Emigration, Emigrasi kolonisasi yaitu : pemerataan
penduduk
6. Kedudukan dan peranan perempuan
Menjelang abad ke‐ terjadilah perubahan‐perubahan masyarakat di ndonesia, khususnya disebabkan oleh terbukanya
negeri ini bagi perekonomian uang. Gagasan tentang kemajuan itu juga muncul pada diri R.A. Kartini
‐ . Gagasannya tersebut
dituangkan dalam surat‐surat pribadinya yang diterbitkan pada tahun atas usaha J.. Abendanon dengan judul Door Duisternis tot
Licht abis Gelap Terbitlah Terang . Penerbitan buku itu menimbulkan rasa simpati mengenai gerakan emansipasi wanita di
Nusantara. Keadaan gadis‐gadis seperti yang dialami Kartini, juga terdapat di daerah Pasundan. Seorang guru Belanda yang berada di
ndonesia pada tahun
menulis tentang keadaan wanita Sunda. Dalam tulisannya tersebut ia mengemukakan bahwa kehidupan
wanita Sunda melalui tiga periode, yaitu sebagai berikut:
a. Masa kanak‐kanak yang penuh kegembiraan b. Masa kehidupan patuh sebagai istri dan ibu
c. Masa penuh pengaruh sebagai nenek
R.A Kartini 18791904
R.A Kartini lahir dari keluarga bangsawan, putrid Bupati Jepara yang bernama R.M adipati Ario Sastroniningrat. Dalam pengalaman
hidupnya ia merasakan adanya perbedaan perlakuan antara kaum wanita dengan kaum pria, khususnya dalam memperoleh kesempatan
pendidikan. al itu menumbuhkan cita‐cita dalam jiwanya untuk memperjuangkan kemerdekaan dan kedudukan kaum wanita. Dirinya
sempat menerima pendidikan sekolah dasar dari sekolah Eropa. Namun, setelah itu ia menunggu saat pingitan untuk dinikahkan
dengan seorang pria bangsawan sederajat. Selama masa itu ia menuliskan gagasan, pikiran, dan cita‐citanya bagi kaum wanita
bangsanya surat menyurat sahabat‐sahabatnya, baik di Batavia maupun di Negeri Belanda. Pada tahun
ia menikah dengan Bupati Rembang R.M Adipati Ario Joyohadiningrat. Sebagai istri
Bupati ia mempunyai kesempatan untuk merealisasikan cita‐citanya dengan membuka sekolah untuk gadis‐gadis Jawa. Namun, hal itu
tidak bertahan lama karena ia wafat pada tahun
.