Massa Jenis Biji Hotong

Tabel diatas menunjukkan bahwa ukuran dimensi butir biji hotong adalah 1.57 x 1.26 x 0.96 mm dan panjang malai rata-rata sebesar 15.91 ± 3.58 cm, sedangkan diameter hotong merupakan faktor pembatas dalam penentuan jarak antara roller penyosoh. Diameter biji hotong ditentukan dengan rumus sebagai berikut : D = a x b x c 13 Dimana D = diameter biji mm a = panjang biji mm b = lebar biji mm c = tebal biji mm Diameter biji hotong sebesar 1.24 ± 0.03 mm diperoleh dari rumus diatas. Pengukuran dimensi ini dapat dilihat pada Lampiran 4.

3. Massa Jenis Biji Hotong

Pengamatan tentang sifat fisik bahan menunjukkan bahwa massa jenis rata-rata biji hotong adalah 0.64 ± 0.01 gml. Berat 1000 biji pada biji hotong sebesar 1.19 ± 0.03 g. Berat malai pada biji hotong mempunyai massa sebesar 4.17 ± 1.96 g, sedangkan persentase berat biji per malai sebesar 80.27 ± 2.53. Analisa sidik ragam menunjukkan bahwa massa jenis biji hotong tiap bagian malai berbeda nyata pada taraf nyata 0.05. Pengukuran berat 1000 biji dapat dilihat pada Lampiran 5. Bagian tengah malai massa jenis bijinya paling besar dibandingkan dengan massa jenis pada bagian malai yang lainnya yakni sebesar 0.65 ± 0.01 gml, pada bagian pangkal malai biji hotong mempunyai massa jenis sebesar 0.64 ± 0.01 gml dan pada bagian ujung mempunyai massa jenis sebesar 0.63 ± 0.01 grml. Pengukuran massa jenis buru hotong dapat dilihat pada Lampiran 7. Bagian ujung mempunyai berat bijinya paling berat dibandingkan pada bagian malai yang lainnya yakni 1000 biji mempunyai massa 1.24 ± 0.12 g, sedangkan pada bagian pangkal sebesar 1.14 ± 0.01 g dan pada bagian tengah malai buru hotong mempunyai massa 1000 biji sebesar 1.22 ± 0.07 g. Bagian tengah malai mempunyai berat malai yang paling tinggi dibandingkan berat malai pada bagian malai yang lainnya yaitu sebesar 1.29 ± 0.64 g. Hal ini disebabkan karena massa jenis pada bagian tengah malai yang juga lebih tinggi dibandingkan massa jenis pada bagian malai yang lainnya. Bagian ujung mempunyai berat malai sebesar 1.25 ± 0.68 g, sedangkan pada bagian pangkal mempunyai berat sebesar 1.29 ± 0.64 g. Pengukuran massa jenis ini dapat disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Massa jenis dan persentase berat biji hotong per malai hotong Komponen Pangkal Tengah Ujung Keseluruhan Massa jenis gml Berat 1000 biji g Berat malai g Berat bijimalai g Persentase berat biji per malai 0.64 ± 0.01 1.14 ± 0.01 1.29 ± 0.64 0.99 ± 0.48 77.23 ± 4.30 0.65 ± 0.01 1.22 ± 0.07 1.63 ± 0.75 1.32 ± 0.60 81.49 ± 3.10 0.63 ± 0.01 1.24 ± 0.12 1.25 ± 0.68 1.02 ± 0.55 81.31 ± 3.47 0.64 ± 0.01 1.19 ± 0.03 4.17 ± 1.96 3.35 ± 1.54 80.27 ± 2.53 Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase berat biji per malai pada bagian tengah paling besar dibandingkan dengan pada bagian yang lainnya yaitu sebesar 81.49 ± 3.10, sedangkan yang terkecil pada bagian pangkal sebesar 77.23 ± 4.30 dan pada bagian ujung mempunyai persentase berat biji per malai sebesar 81.31 ± 3.47. Pengukuran karakteristik malai buru hotong dapat dilihat pada Lampiran 6 dan persentase berat biji per malai dapat dilihat pada Lampiran 9.

4. Perontokan secara manual