KONSTRUKSI MESIN MESIN PENEPUNG BIJI BURU HOTONG

Gambar 10. Pisau penepung biji hotong Biji yang telah menjadi tepung akan turun ke bawah karena terdorong oleh pisau untuk keluar dari rumah penepungan melalui saringan, lalu disalurkan ke lubang pengeluaran. Partikel yang lebih kecil atau sama ukuran partikelnya dengan ukuran mesh saringan maka partikel tepung akan disalurkan ke lubang pengeluaran mesin penepung. Perputaran pisau penepung diatur dengan motor listrik yang dihubungkan oleh puli dan sabuk. Cara pengisian biji hotong ke dalam hopper dilakukan secara manual, begitu juga biji yang telah menjadi tepung ditampung dan diambil dari tempatnya secara manual. Kapasitas penepungan yang optimum tercapai apabila biji yang menjadi tepung dengan kualitas baik halus yang dihasilkan banyak atau biji yang tidak halus seminimum mungkin. Kapasitas tinggi juga diperoleh apabila jumlah biji yang dapat ditepungkan persatuan waktu sebesar mungkin. Kapasitas penepungan yang dihasilkan tergantung dari kecepatan mengumpan serta tenaga yang tersedia untuk penepungan. Mesin penyosohan biji hotong dioperasikan oleh satu orang operator.

C. KONSTRUKSI MESIN

C.1. Desain Fungsional

Bagian-bagian dari mesin penepungan buru hotong antara lain : 1. Hopper Hopper berfungsi sebagai tempat penampung biji hotong yang dilengkapi dengan lubang pemasukan untuk mengatur jumlah biji yang akan masuk ke rumah penepungan. 2. Rumah penepung Rumah penepung digunakan untuk menopang hopper, pisau penepung, dan saringan serta penutup pisau penepung. Bagian-bagiannya dapat diuraikan di bawah ini : a. Pisau penepung Pisau penepung berfungsi sebagai unit penepung biji hotong yang berputar bertumbukan dengan pisau penepung yang lain dimana pisau yang lain tersebut diam. Pisau penepung ini terdiri dari 4 pisau, di mana pisau ini akan bergesekan dengan pisau yang lainnya. Gambar pisau penepung buru hotong yang berputar dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11. Pisau penepung buru hotong yang berputar b. Penutup pisau penepung Penutup pisau penepung berfungsi untuk menutup pisau penepung dan sebagai penepung yang dikombinasikan dengan pisau penepung yang berputar, dimana di dalam penutup pisau penepung ini terdapat bagian pisau penepung statis. Gambar penutup pisau penepung buru hotong statis dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12. Pisau penepung buru hotong statis c. Saringan Saringan berfungsi sebagai penentu ukuran partikel tepung yang diinginkan sehingga diperoleh hasil tepung yang halus sesuai ukuran meshnya. Saringan ini berbentuk lingkaran dimana ukurannya disesuaikan dengan lingkaran rumah penepung. Gambar saringan penepung buru hotong dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 13. Saringan penepung buru hotong ukuran mesh 14 3. Sistem transmisi dan dudukannya Sistem transmisi dan dudukan mesin penepung biji buru hotong terdiri dari bagian-bagian di bawah ini yaitu : a. poros : berfungsi untuk meneruskan putaran dari poros motor listrik ke poros roller penepung, selain itu juga berfungsi sebagai tempat memasang puli. b. Puli : berfungsi untuk dudukan sabuk, selain itu ukuran diameter puli yang berbeda dapat memperbesar atau memperkecil kecepatan putaran mesin. c. Sabuk V-belt : berfungsi untuk menyalurkan putaran dari puli pada motor listrik ke puli pada poros pisau penepung. Panjangnya disesuaikan dengan jarak antar puli yang digunakan. Sabuk yang dipakai tipe A karena mudah didapatkan di pasaran dan disesuaikan dengan tipe puli yang digunakan. d. Penutup sabuk V-belt dan puli : berfungsi untuk menutup sabuk V-belt dan puli, juga berfungsi sebagai pelindung. e. Rangka dudukan bearing : berfungsi sebagai dudukan bearing. f. Bearing : berfungsi sebagai dudukan poros atau as. Ukuran bearing yang dipakai sesuai dengan ukuran diameter as yang digunakan. 4. Saluran pengeluaran tepung hasil penepungan Saluran ini berada di bawah rumah penepungan dan berfungsi sebagai saluran pengeluaran tepung yang dihasilkan dari proses penepungan yang ada di rumah penepung. 5. Motor Penggerak Motor penggerak dari mesin penepungan biji hotong ini adalah motor listrik yang berfungsi untuk menghasilkan putaran sebagai sumber tenaga. 6. Rangka penyangga Rangka penyangga berfungsi sebagai dudukan rumah penepung dan hopper , motor listrik, dan saluran pengeluaran tepung.

C.2. Desain Struktural

Mesin ini terdiri atas enam bagian utama, yaitu : Hopper, rumah penepung, sistem transmisi dan dudukannya, saluran pengeluaran tepung, motor listrik, dan rangka penyangga. Gambar teknik mesin penepung hotong dapat dilihat pada Lampiran 23. 7. Hopper Hopper merupakan penampung biji yang terbuat dari plat besi dengan bentuk limas terbalik yang terpotong di bagian bawah. Ukuran Hopper ini adalah 27 x 20 x 21 cm. Hopper ini menempel pada penutup rumah penyosoh berbentuk huruf U terbalik dan memiliki ukuran. 8. Rumah penepung Rumah penepung terdiri dari pisau penepung baik yang berputar maupun statis dan terdapat saringan dengan ukuran 14 mesh. Pisau penepung yang berputar terdiri dari pisau balok sebanyak empat buah dengan ukuran 3 x 2 x 2 cm dan pisau silinder sebanyak delapan buah dengan diameter 1.5 cm dan panjangnya 2.5 cm. Pisau statis terdiri dari pisau balok sebanyak 24 buah dengan ukuran 2 x 2 x 1.5 cm. 9. Sistem transmisi dan dudukannya Sistem transmisi terdiri dari satu bauh poros yang ditempatkan pada roller penyosoh. Penghubung antara puli adalah sabuk V-belt tipe A, pada sistem transmisi dibuat juga penutup sabuk dan puli yang terbuat dari plat. 10. Saluran pengeluaran tepung hasil penepungan Saluran ini berada di bawah rumah penyosoh yang dihubungkan dengan 4 buah baut 8 mm yang dibuat ke rangka penyangga. Bagian ini terbuat dari besi plat dan mempunyai bentuk balok ukuran 15 x 6 cm. 11. Motor penggerak Motor penggerak mesin penyosoh kulit biji hotong ini adalah motor listrik yang menggunakan arus AC tiga fasa, , dengan daya 2.2 kw, sedangkan tegangan yang digunakan 380 V dan mempunyai rpm sebesar 1425 rpm. 12. Rangka penyangga Rangka penyangga merupakan meja persegi panjang yang terbuat dari besi plat dengan ukuran 37 x 13.5 cm dan tinggi kaki 29 cm posisi kaki miring. Diatas meja besi plat akan diletakkan rumah penepung dan hopper, sedangkan di bawah besi plat diletakkan motor penggerak dan saluran pengeluaran tepung.

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN