Biji yang telah tersosoh dan kulit bijinya akan turun ke bawah, lalu disalurkan ke lubang pengeluaran. Sebelum bahan yang diproses keluar dari
lubang pengeluaran, kulit biji yang massanya lebih ringan dari bijinya langsung dihisap oleh blower yang dihubungkan ke lubang pengeluaran.
Perputaran roller penyosohan diatur dengan motor listrik yang dihubungkan oleh puli dan sabuk. Cara pengisian biji hotong ke dalam hopper
dilakukan secara manual, begitu juga biji yang telah tersosoh ditampung dan diambil dari tempatnya secara manual.
Kapasitas penyosohan yang optimum tercapai apabila biji yang tersosoh sebanyak mungkin atau biji yang tidak tersosoh seminimum mungkin. Kapasitas
tinggi juga diperoleh apabila jumlah biji yang dapat disosoh persatuan waktu sebesar mungkin. Kapasitas penyosohan yang dihasilkan tergantung dari
kecepatan mengumpan serta tenaga yang tersedia untuk penyosohan. Mesin penyosohan biji hotong dioperasikan oleh satu orang operator.
C. KONSTRUKSI MESIN
C. 1. Desain Fungsional
1. Hopper
Hopper berfungsi sebagai tempat penampung biji hotong yang dilengkapi
dengan lubang pemasukan untuk mengatur jumlah biji yang akan masuk ke rumah penyosoh.
2. Rumah Penyosoh
Rumah penyosoh digunakan untuk menopang hopper, roller penyosoh, dan dua buah penutup roller dimana satu bagian merupakan penyosoh dan satu
bagian lagi merupakan penutup roller saja. Bagian-bagiannya dapat diuraikan di bawah ini :
a. Plat biji tebal 4 mm : digunakan sebagai dudukan
roller penyosoh dan poros.
b. Roller
Penyosoh : berfungsi sebagai unit penyosoh kulit biji hotong yang berputar bergesekan dengan tiga buah plat besi yang
dipasang di sisi salah satu penutup roller. c.
Penutup roller penyosoh : berfungsi untuk menutup roller
penyosoh dan sebagai penyosoh yang dikombinasikan dengan roller penyosoh, dimana dua buah penutup roller satu bagiannya merupakan
penyosoh dan satu bagian lagi merupakan penutup roller saja. d.
Baut dengan panjang 19 cm dan 20 cm, pipa besi pejal yang kedua ujung ditap, dan pipa besi bolong diameter 1.2 cm dengan
panjang 15 cm sebagai penghubung dua buah plat besi 44 mm. 3.
Sistem transmisi dan dudukannya Sistem transmisi dan dudukan mesin penyosoh biji buru hotong terdiri dari
bagian-bagian di bawah ini yaitu : a.
poros : berfungsi untuk meneruskan putaran dari poros motor listrik ke poros roller penyosoh. Selain itu, poros juga berfungsi
sebagai tempat memasang puli. b.
Puli : berfungsi untuk dudukan sabuk, selain itu ukuran diameter puli yang berbeda dapat memperbesar atau memperkecil
kecepatan putaran mesin. c.
Sabuk V-belt : berfungsi untuk menyalurkan putaran dari puli pada motor listrik ke puli pada poros roller penyosoh dan ke puli
pada poros blower. Panjangnya disesuaikan dengan jarak antar puli yang digunakan. Sabuk yang dipakai tipe A karena mudah didapatkan di pasaran
dan disesuaikan dengan tipe puli yang digunakan. d.
Penutup sabuk V-belt dan puli : berfungsi untuk menutup sabuk V-belt dan puli, juga berfungsi sebagai pelindung.
e. Rangka dudukan bearing
: berfungsi sebagai dudukan bearing.
f. Bearing
: berfungsi sebagai dudukan poros atau as. Ukuran bearing yang dipakai sesuai dengan ukuran diameter as yang
digunakan.
4. Saluran pengeluaran biji dan kulit hasil penyosohan
Saluran ini berada di bawah rumah penyosohan dan berfungsi sebagai saluran pengeluaran biji dan kulit hasil penyosohan yang belum terpisahkan.
5. Selang pemisahan kulit dengan biji
Saluran ini menghubungkan saluran pengeluaran biji dan kulit tersosoh yang belum terpisah dengan blower penghisap.
6. Kipas blower
Blower berfungsi untuk memisahkan partikel kecil dari biji hotong yang
sudah tersosoh, seperti kulit biji dan kotoran yang terkandung di dalamnya. Biji yang lebih berat akan tetap jatuh ke bawah pada lubang pengeluaran, dan kulit
serta kotoran yang dikandung akan dihisap dan dikeluarkan dari blower menuju siklon
. Gambar kipas dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Kipas penyosoh buru hotong 7.
Motor Penggerak Motor penggerak dari mesin penyosohan kulit biji hotong ini adalah motor
listrik yang berfungsi untuk menghasilkan putaran sebagai sumber tenaga.
8. Rangka penyangga
Rangka penyangga berfungsi sebagai dudukan rumah penyosoh, motor listrik, saluran pengeluaran biji dan kulit hasil penyosohan, dan blower penghisap.
C. 2. Desain Struktural