Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan KTSP dalam proses belajar mengajar. Metode pengajaran yang digunakan juga sudah bervariasi. Hal ini disesuaikan dengan
tuntutan Kurikulum dengan mengedepankan keaktifan dan kreatifitas siswa. Berdasarkan uraian di atas maka pengembangan materi merupakan salah satu
cara yang digunakan dalam membantu siswa untuk mencapai SK dan KD. Oleh sebab itu peneliti akan melakukan penelitian dengan Judul “Pengembangan Materi Ajar
Pada Pokok Bahasan Menganalisis Pengaruh Barat Dan Perubahan Ekonomi, Demografi, Dan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Di Indonesia Pada Masa
Kolonial Di Kelas XI Semester 2 Pada Sekolah Menengah Atas SMA” harus
dilakukan agar dapat digunakan sebagai referensi guru dalam mengajar.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan dan identifikasi masalah di atas, rumusan masalah yang akan diulas dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengembangan materi ajar sejarah dalam Kompetensi Dasar menganalisis perkembangan pengaruh barat dan perubahan ekonomi,
demografi, dan kehidupan sosial budaya masyarakat di Indonesia pada masa kolonial pada siswa kelas XI IPS SMA ?
2. Bagaimanakah mengimplementasikan pengembangan materi ajar dalam Kompetensi Dasar menganalisis perkembangan pengaruh barat dan
perubahan ekonomi, demografi, dan kehidupan sosial budaya masyarakat di Indonesia pada masa kolonial pada siswa kelas XI IPS SMA ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Pengembangan materi ajar sejarah dalam Kompetensi Dasar menganalisis
perkembangan pengaruh barat dan perubahan ekonomi, demografi, dan kehidupan sosial budaya masyarakat di Indonesia pada masa kolonial pada
siswa kelas XI IPS SMA. 2. Implementasi pengembangan materi ajar dengan Kompetensi Dasar
menganalisis perkembangan pengaruh barat dan perubahan ekonomi, demografi, dan kehidupan sosial budaya masyarakat di Indonesia pada masa
kolonial pada siswa kelas XI IPS SMA.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan suatu kajian ilmiah tentang tingkat efektivitas peningkatan pembelajaran sejarah dengan
menggunakan pendekatan R D dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah.
2. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat
kepada:
a. Siswa Memberikan solusi bagi para siswa agar dapat menambah bahan ajar,
memahami dan mempelajari pelajaran sejarah agar menyenangkan, serta membantu mereka untuk berpikir kritis.
b. Guru Memberi pengalaman bagi guru untuk mengembangkan materi sejarah
kususnya mengenai sejarah lain dari luar Indonesia yaitu Sejarah kolonialisme
c. Sekolah Sebagai bahan pertimbagan selanjutnya bagi sekolah untuk menggunakan
pengembangan materi ajar sebagai bahan ajar tambahan bagi pelajaran sejarah khususnya.
1.5 Batasan Istilah
Untuk mengurangi adanya salah pengertian dan memperjelas maksud dalam skripsi ini, maka perlu diberikan batasan yang jelas untuk beberapa istilah
berikut :
1.5.1 Pengembangan Materi Ajar
Pengembangan berasal dari kata dasar kembang yang berarti menjadi luas banyak dan sebagainya Suharso dan Retnoningsih, 2005
:234. Sedangkan materi berarti terletak, terikat, tersurah dalam hati,
benda zat, sesuatu yang jadi bahan untuk berfikir, berunding. Mengarang dan sebagainya Suharso dan Retnoningsih, 2005 : 313. Dari pengertian
tersebut materi dapat diartikan sebagai suatu bahan yang digunakan dalam mengajar. Sedangkan pengertian dari ajar adalah petunjuk yang
diberikan kepada orang supaya diketahui Suharso dan Retnoningsih, 2005 : 21. Materi ajar yang dimaksud disisni dapat dipahami sebagai
bahan atau segala sesuatu yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran yang telah dikembangkan dalam satuan pendidikan yang sesuai dengan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ada dalam Kurikulum. Bahan ajar atau materi pembelajaran instructional materials
adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara
terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan fakta, konsep, prinsip, prosedur, keterampilan, dan sikap atau nilai.
1.5.2 Kompetensi Dasar
Surat Keputusan Mendiknas nomor 045U2002. tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi mengemukakan “Kompetensi adalah
seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu, Robert A. Roe 2001 mengemukakan kompetensi dapat
digambarkan sebagai kemampuan untuk melaksanakan satu tugas, peran
atau tugas, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan- ketrampilan, sikap-sikap dan nilai-nilai pribadi, dan kemampuan untuk
membangun pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengembangan Materi Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau infrastruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dikelas, bahan ajar
yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis Amir dan Ahmadi, 2010 : 159. Bahan pengajaran merupakan bagian yang paling penting
dalam proses belajar mengajar, yang menempati kedudukan yang menentukan keberhasilan belajar mengajar yang berkaitan dengan ketercapaian tujuan pengajaran,
serta menentukan kegiatan-kegiatan belajar mengajar. Materi pengajaran bukan semata-mata berarti semua uraian yang tertera dalam buku sumber tercetak lainya,
melainkan memiliki klasifikasi tertentu. Berdasarkan klasifikasi itulah seorang guru memilih bahan mana yang akan disajikan dalam perencanaan untuk mencapai tujuan
pengajaran yang telah dirumuskan sebelumnya. Materi pengajaran merupakan isi kurikulum yang sangat dekat dengan strategi instruksional. Hal itu berarti, untuk
mengajarkan jenis materi tertentu diperlukan strategi instruksional tertentu, dengan asumsi bahwa hal-hal yang diharapkan dalam tujuan pengajaran pada hakikatnya
telah tercermin dalam materi yang hendak disajikan Hamalik, 2008 :139. Pengembangan materi ajar sangat ditentukan pada kesiapan guru karena guru
memiliki peranan yang penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran