berbeda maka akan menimbulkan gangguan-gangguan pada fungsi vital tubuh yang bersangkutan. Akibat adanya stres kerja tersebut yaitu orang menjadi nervous,
merasakan kecemasan yang kronis, peningkatan ketegangan pada emosi, proses berfikir dan kondisi fisik individu. Selain itu, sebagai hasil dari adanya stres kerja
karyawan mengalarni beberapa gejala stres yang dapat mengancam dan mengganggu pelaksanaan kerja mereka, seperti: mudah marah dan agresip, tidak dapat relaks,
emosi yang tidak stabil, sikap tidak mau bekerjasama, perasaan tidak mau terlibat dan kesulitan dalam masalah tidur.
2.3. Deskripsi kerja Keperawatan
Deskripsi kerja dapat di pertimbangkan sebagai berikut : a.
Job Oriented work activities kegiatan kerja yang berorientasi pada pekerjaan, mengangkat pasien dan peralatan, pengaturan dan pengoperasian peralatan,
penulisan, dan pemenuhan permintaan medisdokter, pembuatan rencana perawatan, pengamatan dan penilaian reaksi pasien terhadap terapi, pengiriman
informasi untuk dan dari pemberi perawatan lain, pengarahan kerja pegawai non profesional, mempersiapkan pemberi perawatan utama untuk membantu pasien
dengan aktivitas kehidupan sehari-harinya setelah perlepasan, membantu pasien untuk mencapai kemandirian maksimum dalam perawatan sendiri.
b. Employee oriented work behavior perilaku kerja yang berorintasi pada pegawai,
pengkajian, memutuskan, berkomunikasi, pengajaran, demonstrasi, pengkoordinasian, perundingan, pengontrakan, pengerahan pengacuan, penilaian.
Universitas Sumatera Utara
c. Machines, tools and aids used mesin, alat dan bantuan yang dipakai kursi roda,
kereta usungan, alat pengangkat pasien, mesin penghisap, alat pengontrol dan pemompa cairan ke dalam pembuluh darah, pembalut gips, prostetis tangan dan
kaki, alat pembantu berjalan dan lain-lain. d.
Knowledge used pengetahuan yang dipakai : fisiologi dan anatomi normal, neuromuscular-skelet pathophysiology, respon immune abnormal dan normal,
respon penyebab radang dan penyembuhan luka. farmakologi, teori peran, dinamis kelompok, sosiologi profesi kesehatan.
e. Working conditions kondisi kerja: lekas marah, cemas, depresi, bergantung dan
pasien yang terkadang sulit patuh, gelisah, marah dan membanjirnya kunjungan anggota keluarga : tim rawat multidisipliner, bising, ruang tempat yang penuh dan
lain-lain. f.
Personal requirement persyaratan pribadi : kesabaran, optimisme, kehandalan komunikasi, kemampuan untuk kerjasama secara kooperatif dengan orang yang
berbeda usia, pendidikan, sosial dan latar belakang budaya, kemampuan untuk tetap tenang di bawah kondisi tekanan tinggi stres Poernanto, 2008
Kategori lain dari beban kerja, yaitu kombinasi dari beban kerja berlebih kuantitatif dan kualitatif. Beban kerja berlebih secara fisik maupun mental, yaitu
harus melakukan terlalu banyak hal, merupakan kemungkinan sumber stres pekerjaan. Unsur yang menimbulkan beban berlebih ialah desakan waktu, yaitu setiap
tugas diharapkan dapat diselesaikan secepat mungkin secara tepat dan cermat. Pada saat-saat tertentu, dalam hal tertentu waktu akhir dead line justru dapat
meningkatkan motivasi dan menghasilkan prestasi kerja yang tinggi. Namun, bila
Universitas Sumatera Utara
desakan waktu menyebabkan timbulnya banyak kesalahan atau menyebabkan kondisi kesehatan seseorang berkurang, maka ini merupakan cerminan adanya beban berlebih
kuantitatif. Beban kerja terlalu sedikit kualitatif merupakan keadaan di mana tenaga kerja
tidak diberi peluang untuk menggunakan keterampilan yang diperolehnya, atau untuk mengembangkan kecakapan potensialnya secara penuh. Beban terlalu sedikit
disebabkan kurang adanya rangsangan akan mengarah ke semangat dan motivasi yang rendah untuk kerja.
Tenaga kerja akan merasa bahwa ia “tidak maju-maju dan merasa tidak berdaya untuk memperlihatkan bakat dan keterampilannya Supardi, 2007 :
a. Overload Overload dapat dibedakan menjadi kuantitatif dan kualitatif. Overload secara
kuantitatif, bila target kerja melebihi kemampuan pekerja yang bersangkutan. Akibatnya karyawan tersebut mudah lelah dan berada dalam emosional yang tinggi.
Overload kualitatif, bila pekerjaan memiliki tingkat kesulitan atau kerumitan yang tinggi. Overload pada pekerjaan merupakan hal paling utama karena over kapasitas
pasien dalam satu ruangan perawatan. b. Pekerjaan yang sederhana
Pekerjaan yang tidak menantang dan kurang menarik bagi pekerja, pekerjaan yang rutinitas sehingga menimbulkan kebosanan, ketidakpuasan dan sebagainya.
Perasaan bosan dan jenuh inilah yang membuat seorang pekerja tidak menyenangi pekerjaannya atau terasing dari kerja Supardi, 2007.
Universitas Sumatera Utara
c. Pekerjaan berisiko tinggi Pekerjaan yang berisiko tinggi dan berbahaya bisa mengancam bagi
keselamatan jiwanya. Kebutuhan akan rasa aman merupakan faktor utama didalam diri seseorang. Bila seseorang merasa dirinya tidak aman, maka timbul reaksi-reaksi
kejiwaan seperti cemas, takut tanpa alasan dan sebagainya Anoranga, 2006.
2.4. Definisi perawat