Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 2 Rembang Kelas X A dan X B pada bulan Oktober 2010. Hasil penelitian meliputi data utama dan data pendukung. Data utama terdiri dari: 1. Ketrampilan proses sains siswa yang meliputi observasi, merumuskan hipotesis, menggunakan ruang dan waktu, dan mengkomunikasikan hasil; 2. Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran yang meliputi aktivitas siswa dalam diskusi, dan aktivitas siswa dalam praktikum; dan 3. Hasil belajar siswa, sedangkan data pendukung terdiri dari: 1. Tanggapan siswa; dan 2. Tanggapan guru. Data yang lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Ketrampilan proses sains siswa Data tentang ketrampilan proses sains siswa selama proses pembelajaran pada materi Archaebacteria dan Eubacteria dengan penerapan praktikum pembuatan tekult meliputi ketrampilan siswa mengamati observasi , merumuskan hipotesis, menentukan ruang dan waktu, dan mengkomunikasikan hasil. a. Ketrampilan proses sains siswa mengamati observasi Data tentang ketrampilan proses sains siswa dalam mengamati observasi meliputi mengukur pH, mengamati hasil praktikum, dan membedakan susu tempe sebelum dan sesudah fermentasi dapat di lihat pada Tabel 6. Tabel 6. Skor ketrampilan proses sains siswa mengamati observasi No Parameter Aktivitas Skor Kriteria Kelas X A Kelas X B Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase 1. 85-100 Sangat baik 30 100 30 100 2. 70-84 Baik 3. 60-69 Cukup 0 0 0 0 4. 51- 59 Kurang baik 5. 0-50 Tidak baik Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 18 dan Lampiran 19 Berdasarkan perhitungan ketrampilan proses sains siswa mengamati observasi, secara klasikal kelas XA dan kelas XB telah mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu sebesar ≥ 70 siswa mencapai kriteria keaktifan tinggi. Hasil observasi ketrampilan proses sains siswa mengamati observasi menunjukkan kelas X A dan kelas X B mencapai persentase 100 dengan kriteria sangat aktif. b. Ketrampilan proses sains siswa merumuskan hipotesis Data tentang ketrampilan proses sains siswa merumuskan hipotesis meliputi 1. Menyebutkan kemungkinan atau perkiraan yang akan terjadi dari hasil kegiatan praktikum pembuatan tekult; dan 2. Menyatakan hubungan antara 2 variabel penambahan atau tanpa starter Lactobacillus casei strain Shirota dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Skor ketrampilan proses sains siswa merumuskan hipotesis No Parameter Aktivitas Skor Kriteria Kelas X A Kelas X B Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase 1. 85-100 Sangat baik 17 57 15 50 2. 70-84 Baik 13 43 15 50 3. 60-69 Cukup 4. 51- 59 Kurang baik 5. 0-50 Tidak baik 0 0 0 Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 20 dan Lampiran 21 Berdasarkan perhitungan ketrampilan proses sains siswa merumuskan hipotesis, secara klasikal kelas XA dan kelas XB telah mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu sebesar ≥ 70 siswa mencapai kriteria keaktifan tinggi. Hasil observasi ketrampilan proses sains siswa merumuskan hipotesis menunjukkan kelas X A mencapai persentase 57 dengan kriteria sangat baik dan 43 dengan kriteria baik, sedangkan kelas X B mencapai persentase 50 dengan kriteria sangat baik, dan 50 dengan kriteria baik. c. Ketrampilan proses sains siswa menentukan ruang dan waktu Data tentang ketrampilan proses sains siswa menggunakan ruang dan waktu meliputi menempatkan tekult sesuai dengan suhu yang sudah ditentukan, dan menggunakan waktu fermentasi yang sudah ditentukan dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Skor ketrampilan proses sains siswa menentukan ruang dan waktu No Parameter Aktivitas Skor Kriteria Kelas X A Kelas X B Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase 1. 85-100 Sangat baik 30 100 30 100 2. 70-84 Baik 3. 60-69 Cukup 0 0 0 0 4. 51- 59 Kurang baik 5. 0-50 Tidak baik Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 22 dan Lampiran 23 Berdasarkan perhitungan ketrampilan proses sains siswa menggunakan ruang dan waktu, secara klasikal kelas XA dan kelas XB telah mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu sebesar ≥ 70 siswa mencapai kriteria keaktifan tinggi. Hasil observasi ketrampilan proses sains siswa menggunakan ruang dan waktu menunjukkan kelas X A dan kelas X B mencapai persentase 100 dengan kriteria sangat baik. d. Ketrampilan proses sains siswa mengkomunikasikan hasil Data tentang ketrampilan proses sains siswa mengkomunikasikan meliputi memberikan hasil praktikum dengan tabel; membuat dan menyusun laporan secara sistematis; menjelaskan hasil praktikum; membaca tabel dari hasil praktikum; mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau suatu peristiwa dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Skor ketrampilan proses sains siswa mengkomunikasikan hasil No Parameter Aktivitas Skor Kriteria Kelas X A Kelas X B Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase 1. 85-100 Sangat baik 24 80 29 97 2. 70-84 Baik 6 20 1 3 3. 60-69 Cukup 0 0 0 0 4. 51- 59 Kurang baik 5. 0-50 Tidak baik Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 24 dan Lampiran 25 Berdasarkan perhitungan ketrampilan proses sains siswa mengkomunikasikan, secara klasikal kelas XA dan kelas XB telah mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu sebesar ≥ 70 siswa mencapai kriteria keaktifan tinggi. Hasil observasi ketrampilan proses sains siswa mengkomunikasikan menunjukkan kelas X A mencapai persentase 80 dengan kriteria sangat baik dan 20 dengan kriteria baik, sedangkan kelas XB mencapai persentase 97 dengan kriteria sangat baik, dan 3 dengan kriteria baik. 2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran Aktivitas siswa dalam pembelajaran meliputi: a. Aktivitas siswa dalam kegiatan diskusi; dan b. Aktivitas siswa dalam kegiatan praktikum. a. Aktivitas siswa dalam diskusi Data tentang aktivitas siswa dalam diskusi selama proses pembelajaran pada materi Archaebacteria dan Eubacteria dengan penerapan praktikum pembuatan tekult dapat di lihat pada Tabel 10. Tabel 10. Skor aktivitas siswa dalam diskusi No Parameter Aktivitas Skor Kriteria Kelas X A Kelas X B Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase 1. 85-100 Sangat baik 7 23 8 27 2. 70-84 Baik 23 77 22 73 3. 60-69 Cukup 0 0 0 0 4. 51- 59 Kurang baik 5. 0-50 Tidak baik Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 28 dan Lampiran 29 Berdasarkan perhitungan aktivitas siswa dalam diskusi, secara klasikal dari kedua kelas tersebut telah mencapai kriteria ketuntasan secara klasikal yang telah ditetapkan yaitu sebesar ≥ 70. Hasil observasi aktivitas siswa dalam diskusi pada pembelajaran materi Archaebacteria dan Eubacteria dengan penerapan metode praktikum pembuatan tekult kelas XA 23 mencapai kriteria sangat aktif dan 77 mencapai kriteria aktif, sedangkan kelas X B 27 mencapai kriteria sangat aktif dan 73 mencapai kriteria aktif. b. Aktivitas siswa dalam praktikum Data tentang aktivitas siswa dalam praktikum selama proses pembelajaran pada materi Archaebacteria dan Eubacteria dengan penerapan metode praktikum pembuatan tekult dapat di lihat pada Tabel 11. Tabel 11. Skor aktivitas siswa dalam praktikum No Parameter Aktivitas Skor Kriteria Kelas X A Kelas X B Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase 1. 85-100 Sangat baik 24 80 26 86,67 2. 70-84 Baik 6 20 4 13,33 3. 60-69 Cukup 0 0 0 0 4. 51- 59 Kurang baik 5. 0-50 Tidak baik Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 32 dan Lampiran 33 Berdasarkan perhitungan aktivitas dalam praktikum siswa, secara klasikal kelas XA dan XB telah mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu sebesar ≥ 70 siswa mencapai kriteria keaktifan tinggi. Hasil observasi aktivitas siswa dalam praktikum menunjukkan kelas X A 80 mencapai kriteria sangat aktif dan 20 mencapai kriteria aktif, sedangkan kelas X B 86,67 mencapai kriteria sangat aktif dan 13,33 mencapai kriteria aktif. 3. Hasil belajar Hasil belajar siswa diperoleh hasil penilaian LDS, LKS, dan post-test pada akhir pembelajaran. Rekapitulasi hasil belajar siswa pada pembelajaran materi Archaebacteria dan Eubacteria dengan praktikum pembuatan tekult dapat disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Skor hasil belajar siswa pada materi Archaebacteria dan Eubacteria dengan praktikum pembuatan tekult No Aspek Kelas X A Kelas X B Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase 1. Rentang skor 91 - 100 81 - 90 71 - 80 61 - 70 51 - 60 41 - 50 11 19 37 53 15 15 50 50 2. Jumlah siswa 30 30 3. Nilai tertinggi 86,2 73,8 79,32 100 85,3 73,6 79,94 100 4. Nilai terendah 5. Rata –Rata 6. Ketuntasan Data selengkapnya terdapat pada lampiran 36 dan Lampiran 37 Perolehan nilai dari kedua kelas perlakuan telah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan, yaitu ketuntasan nilai sesuai kriteria ketuntasan minimal yaitu siswa memperoleh nilai ≥ 70. Dari kedua kelas tersebut secara keseluruhan mempunyai ketuntasan klasikal 100 karena tidak ada siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM Tabel 12. 4. Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Angket tanggapan siswa sebagai data pendukung digunakan untuk mengetahui tanggapan dan respon positif siswa terhadap penerapan praktikum tekult pada pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil angket tanggapan siswa dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran No. Indikator Jumlah Siswa yang Menjawab X A X B Ya Tidak Ya Tidak 1 Saya tertarik mengikuti proses pembelajaran pada Materi Archabacteria dan Eubacteria dengan kegiatan praktikum pembuatan tekult 28 2 30 0 2 Saya memahami peranan bakteri, salah satunya Lactobacilus casei Shirota strain sebagai starter dalam pembuatan tekult 22 8 29 1 3 Saya termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dengan kegiatan praktikum pembuatan tekult 25 5 29 1 4 Saya merasa bisa memahami peranan bakteri dalam kehidupan manusia 21 9 27 3 5 Saya menyukai suasana kelas saat pembelajaran dan kegiatan praktikum pembuatan tekult 21 9 28 2 6 Kegiatan praktikum pembuatan tekult perlu digunakan dalam materi pembelajaran khususnya pada materi Archaebacteria dan Eubacteria 29 1 29 1 Jumlah skor 146 34 172 8 Persentase 81 19 96 4 Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 39 dan Lampiran 40 Berdasarkan Tabel. 13, siswa yang memberikan respon positif pada kegiatan pembelajaran penerapan metode praktikum pembuatan tekult pada materi Archaebacteria dan Eubacteria sebesar 81 pada kelas XA, sedangkan pada kelas X B sebesar 96. 5. Tanggapan Guru terhadap Pembelajaran Angket tanggapan guru sebagai data pendukung digunakan untuk mengetahui tanggapan dan respon positif terhadap penerapan metode praktikum pembuatan tekult pada materi Archaebacteria dan Eubacteria diperoleh melalui angket terbuka yang diisi oleh guru. Tanggapan guru terhadap pembelajaran yang telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Tanggapan guru terhadap pembelajaran No Pertanyaan Jawaban dan Alasan 1. Apakah praktikum pembuatan tekult tepat untuk diterapkan pada Materi Archaebacteria dan Eubacteria dalam kehidupan? Ya, karena pembuatan tekult memanfaatkan peranan kelompok Eubacteria yaitu Lactobacillus casei strain Shirota 2. Apakah praktikum pembuatan tekult dapat menarik minat belajar siswa? Ya, pada umumnya siswa belum pernah melakukan praktikum tersebut, sehingga sangat menarik minat siswa 3. Apakah praktikum pembuatan tekult dapat membantu siswa memahami manfaat bakteri khususnya Lactobacillus casei strain Shirota dalam kehidupan sehari-hari? Dengan melakukan praktikum tersebut dan mengamati secara langsung, akan tertanam dalam siswa, ternyata susu bisa mengalami fermentasi dan berubah menjadi asam 4. Apakah praktikum pembuatan tekult dapat mengoptimalkan kinerja dan sikap siswa dalam proses pembelajaran? Ya, siswa dengan adanya penilaian kinerja akan lebih termotivasi 5. Apakah siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran dengan penerapan praktikum pembuatan tekult? Ya, dengan rasa ingin tahunya siswa menjadi aktif dalam berpikir dan bekerja dalam praktikum 6. Apakah siswa menemukan kesulitan dalam pembelajaran dengan metode praktikum? Ya,dengan konsep ilmu yang belum tertanam, kadang-kadang siswa masih bingung untuk bekerja dan mengambil kesimpulan 7. Apakah dengan penerapan praktikum pembuatan tekult ketrampilan proses sains siswa tercapai Ya, meskipun belum semua tercapai, tetapi siswa sudah mengalami peningkatan ketrampilan proses, misalnya: mengukur pH, menganalisa data dan menarik kesimpulan 8. Apakah praktikum pembuatan tekult sesuai jika diterapkan di SMA Negeri 2 Rembang? Ya, dengan alat dan bahan yang cukup sederhana praktikum ini bias dilakukan, tetapi susu skim di Rembang sulit diperoleh Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 41 Berdasarkan Tabel. 14 guru memberikan respon positif pada kegiatan pembelajaran dengan penerapan metode praktikum pembuatan tekult pada materi Archaebacteria dan Eubacteria dengan menjawab “ya” pada angket tanggapan guru.

B. Pembahasan