Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda

C. PERKEMBANGAN EKONOMI

DAN DEMOGRAFI DI INDONESIA PADA MASA KOLONIAL

1. Pertumbuhan Penduduk Di Indonesia Pada Abad Ke­19 Dan Awal Abad Ke­20

Faktor alamiah seperti keterpencilan dan adanya hutan‐hutan tropis yang sulit ditembus, pertumbuhan penduduk pada suatu daerah juga ditentukan olehperkembangan teknologi pertanian, kesehatan, dan keamanan. Faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian serta adanya proses imigrasi, baik intern maupun ekstern. Salah satu akibat dari penetrasi bangsa Barat yang makin mendalam di Jawa adalah pertumbuhan penduduk yang makin cepat. al itu disebabkan menurunnya angka kematian, sedangkan angka kelahiran tetap tinggi. Menurunnya angka kematian disebabkan usaha kesehatan rakyat oleh Pemerintah india‐Belanda. Perbaikan distribusi makanan melalui perbaikan jalan raya. Berdasarkan tingkat kepadatan penduduknya, wilayah di Nusantara dapat dibagi atas kelompok sebagai berikut : a. Kelompok berpenduduk padat, yaitu Jawa, Bali, Sumatra barat, dan Sulawesi Selatan. b. Kelompok berpenduduk sedang, yaitu terdapat di hampir seluruh Sumatra, Kalimantan, Sulawesi Tengah dan Utara, serta Nusa Tenggara. c. Kelompok berpenduduk jarang terdapat di Maluku, Papua, dan pulau‐pulau kecil lainya di pelosok daerah. Pertumbuhan penduduk adalah bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah, sedangkan mobilitas penduduk adalah gerak penduduk dari daerah yang satu ke daerah yang lain. Salah satu dampak dari adanya penetrasi Barat di ndonesia pada masa kolonial adalah pertumbuhan penduduk yang semakin pesat. al itu disebabkan menurunya angka kematian sedangkan angka kelahiran tetap tinggi. Rendahnya tingkat kematian pada masa ini di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu. . Peningkatan bidang kesehatan masyarakat oleh pemerintah . Vaksinasi terhadap berbagai penyakit menular . Perbaikan dalam sistem distribusi bahan makanan kepada rakyat. Karena angka kelahiran tidak menurun, maka pertumbuhan penduduk pada abad ke‐ sangat tinggi, khususnya di daerah Jawa dan Madura. al ini jelas terlihat pada table sebagai berikut : Tabel 1.1, pertumbuhan penduduk Jawa dan Madura No Tahun Jumlah Keterangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . Taksiran Radermacher Taksiran Naderburgh Penghitungan pertama Perkiraan Bleeker Perhitungan administratif Sensus penduduk Pertumbuhan penduduk antara tahun sampai agak tersendat‐sendat. al itu akibat tingginya angka kematian, yaitu sekitar , sampai per seribu jiwa. Angka kematian tertinggi terjadi pada tahun ketika wabah penyakit membunuh puluhan