BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan induktif, dimana pendekatan induktif bermula dari keinginan peneliti untuk memberi makna kepada
data hasil observasi, yang bermula dari kategori-kategori awal, asumsi, dan kemudian menjadi sebuah teori. Pendekatan induktif sering dipakai dalam
penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan membangun makna berdasarkan kepada data-data lapangan.
3.2 Kerangka Pikir Penelitian
Seiring perkembangan ruas jalan Thamrin–Sudirman sebagai salah satu wadah pelaksanaan car free day, muncul fenomena pergeseran pemanfaatan ruang
yang ditimbulkan oleh peningkatan aktifitas ruas jalan dengan adanya gejala alih fungsi ruang jalan menjadi ruang terbuka publik. Hal inilah yang melatarbelakangi
penelitian untuk mengkaji kecenderungan pemanfaatan ruang terbuka publik serta implikasinya ditinjau dari aspek fisik, sosial, ekologi dan ekonomi.
Berdasarkan tujuan tersebut, maka perlu dilakukan kajian beberapa literatur yang berhubungan dengan pemanfaatan ruang terbuka publik dan ruang
terbuka publik itu sendiri. Langkah selanjutnya adalah melakukan identifikasi kebijakan arah pengembangan ruas jalan dan kondisi eksisting ruang terbuka
Universitas Sumatera Utara
publik ruas jalan tipologi ruang terbuka publik termasuk ruang dan aktifitas di sepanjang ruas jalan, serta kondisi eksisting masyarakat pengguna ruang terbuka
publik. Tahapan selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap kondisi eksisting ruang terbuka publik ruas jalan dan kecenderungan pemanfaatan ruang terbuka
publik untuk implikasinya ditinjau dari segi fisik, sosial, ekologi dan ekonomi.
3.3 Jenis data
Berdasarkan kepentingan penelitian, jenis data yang dibutuhkan dalam analisis meliputi:
1. Data fisik lapangan
a. Tata guna lahan, berupa peta yang bersumber dari RTRW DKI
Jakarta 2030. b.
Jalur pedestrian, berupa peta jalur sirkulasi dan potongan penampang badan jalan di sepanjang ruas jalan.
c. Parkir, berupa peta yang menggambarkan titik–titik lokasi parkir
yang tersebar hampir di sepanjang ruas jalan. d.
Aksesibilitas, berupa peta yang menggambarkan titik–titik akses menuju koridor car free day.
e. Street furniture, berupa dokumentasi foto street furniture dan
segala fasilitas yang ada di sepanjang ruas jalan yang berfungsi untuk membantu proses kelancaran dan keamanan lalu lintas dan
aktivitas dalam car free day. Semua data fisik di atas diperoleh dari observasi langsung di lapangan, dan khusus untuk tata guna lahan
Universitas Sumatera Utara
selain dapat diperoleh dari observasi lapangan juga dapat bersumber dari RTRW kota DKI Jakarta 2030.
2. Data sosial
Meliputi segala aktivitas yang tertampung dalam ruas jalan ini, yaitu berupa
aktivitas utama, dan akivitas pendukung activity support.Kedua jenis aktivitas di atas akan digambarkan dalam bentuk
peta perilaku yang secara detail akan menunjukkan titik–titik aktivitas spesifik yang diambil pada durasi waktu tertentu selama pelaksanaan
car free day, yaitu: a.
Durasi I : 06.00 – 08.00 WIB
b. Durasi II
: 08.00 – 10.00 WIB c.
Durasi III : 10.00 – 12.00 WIB
Selain itu, untuk mendapatkan data yang lebih detail tentang persepsi dan karakteristik pengunjung, dapat diperoleh dengan
melakukan wawancara maupun kuesioner. 3.
Data ekonomi Meliputi dampak ekonomi khusunya omzet penjualan yang terjadi
akibat adanya car free day, bagaimana aktifitas ini telah menjadi daya tarik bagi pelaku – pelaku bisnis dari skala kecil hingga besar untuk
turut ambil bagian didalamnya, yang meliputi pihak partisipan perseorangan ataupun perusahaan yang diijinkan untuk melakukan
promosi dan pedagang kaki lima. Untuk mendapatkan secara spesifik
Universitas Sumatera Utara
karakteristik pelaku bisnis ini, perlu dilakukan wawancara dan pembagian kuesioner.
4. Data ekologis.
Meliputi dampak–dampak ekologis yang dihasilkan dengan adanya kegiatan car free day ini. Berapa besar persentase penurunan kadar
PM10, NO2 dan SO2 pada hari tersebut.
3.4 Teknik Pengumpulan Data