Pengaruh Kepentingan terhadap Asuhan Keperawatan

Menurut asumsi peneliti lingkungan yang baik antara atasan dan bawahan serta keharmonisan antara sesama rekan kerja akan berdampak pada psikologis perawat sendiri, karena hal ini secara langsung akan meningkatkan semangat kerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Kondisi di Rumah Sakit Ibu dan Anak saat ini ialah rumah sakit belum memiliki ruangan yang khusus untuk pekerja secara individu, yang ada adalah ruangan yang digunakan untuk perawat pelaksana secara bersamaan dan alat-alat keperawatan yang diperlukan untuk tidakan sebagian besar juga berada di ruangan tersebut, sehingga ruangan menjadi pengap. Pada saat shift malam ruangan tersebut juga digunakan untuk tempat tidur perawat pelaksana, dan kondisinya jauh dari kerapian, hal ini tentu berpengaruh terhadap kondisi psikologis perawat pelaksana yang bertugas di siang hari.

5.5 Pengaruh Kepentingan terhadap Asuhan Keperawatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian antara variabel kepentingan status terhadap asuhan keperawatan dilakukan dengan menggunakan analisis chi square test dan menyimpulkan bahwa ada pengaruh antara kepentingan status dengan pelaksanaan asuhan keperawatan perawat pelaksana di RSIA Pemerintah Aceh p0,05. Lingkungan kerja menunjuk pada hal-hal yang berada di sekeliling dan melingkupi kerja karyawan di kantor. Kondisi lingkungan kerja lebih banyak tergantung dan diciptakan oleh pimpinan, sehingga suasana kerja yang tercipta tergantung pada pola yang diciptakan pimpinan. Lingkungan kerja adalah lingkungan Universitas Sumatera Utara dimana pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat berkerja optimal. Menurut Soemantri 2006, lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas termasuk lingkungan psikologis. Menurut Newstrom 2006, para karyawan tingkat bawah senang dengan desain ruang yang terbuka karena member kesempatan kepada karyawan untuk berkomunikasi secara informal. Sebaliknya para manajer merasa tidak puas dengan desain ruang yang terbuka karena banyak gangguan suara dan privasi yang dimiliki terbatas. Desain ruangan yang tidak layak menyebabkan pelaksanaan tugas sesuai dengan struktur tugas masing-masing perawat menjadi terganggu. Struktur tugas menunjuk pada bagaimana pembagian tugas dan wewenang itu dilaksanakan. Sehingga ada kejelasan tentang ’siapa bertanggung jawab apa’ serta keberadaan mekanisme pelaksanaan tugas dalam hal ”siapa bertanggung jawab kepada siapa. Struktur tugas harus jelas, dan mekanisme harus dijalankan. Perawat selalu menginginkan adaanya tempat yang nyaman untuk perawat sehingga mereka dapat berdiskusi untuk membahas kasus yang dialami oleh pasien, namun kenyataan yang ada adalah tidak adanya ruangan khusus untuk kepala ruangan sehingga kepala ruangan tidak dapat bekerja seusai dengan tupoksinya karena bercampur dengan perawat-perawat pelaksana lainnya. Desain ruangan juga jauh dari keindahan, tidak ada tempat khusus untuk makan dan tidur sehingga semua Universitas Sumatera Utara bercampur aduk dan membuat kondisi ruangan menjadi lebih parah.

5.6 Pelaksanaan Asuhan Keperawatan