b. Desiminasi ilmu kepada peserta didik keperawatan, antara sesame perawat
atau tenaga kesehatan lain
2.4.4. Peran sebagai Pengelola
Dalam hal ini perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam mengelola pelayanan maupun pendidikan keperawatan yang berada di bawah
tanggung jawabnya sesuai dengan konsep yaitu PPNI, 2008 : a.
Tingkat atas top manajer b.
Tingkat menengah middle manajer c.
Tingkat dasar Supper pacial manajer Dalam struktur RS di Indonesia di bedakan menjadi Robbins, 2001 :
a. Tingkat atas à Kepala bidang keperawatan
b. Tingkat menengah à Kepala seksi keperawatan
c. Tingkat dasar à Perawat yang menjabat kepala ruangan
Peranan perawat dalam pengelolaan pendidikan meliputi tanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan. Dalam hal ini menjaga kualitas pendidikan
keperawatan dengan menumbuh kembangkan iklim pendidikan akademik professional.
2.4.5. Educater
Peranan ini dilakukan dalam membantu klien dan keluarga serta masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan
yang kita berikan sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatanRobbins, 2001.
Universitas Sumatera Utara
2.4.6. Researche
Sebagai peneliti dibidang keperawatan diharapkan mampu mengidentifikasi masalah Penelitian, menerapkan prinsip dan metode Penelitian serta memanfaatkan
hasil Penelitian untuk menigkatkan mutu asuhan pelayanan dan pendidikan keperawatan. Tujuan dilakukan researche Doheny, 2003 :
a. Jawaban terhadap pertanyaan
b. Solusi menyelesaikan masalah baik melalui produk tekhnologi dan metode
baru dalam keperawatan c.
Penemuan dan penafsiran fakta baru d.
Pengujian terhadap teori, kondisi, serta fakta baru e.
Perumusan teori baru f.
Mengembangkan IPTEK keperawatan g.
Pengembangan ruang lingkup praktek keperawatan Langkah-langkah untuk mengembangkan kegiatan Penelitian :
a. Memodifikasi askep sejalan hasil keperawatan
b. Memperluas kesempatan kepada perawat
c. Apresiasi terhadap metodologi dan prosedur Penelitian
d. Meningkatkan pemanfaatan hasil Penelitian
e. Selalu didukung untuk melakukan Penelitian
2.4.7. Manager
Perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam mengelola pelayan, maupun pendidikan keperawatan yang berada dibawah tanggung jawabnya sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan konsep managemen keperawatan dalam kerangka paradigma keperawatan. Sebagai pengelola perawt berperan dalam memantau dan menjamin kualitas asuhan
keperawatan serta organisasi dan mengendalikan sistem yankes Nitisemito, 2003.
2.4.8. Fungsi Perawat
Fungsi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi tersebut dapat berubah di sesuaikan dengan keadaan yang ada. Dalam
menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan fungsi PPNI, 2008: a.
Fungsi Independen Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain dimana perawat
dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dengan kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis.
Pemenuhan kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
b. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya pesan atau intruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal
ini biasanya di lakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum atau dari primer keperawat pelaksana PPNI, 2008.
c. Fungsi interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat ketergantungan diantara tim satu dnegan lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan
membutuhkan kerjasama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan
Universitas Sumatera Utara
asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks PPNI, 2008.
2.5.
Asuhan Keperawatan
Asuhan keperawatan merupakan cara yang sistematis yang dilakukan oleh perawat bersama pasien dalam menentukan kebutuhan asuhan keperawatan dengan
melakukan pengkajian, menentukan diagnosis, merencanakan asuhan yang akan dilaksanakan, melaksanakan asuhan serta mengevaluasi hasil asuhan yang telah
diberikan dengan berfokus pada pasien , berorientasi pada tujuan pada setiap tahap saling terjadi ketergantungan dan saling berhubungan Alimul, 2004.
Asuhan keperawatan merupakan suatu sistem dalam merencanakan pelayanan Asuhan keperawatan yang mempunyai empat tahapan, yaitu pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Alternatif lain dari proses keperawatan terdiri dari lima tahab yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan , implementasi dan evaluasi
Lismidar, dkk, 2005.
2.5.1.
Merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan. Tahap pengkajian terdiri dari atas pengumpulan data dan perumusan kebutuhan atau
masalah klien. Keliat, 2008. Data yang didapatkan bisa di kelompokkan menjadi dua macam yaitu data subjektif, merupakan data yang didapatkan melalui wawancara
oleh perawat kepada pasien, keluarga atau orang – orang yang dekat dengan pasien
Pengkajian
Universitas Sumatera Utara
dan data objektif, merupakan data yang ditemukan secara nyata. Data ini didapat melalui observasi atau pemeriksaan langsung oleh perawat Depkes, 2000.
2.5.2.
Adalah penilaian klinis tentang respon aktual dan potensial dari individu, keluarga atau masyarakat terhadap masalah kesehatanproses kehidupan.
Carpenito,1995. dalam Keliat, 2008. Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga atau masyarakat sebagai akibat dari masalah
kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau potensial NANDA 1990, dalam Hidayat, 2004.
Diagnosa Keperawatan
2.5.3.
Merupakan suatu proses penyusunan berbagai intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah,menurunkan atau mengurangi masalah- masalah pasien.
Perencanaan ini merupakan langkah ketiga dalam membuat suatu proses keperawatan Hidayat, 2004. Rencana asuhan keperawatan terdiri dari tiga aspek yaitu tujuan
umum, tujuan khusus dan rencana asuhan keperawatan. Tujuan umum berfokus pada penyelesaian masalah dari diagnosa tertentu. Tujuan umum dapat dicapai jika
serangkaian tujuan khusus telah tercapai Keliat, 2008.
Perencanaan
2.5.4.
Merupakan langkah keempat dalam tahap proses keperawatan dengan melaksanakan berbagai strategi keperawatan asuhan keperawatan yang telah
direncanakan dalam rencana asuhan keperawatan. Dalam tahap ini perawat harus mengetahui berbagai hal diantaranya bahaya-bahaya fisik dan perlindungan pada
Implementasi
Universitas Sumatera Utara
pasien, teknik komunikasi, kemampuan dalam prosedur asuhan, pemahaman tentang hak-hak pasien serta dalam memahami tingkat perkembangan pasien. Dalam
pelaksanaan rencana asuhan terdapat dua jenis asuhan, yaitu asuhan jenis mandiri dan asuhan kolaborasi Hidayat, 2004.
Asuhan keperawatan yang dilakukan merupakan salah satu bagian dari proses keperawatan secara terapeutik. Ini dilakukan agar dapat membantu pasien mengatasi
masalahnya. Dalam pelaksanaannya perawat harus bekerja sama dengan anggota keperawatan lain dan dengan pasienkeluarganya. Perawat harus selalu mengingat
prinsip-prinsip terapeutik setiap melakukan asuhan, menyebutkan ada prinsip 6 S yang dikenal membantu perawat dalam melaksanakan prinsip terapeutik, yaitu ;
Senyum, salam, saga, sopan sentun, sabar, syukur. Fokus tahapan pelaksanaan asuhan keperawatan adalah kegiatan pelaksanaan
implementasi dari perencanaan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional pasien. Pemenuhan kebutuhan fisik dan emosional adalah bervariasi,
tergantung individu dan masalah yang spesifik. Asuhan yang diberikan harus bersifat terapeutik yang ditujukan untuk mengurangi, mencegah dan mengatasi masalah
pasien Nursalam, 2006. Agar asuhan keperawatan yang telah direncanakan dapat berhasil, perawat
harus memiliki pengetahuan, hubungan interpersonal dan kemampuan yang baik. Pengetahuan tentang pemecahan masalah, pengambilan keputusan, kemampuan
komunikasi verbal dan non verbal, hubungan yang baik dengan pasien maupun mitra kerja dan kemampuan untuk dapat melakukan asuhan keperawatan secara tepat,
Universitas Sumatera Utara
akurat dan terapeutik Kozier, et al, 2005.
2.5.5.
Adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari asuhan keperawatan pada klien.Evaluasi dilakukan terus menerus pada respon pasien terhadap asuhan
keperawatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi dapat dibagi dua yaitu evalusi proses atau formatif dilakukan setiap selesai melaksanakan asuhan, evaluasi hasil atau
sumatif dilakuakan dengan membandingkan respon pasien pada tujuan khusus dan umum yang telah ditentukan. Keliat, 2008.
Evaluasi
2.6. Landasan Teori