokan Di UKM Keramik Klampok Banjarnegara Perumusan Masalah 1. Bagaimana model rantai pasokan di UKM keramik Klampok? 2. Bagaimana hubungan MRP terhadap produktivitas UKM keramik Klampok? 3. Bentuk solusi yang dapat diterapkan dengan pendekatan MRP di UKM keramik Klampok? Tujuan Penelitian 1. Menganalisis model rantai pasokan UKM keramik Klampok. 2. Menganalisis hubungan MRP terhadap produktivitas UKM keramik Klampok. 3. Memberikan solusi dengan pendekatan MRP pada UKM keramik Klampok Rancangan Pengumpulan Data; Identifikasi kebutuhan data, Metode pengumpulan data, Pemilihan teknik analisis Studi Pendahuluaninitial assesment Pengumpulan dan kompilasi data lapangan - Pengisian kuesioner - Observasi dan wawancara Pengumpulan dan pengolahan data Analisis data - Analisis rantai pasokanÆ Analisis deskriptif - Tanggapan respondenÆ Frekuensi - Analisis MRP terhadap produktivitas UKMÆ Regresi Logistik Pra penelitian Penyusunan riset desain dan kuesioner Uji reliabilitas Uji validitas Pengolahan data - Tabulasi data dan informasi - Identifikasi model rantai pasokan - Pengolahan data dan informasi

3.3. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari UKM Keramik Banjarnegara. Lokasi penelitian berada di UKM keramik Klampok Kabupaten Banjarnegara Lampiran 2. Data sekunder adalah berupa dokumen-dokumen atau literatur-literatur dari BPS, internet, surat kabar dan jurnal. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi, yang bertujuan untuk mengamati obyek penelitian, sehingga memahami kondisi yang sebenarnya. Pengamatan bersifat non partisipatif, yaitu peneliti berada di luar sistem yang diamati. 2. Wawancara, yang dilakukan kepada para pengusaha dan instansi-instasi terkait sebagai responden. 3. Kuesioner berisi mengenai daftar-daftar pertanyaan dan pernyataan yang ditujukan kepada pihak-pihak terkait. Kuesioner dibagi menjadi dua jenis, yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi rantai pasokan Lampiran 3 dan kuesioner untuk menilai hubungan antara manajemen rantai pasokan dengan produktivitas Lampiran 4. Kuesioner pertama terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan rantai pasokan seperti pemasok, persediaan, produksi, distributor, konsumen, kerjasama dan SDM yang terkait dengan tenaga kerja. Kuesioner kedua berisi pernyataan-pernyataan tertutup yang berarti setiap responden tidak dapat memberikan jawaban dan tanggapan selain dari yang disediakan dalam kuesioner. Skala pengukuran yang digunakan untuk menilai jawaban responden adalah skala likert 5 tingkat, dengan keterangan pemberian bobot sebagai berikut: bobot 5 = sangat setuju bobot 4 = setuju bobot 3 = netral bobot 2 = tidak setuju bobot 1 = sangat tidak setuju Kebutuhan, jenis, metode dan sumber data dibuat dalam Tabel 1 berikut: Tabel 1. Kebutuhan, jenis, metode dan sumber data Kebutuhan data Jenis Data Metode Sumber Data Identifikasi rantai pasokan keramik Primer Wawancara, kuesioner, observasi Pengusaha keramik - Perkembangan UKM Keramik di Banjarnegara - Jumlah pelaku usaha keramik Primer, sekunder Wawancara, - Pengusaha keramik - BPS kabupaten Banjarnegara - surat kabar - internet - Jumlah tenaga kerja - Jumlah bahan baku yang digunakan - Jumlah produk yang dihasilkan - Besarnya modal usaha - Omzet penjualan Primer, sekunder Wawancara, kuesioner, - Pengusaha keramik - staf dan pekerja - Kuesioner hubungan MRP dengan produktivitas Primer Kuesioner - Pengusaha keramik Setelah identifikasi rantai pasokan kemudian penelitian dilanjutkan dengan mengkaji hubungan variabel dalam MRP terhadap produktivitas. 1. Produktivitas Y Beberapa faktor yang dimasukkan menjadi batasan dalam pengukuran produktivitas antara lain berkaitan dengan keahlian tenaga kerja, teknologi, perencanaan dan pengawasan produksi, ukuran perusahaan, bentuk kerjasama yang dilakukan pihak perusahaan, kebijakan pendidikan dan pelatihan oleh pemerintah daerah serta kualitas produk. 2. Manajemen Rantai Pasokan Beberapa faktor yang terkait dengan manajemen rantai pasokan antara lain: a. Pemasok X 1 Hal-hal yang menjadi batasan dalam kaitan dengan pemasok antara lain: hubungan dengan pemasok, jumlah pemasok, sistem kerjasama dengan pemasok. b. Persediaan X 2 Hal-hal yang menjadi batasan dalam kaitan dengan persediaan antara lain: jumlah persediaan, jangka waktu penyimpanan dan efektifitas persediaan yang terkait dengan kelancaran hubungan dengan pemasok. c. Produksi X 3 Hal-hal yang menjadi batasan dalam kaitan dengan produktivitas antara lain: mutu produk, pengawasan mutu, jumlah produksi, desain produk dan informasi untuk kegiatan produksi. d. Distributor X 4 Hal-hal yang menjadi batasan dalam kaitan dengan distributor antara lain: pemilihan penggunaan distributor, sistem pengangkutan, frekuensi pendistribusian dan ketepatan pendistribusian. e. Konsumen X 5 Hal-hal yang menjadi batasan dalam kaitan dengan konsumen antara lain: peningkatan produktivitas, peningkatan pelayanan, promosi dan peningkatan kualitas produk. f. Kerjasama X 6 Hal-hal yang menjadi batasan dalam kaitan dengan kerjasama adalah kerjasama vertikal dan horisontal. Kerjasama vertikal terkait dengan kerjasama antara perusahaan atau lembaga pendidikan dan informasi, sedangkan kerjasama horisontal terkait dengan pemasok. g. Sumber Daya Manusia X 7 Hal-hal yang menjadi batasan dalam kaitan dengan tenaga kerja antara lain : kualitas tenaga kerja, pendidikan dan pelatihan tenaga kerja dan penggunaan tenaga ahli dalam proses produksi. Indikator dan nomor item di dalam kuesioner disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Indikator dari setiap variabel dalam kuesioner No Variabel Indikator Nomor di Kuesioner 1 Produktivitas - Keahlian tenaga kerja - Teknologi - Perencanaan dan pengawasan produksi - Ukuran perusahaan - Bentuk kerjasama yang dilakukan pihak perusahaan - Kebijakan pendidikan dan pelatihan oleh pemerintah daerah - Kualitas produk 1 2 3 4 5 6 7 2 Pemasok - Hubungan dengan pemasok - Jumlah pemasok - Sistem kerjasama dengan pemasok 8 dan 11 9 10 3 Persediaan - Jumlah persediaan - Jangka waktu penyimpanan - Efektifitas persediaan yang terkait dengan kelancaran hubungan dengan pemasok. 13 dan 16 14 15 4 Produksi - Mutu produk - Pengawasan mutu - Jumlah produksi - Desain produk - Informasi untuk kegiatan produksi. 17 18 19 20 21 5 Distributor - Pemilihan penggunaan distributor - Sistem pengangkutan - Frekuensi pendistribusian - Ketepatan pendistribusian 22 23 24 25 6 Konsumen - Peningkatan produktivitas - Peningkatan pelayanan - Promosi - Peningkatan kualitas produk 26 27 dan 29 28 30 7 Kerjasama - Kerjasama vertikal - Kerjasama horisontal 31, 33, 34 32, 8 SDM - Kualitas tenaga kerja - Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja - Penggunaan tenaga ahli 35 dan 36 37 38

3.4. Populasi dan Sampel