Pengaruh Suhu terhadap Asuhan Keperawatan

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Suhu terhadap Asuhan Keperawatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian antara variabel suhu terhadap asuhan keperawatan dilakukan dengan menggunakan analisis chi square test dan menyimpulkan bahwa ada pengaruh antara suhu dengan pelaksanaan asuhan keperawatan perawat pelaksana di RSIA Pemerintah Aceh p0,05. Menurut Munandar 2006, kondisi kerja meliputi variabel lingkungan fisik kerja dan kodisi lama waktu kerja. Dapat dijelaskan bahwa variabel-variabel tadi dapat memengaruhi sikap dan prilaku pekerja faktor-faktor yang perlu di pertimbangkan dalam kondisi kerja yang sesuai dengan situasi organisasi tertentu termasuk bagaimana biasanya pekerjaan dilakukan, karakteristik tenaga kerja yang terlibat dan aturan standar ektenal yang sesuai. Menurut Stewart and Stewart, 2003 kondisi kerja adalah Working condition can be defined as series of conditions of the working environment in which become the working place of the employee who works there. yang kurang lebih dapat diartikan kondisi kerja sebagai serangkaian kondisi atau keadaan lingkungan kerja dari suatu perusahaan yang menjadi tempat bekerja dari para karyawan yang bekerja didalam lingkungan tersebut. Yang dimaksud disini adalah kondisi kerja yang baik yaitu nyaman dan mendukung pekerja untuk dapat menjalankan aktivitasnya dengan baik. Meliputi segala sesuatu yang ada di lingkungan karyawan yang dapat Universitas Sumatera Utara mempengaruhi kinerja, serta keselamatan dan keamanan kerja, temperatur, kelembaban, ventilasi, penerangan, kebersihan dan lain–lain. Salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi kerja adalah suhu ruangan. Menurut Newstorm 2006, bekerja pada suhu yang panas atau terlalu dingin dapat menimbulkan penurunan kinerja, secara umum, kondisi panas dan lembab cenderung meningkat penggunaan tenaga fisik yang lebih berat, sehingga pekerja akan merasa sangat letih dan kinerjanya akan menurun. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sooedarjo 2006, yang menyimpulkan bahwa suhu ruangan tempat bekerja mempunyai hubungan yang signifikan dengan penurunan kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta. Penelitian lain menyebutkan bahwa bekerja pada suhu yang terlalu dingin juga akan menyebabkan pekerja menjadi mengantuk dan tidak bersemangat sehingga banyak pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan dengan optimal. Menurut asumsi peneliti, suhu merupakan faktor terpenting dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, suhu yang sesuai untuk bekerja secara langsung akan meningkatkan semangat bekerja perawat untuk menjalankan semua tahapan dalah asuhan keperawatan seperti pengkajian, diagnosa intervensi, implementasi dan evaluasi, namun jika suhu ruangan terlalu panas ditambah dengan suasana ruangan yang bising akan menyebabkan perawat merasa terganggu sehingga akan berdampak pada pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa suhu mempunyai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan asuhan keperawatan perawat pelaksana Universitas Sumatera Utara di Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh.

5.2 Pengaruh Pencahayaan terhadap Asuhan Keperawatan