di Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh.
5.2 Pengaruh Pencahayaan terhadap Asuhan Keperawatan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian antara variabel pencahayaan terhadap asuhan keperawatan dilakukan dengan menggunakan analisis chi square test
dan menyimpulkan bahwa ada pengaruh antara pencahayaan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan perawat pelaksana di RSIA Pemerintah Aceh p0,05.
Kondisi lingkungan kerja dapat menimbulkan ketidak nyamanan seseorang dalam menjalankan pekerjaannya misalnya udara dan kebisingan, karena beberapa
orang sangat sensitif terhadap kondisi lingkungan Margiati,2006. Lingkungan kerja yang kurang nyaman, misalnya panas, berisik, sirkulasi udara kurang, lingkungan
kerja yang kurang bersih, membuat pekerja mudah menderita stress sehingga berpengaruh pada asuhan keperawatan. salah satu lingkungan kerja yang juga dapat
mengganggu pelaksanaan asuhan keperawatan adalah pencahayaan. Menurut Newstrom 2005, cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya
bagi para karyawan guna mendapatkan keselamatan dan kelancaran bekerja, pada dasarnya cahaya dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu cahaya yang berasa dari
sinar matahari dan cahaya buatan. Penerangan yang baik mendorong pekerja untuk bekerja dengan cermat dan teliti, sementara cahaya yang kurang jelas mengakibatkan
penglihatan kurang jelas, sehingga pekerjaan menjadi lambat, banyak mengalami kesalahan dan pada akhirnya menyebabkan kurang efisien dalam melaksanakan
pekerjaan sehingga tujuan dari pelaksanaan asuhan keperawatan sulit dicapai.
Universitas Sumatera Utara
Sonontiko 2002, menyebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan proses keperawatan adalah: kecakapan Intelaktual, kreatifitas perawat,
Ilmu pengetahuan, percaya diri perawat, motivasi, sarana, komunikasi, jaminan kesejahteraan karyawan, komunikasi feed back antara pimpinan dan bawahan,
pasien dan keluarga yang kooperatif, pengalaman kerja, lingkungan yang nyaman, kedisiplinan, kerja sama antar profesi dan birokrasi yang ditetapkan.
Menurut Potter asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien pada
berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Asuhan keperawatan dilaksanakan menggunakan metodologi pemecahan masalah melalui pendekatan proses
keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggung jawabnya Potter, 2009.
Asuhan keperawatan terbagi menjadi 5 langkah yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Dengan tidak di lakukannya
asuhan keperawatan yang benar maka pasien tidak mendapat asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan dan mencegah masalah kesehatan yang baru
bahkan memperlambat proses kesembuhan dari pasien tersebut. Dari pandangan di atas, dapat diasumsikan bahwa agar pelaksanaan asuhan
keperawatan dapat berjalan dengan baik dan lancar maka diperlukan pencahayaan yang baik sehingga tujuan pelaksanaan asuhan keperawatan dapat tercapai. Dengan
kondisi terlalu bising di ruangan membuat perawat pelaksana merasa kurang nyaman
Universitas Sumatera Utara
dalam melaksanakan asuhan keperawatan karena ada beberapa perawat yang sensitif terhadap kebisingan di ruangan yang melakukan tindakan pada siang hari penerangan
dilakukan dengan cahaya lampu karena ruang tindakan agak sedikit redupcahaya dari matahari tidak masuk ke dalam ruangan tindakan perawat pelaksana cahaya buatan.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sooedarjo 2006, yang menyebutkan bahwa pencahayaan merupakan salah satu faktor terpenting dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan, pencahayaan yang kurang baik akan menyebabkan kesalahan-kesalahan sehingga dapat berakibat buruk pada pelaksanaan asuhan
keperawatan perawat pelaksanaan di Rumah Sakit.
5.3 Pengaruh Kebisingan terhadap Asuhan Keperawatan