pada masa kolonial terdapat beberapa indikator yaitu : Mendeskripsikan paham-paham dan peristiwa-peristiwa penting di Eropa pada masa
Imperialisme kuno sampai awal perkembangan imperialism modern, Mendeskripsikan hubungan merkantilisme, revolusi industri, dan kapitalisme
di Eropa dengan perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di Indonesia. Berdasarkan indikator inilah peneliti menggunkan pendekatan
kronologis yaitu berdasarkan urutan peristiwa kejadian. Peneliti membagi isi materi dalam modul menjadi tiga bagian yaitu kebijakan pemerintah kolonial
di Indonesia pada abad ke-19 dan abad ke-20, perkembangan ekonomi dan demografi di Indonesia pada masa kolonial, perkembangan sosial budaya
masyarakat di Indonesia lampiran 2. Dalam mengembangkan materi tersebut peneliti menggunakan beberapa sumber yaitu buku Sejarah Nasional
Indonesia jilid yang digunakan sebagai sumber utama dan menggunakan beberapa buku lain sebagai pendukung seperti : buku paket Sejarah Indonesia
Modern.
4.2 Pembahasan
Pengembangan materi ajar merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengatasi permasalahan yang ada pada kegiatan belajar-mengajar. Dalam
pengembangan materi mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
telah dikembangkan oleh guru mata pelajaran. Pengembangan perangkat pembelajaran harus dilakukan oleh setiap guru mata pelajaran.
Berdasarkan wawancara dengan bapak Suwarno, beliau mengatakan setiap Guru di SMA N 1 Godong dituntut untuk memperbaiki perangkat pembelajaran tiap
tahun ajaran baru, maka dari itu kami para guru selalu membuat perangkat pembelajaran sendiri. Setiap daerah memiliki karakter yang berbeda-beda begitu juga
dengan siswa kami yang mempunyai karakter yang berbeda-beda dengan siswa di SMA lain tentunya, oleh sebab itu demi tercapainya tujuan dari kegiatan belajar kami
para guru selalu membuat perangkat pembelajaran sendiri wawancara dengan pak Suwarno, Tanggal 10 Mei 2011
Berdasarkan hasil data yang berasal dari observasi, kuisioner, dan wawancara di SMA N 1 Godong yang telah dikumpulkan kebutuhan terhadap pengembangan
materi ajar ada beberapa kebutuhan seperti kurikulum, materi ajar, guru, dan siswa
4.2.1 Kurikulum
Pelajaran sejarah sangat dibutuhkan mengingat kondisi masyarakat Indonesia yang majemuk. Mata pelajaran sejarah telah diajarkan di sekolah
dasar sebagai bagian integral dari mata pelajaran IPS, sedangkan pada tingkat pendidikan menengah diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri.
Mata pelajaran sejarah memiliki arti strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan manusia
Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Pembentukan kepribadian nasional beserta identitas dan jati diri tidak akan terwujud
tanpa adanya pengembangan dan kesadaran sejarah sebagai sumber inspirasi dan aspirasi. Kepribadian nasional, identitas, dan jati diri
berkembang melalui pengalaman kolektif bangsa, yaitu proses sejarah. Materi sejarah, sesuai dengan Permendiknas no 22 tahun 2006.
1. Mengundang nilai-nilai kepahlawanan, keteladanan, kepeloporan, patriotisme, nasionalisme, dan semangat pantang menyerah yang
mendasari proses pembentukan watak dan kepribadian peserta didik.
2. Memuat khasanah mengenai peradaban bangsa-bangsa termasuk peradaban bangsa Indonesia. Materi tersebut merupakan bahan
pendidikan yang mendasar bagi proses pembentukan dan penciptaan peradaban bangsa Indonesia di masa depan.
3. Menanamkan kesadaran persatuan dan persaudaraan serta solidaritas untuk menjadi perekat bangsa dalam menghadapi
ancaman disentegrasi bagsa. 4. Sarat dengan ajaran moral dan kearifan yang berguna dalam
mengatasi krisis multidimensi yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
5. Sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.
Berdasarkan observasi terungkap bahwa pengembangan materi pembelajaran sejarah belum mendapat perhatian dan belum diintegrasikan
dalam kurikulum KTSP. Kebutuhan pengembangan materi ajar sejarah pada pokok bahasan menganalisis pengaruh barat dan perubahan ekonomi,
demografi, dan kehidupan sosial budaya masyarakat di Indonesia pada masa kolonial di Kelas XI IPS SMA didasarkan pada kurikulum KTSP
yaitu pada KD Menganalisis perkembangan pengaruh barat dan perubahan ekonomi, demografi, dan kehidupan sosial budaya masyarakat di Indonesia
pada masa kolonial. KD tersebut kemudian dijabarkan kedalam beberapa indikator yaitu 1 Mendeskripsikan paham-paham dan peristiwa-peristiwa
penting di Eropa pada masa Imperialisme kuno sampai awal perkembangan imperialisme modern; 2 Mendeskripsikan hubungan merkantilisme,
revolusi industri, dan kapitalisme di Eropa dengan perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di Indonesia. Indikator-indikator
tersebut akan dicapai dalam proses pembelajaran yang dirumuskan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
4.2.2 Materi Ajar
Observasi terhadap bahan ajar yang digunakan oleh guru dapat mengungkap data mengenai kebutuhan pembelajaran yang menyangkut
faktor materi ajar. Bahan ajar merupakan informasi, alat dan atau teks yang diperlukan oleh guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi
pembelajaran. Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan atau
suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Kebutuhan materi ajar dalam pengembangan materi sejarah sebagai berikut.
Tabel 4.2 kebutuhan materi ajar pengembangan materi ajar sejarah Variabel
Kategori Indikator
1 2
3 Materi Ajar
Tidak terdapat pengembangan materi
ajar 1. buku yang digunakan memuat
materi yang kurang lengkap
2. materi pengembangan tidak termasuk kurikulum
3. perpustakaan sekolah minim mengoleksi buku-buku
pengembangan materi ajar sejarah pokok bahasan
Menganalisis perkembangan pengaruh barat dan perubahan
ekonomi, demografi, dan kehidupan sosial budaya
masyarakat di Indonesia pada masa kolonial
4.2.3 Validasi Design
Penilaian pengembangan materi yang dikemas dalam bentuk modul dengan meminta pendapat dari guru mata pelajaran sejarah dan dosen ahli
materi ajar. Adapun hal-hal yang menjadi pertimbangan antara lain isi dari modul dan kejelasan modul meliputi tulisan, gambar dan soal evaluasi.
Hal-hal yang dilakukan telah sesuai dengan pemaparan Majid 2009:174 dalam menulis bahan ajar paling tidak mencakup beberapa hal sebagai
berikut : 1. Petunjuk belajar siswaguru
2. Kompetensi yang dicapai 3. Informasi pendukung
4. Latihan-latihan petunjuk kerja, dapat berupa lembar kerja LK 5. Evaluasi
Pengembangan materi ajar yang dikemas dalam bentuk modul memiliki keterbatasan dalam penyusunanya ataupun isi dari materi ajar,
penilaian menurut dosen ahli keterbatasan dari pengembangan materi ajar yaitu : a perlu diperhatikan komposisi warna pada sampul, b waktu
penyajian harus diperhatikan, karena cakupan materi sangat banyak, c materi modul jangan menjadikan guru hanya mengajar menggunakan
materi. Guru harus tetap menggunakan model inovatif. Tujuan penyusunan modul salah satunya adalah untuk
menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik materi ajar dan karakteristik peserta didik sertasetting
atau latar belakang lingkungan sosialnya. Modul memiliki berbagai manfaat baik ditinjau dari kepentingan peserta didik maupun dari
kepentingan guru. Sebagaimana bahan ajar yang lain, penyusunan modul hendaknya
memperhatikan berbagai prinsip yang membuat modul tersebut dapat memenuhi tujuan penyusunannya. Prinsip yang harus dikembangkan antara
lain, 1 Disusun dari materi yang mudah untuk memahami yang lebih sulit, dan
dari yang konkret untuk memahami yang semi konkret dan abstrak 2 Menekankan pengulangan untuk memperkuat pemahaman
3 Umpan balik yang positif akan memberikan penguatan terhadap peserta didik
Berdasarkan penjelasan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa penyusunan sebuah modul pembelajaran diawali dengan urutan kegiatan
sebagai berikut. 1 Menetapkan judul modul yang akan di susun
2 Menyiapkan buku-buku sumber dan buku referensi lainnya. 3 Melakukan identifikasi terhadap kompetensi dasar, melakukan kajian
terhadap materi pembelajarannya, serta merancang bentuk kegiatan pembelajaran yang sesuai.
4 Mengidentifikasi indikator pencapaian kompetensi dan merancang bentuk dan jenis penilaian yang akan disajikan.
5 Merancang format penulisan modul. 6 Penyusunan draft modul
Setelah draft modul tersusun, kegiatan berikutnya yang tidak kalah penting adalah melakukan validasi dan finalisasi terhadap draft modul
tersebut. Kegiatan ini sangat penting supaya modul yang disajikan dibelajarkan kepada peserta didik benar-benar valid dari segi isi dan
efektifitas modul dalam mencapai kompetensi yang ditetapkan. Kegiatan validasi ini antara lain dengan menguji apakah hubungan antara tujuan
mata pelajaran, standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan indikator telah sesuai. Kecuali itu juga harus menguji tingkat efektifitas kegiatan
belajar yang di pilih mampu membantu siswa dalam mencapai kompetensi Kegiatan validasi ini antara lain dengan menguji apakah hubungan antara
tujuan mata pelajaran, standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan indikator telah sesuai. Kecuali itu juga harus menguji tingkat efektifitas
kegiatan belajar yang dipilih mampu membantu siswa dalam mencapai kompetensi minimal yang ditetapkan, serta mempertimbangkan
keterjangkauan tersedianya alat dan bahan kegiatan pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas pengembangan materi ajar yang dikemas
dalam bentuk modul telah mencakup standar pembuatan modul pembelajaran yaitu petunjuk belajar siswaguru, kompetensi yang akan
dicapai, informasi pendukung, latihan-latihan kerja siswa, dan evaluasi. Sehingga modul pembelajaran yang dibuat sudah dapat diterapkan dikelas.
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian dapat dikemukakan simpulan yang berkaitan dengan Pengembangan Materi Ajar Sejarah Pada Pokok Bahasan
Menganalisis Pengaruh Barat Dan Perubahan Ekonomi, Demografi, Dan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Di Indonesia Pada Masa Kolonial di kelas XI IPS SMA
Semester II Adapun simpulan secara rinci berkaitan dengan kebutuhan pengembangan
materi ajar sejarah, penilaian terhadap prototipe bahan ajar modul dipaparkan sebagai berikut :
1. Pengembangan materi ajar sejarah pada pokok bahasan menganalisis pengaruh barat dan perubahan ekonomi, demografi, dan kehidupan sosial
budaya masyarakat di indonesia pada masa kolonial yang dilakukan merupakan cara memaksimalkan hasil belajar. Desain pengembangan materi
harus berdasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Dalam membuat desain
pengembangan harus menggunakan beberapa sumber yang relevan. Pendekatan dalam mengembangkan materi yang digunakan dalam
mengembangkan materi harus disesuaikan dengan kondisi siswa.