dalam melaksanakan asuhan keperawatan karena ada beberapa perawat yang sensitif terhadap kebisingan di ruangan yang melakukan tindakan pada siang hari penerangan
dilakukan dengan cahaya lampu karena ruang tindakan agak sedikit redupcahaya dari matahari tidak masuk ke dalam ruangan tindakan perawat pelaksana cahaya buatan.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sooedarjo 2006, yang menyebutkan bahwa pencahayaan merupakan salah satu faktor terpenting dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan, pencahayaan yang kurang baik akan menyebabkan kesalahan-kesalahan sehingga dapat berakibat buruk pada pelaksanaan asuhan
keperawatan perawat pelaksanaan di Rumah Sakit.
5.3 Pengaruh Kebisingan terhadap Asuhan Keperawatan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian antara variabel kebisingan terhadap asuhan keperawatan dilakukan dengan menggunakan analisis chi square test
dan menyimpulkan bahwa ada hubungan antara kebisingan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan perawat pelaksana di RSIA Pemerintah Aceh p0,05.
Keadaan kebisingan memberikan pengaruh pada produktivitas perawat, suatu Menurut Newstrom 2006, bising dapat didefinisikan sebagai bunyi yang
tidak disukai, suara yang mengganggu atau bunyi yang menjengkelkan suara bising adalah suatu hal yang dihindari oleh siapapun, lebih-lebih dalam melaksanakan suatu
pekerjaan, karena konsentrasi perusahaan akan dapat terganggu. Dengan terganggunya konsentrasi ini maka pekerjaan yang dilakukkan akan banyak timbul
kesalahan ataupun kerusakan sehingga akan menimbulkan kerugian.
Universitas Sumatera Utara
penelitian tentang kebisingan di rumah sakit di New Jersey menunjukkan bahwa keadaan yang bising ternyata secara langsung memberikan dampak yang buruk pada
kinerja perawat. Kebisingan termasuk dalam faktor lingkungan fisik. Kondisi kerja yang lingkungannya tidak baik sangat potensial untuk menimbulkan stres kerja. Stres
di lingkungan kerja tidak dapat dihindari, yang dapat dilakukan adalah bagaimana mengelola, mengatasi atau mencegah terjadinya stres kerja tersebut, sehingga tidak
mengganggu pekerjaan Menurut asumsi peneliti, kebisingan harus menjadi prioritas, ruangan yang
terlalu bising akan menyebabkan konsentrasi perawat dalam bekerja terpecah sehingga dapat memberikan dampak yang tidak baik bagi pelaksanaan asuhan
keperawatan, bahkan penelitian yang dilakukan oleh McAggrop 2006 menyebutkan bahwa kebisingan dapat berakibat fatal dalam kesalahan diagnosa dan pada saat
evaluasi pada pasien. Kondisi pada saat pelaksanaan asuhan keperawatan khususnya pada tahap pengkajian perawat merasa terganggu dengan keluarga pasien, dimana
keluarga pasien sering menambah-nambahkan keluhan pasien sehingga perawat sulit untuk menyimpulkan keadaan pasien yang sebenarnya, selain itu keluarga pasien
umumnya juga membuat suara bising dengan keadaan berbicara sesamanya, meskpiun sudah dilarang dan ditambah dengan peraturan jam bertamu, namun
terkadang banyak keluarga pasien yang tidak mematuhinya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin bising ruangan di sebuah
rumah sakit maka tingkat kesalahan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan semakin tinggi.
Universitas Sumatera Utara
5.4 Pengaruh Perasaan Pribadi terhadap Asuhan Keperawatan