Dari pengalaman peyedian dan pemanfaatan ruang terbuka sampai saat ini terdapat berbagai permasalahan dan kendala yang dihadapi. Permasalahan dan
kendala tersebut masih adanya peruntukan ruang terbuka yang dimanfaatkan untuk kegiatan non ruang terbuka secara illegal, ketersediaan lahan yang semakin
menipis ditambah peningkatan aktivitas ekonomi Jakarta menyebabkan harga tanah semakin tinggi dan diatas NJOP, rendahnya apresiasi masyarakat terhadap
keberadaan taman, jalur-jalur hijau dan tanaman-tanaman penghijauan yang ada misalnya dalam Pengembangan Taman Monas dan Taman Stadion Menteng,
terbatasnya Sumber Daya Pemerintah dan masih belum terselesaikannya permasalahan transportasi dan banjir di Jakarta yang membutuhkan anggaran
biaya yang sangat besar, belum optimalnya sistem pendataan dan informasi mengenai ruang terbuka.
Kurangnya koordinasi antar instansi terkait dalam penataan ruang terbuka, masih terdapatnya kesalahan informasi mengenai ruang terbuka yang
mengakibatkan partisipasi masyarakat tidak optimal, kurang efektifnya penegakan hukum, rendahnya pengendalian kewajiban penyediaan fasos fasum ruang
terbuka. Distribusi ruang terbuka yang kurang merata di wilayah Provinsi DKI Jakarta.
4.3 Gambaran Umum Lokasi Kajian
Ruas jalan Thamrin–Sudirman saat ini sudah menjadi hutan beton paling luas di seluruh Indonesia bahkan menjadi kawasan paling bergengsi dan mahal
Universitas Sumatera Utara
dengan sebutan “Segitiga Emas”. Ruas jalan ini terletak di wilayah kota Jakarta Pusat dan berbatasan dengan gambar 4.8:
1. Sebelah Utara : Jl.Kebon Sirih.
2. Sebelah Timur : Kel.Kebon Sirih, Kel.Senayan, Kel.Menteng,
Kel.Karet, Kel.Setiabudi, Kel.Karet Semanggi, dan Kel.Gondangdia.
3. Sebelah Selatan : Jl.Jend.Gatot Subroto fly over Semanggi
4. Sebelah Barat : Kel. Kp. Bali, Kel. Kb. Kacang, Kel. Kb. Melati,
Kel. Karet Tengsin, dan Kel.Gelora.
Gambar 4.8 Peta ruas jalan Thamrin-Sudirman dan batas - batasnya Sumber: Peta Jalan dan Index, Jakarta Jabotabek Edisi 200405
Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman merupakan poros utama kota Jakarta, Indonesia yang membentang dari utara ke selatan sejauh 8 km. Poros ini
merupakan pusat bisnis Jakarta atau kawasan segi tiga emas bersama Jalan Rasuna Said, Jalan Gatot Subroto dan Jalan Satrio. Kantor pusat perusahaan nasional serta
multinasional banyak yang bertempat di poros ini.
Universitas Sumatera Utara
Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman merupakan jantung kota Jakarta, dimana pada poros tersebut terdapat bangunan-bangunan penting serta
sarana vital negara, seperti Istana Negara, RRI, Museum Nasional, Monumen Nasional, Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia, serta Gelora Bung Karno. Pada
poros ini pula terdapat pusat perbelanjaan prestisius seperti Sarinah, Plaza Indonesia, Plaza Semanggi, Pacific Place, Plaza FX, dan Plaza Senayan gambar
4.9.
Gambar 4.9 Peta Guna Lahan Ruas Jalan Thamrin - Sudirman Sumber: UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Sepanjang poros, yakni dari simpang empat Harmoni, Jakarta Pusat di utara hingga Bundaran Senayan, Jakarta Pusat di selatan, banyak terdapat karya-
karya seni. Antara lain aalah patung Arjuna dengan bundaran Bank Indonesia di depan gedung Bank Indonesia, Tugu Selamat Datang dengan Bundaran Hotel
Universitas Sumatera Utara
Indonesia di depan Grand Indonesia, Patung Jenderal Sudirman di depan Wisma BNI, Tugu Gelora Pemuda dengan bundaran Senayan di depan Panin Centre.
Sepanjang poros ini terdapat pula bangunan dengan arsitektur unik, seperti Apartemen Da Vinci, Wisma Dharmala, dan Wisma 46 yang menjadi ikon kota
Jakarta. Di persimpangan Jalan Sudirman dengan Jalan Gatot Subroto terdapat jembatan layang Semanggi.
Poros ini merupakan yang tersibuk dan terpadat di Jakarta khususnya pada jam pergi dan pulang kantor, ditandai dengan munculnya kemacetan di
sepanjang ruas jalan, bahkan banyak pengendara sepeda motor yang tak segan– segan melewati trotoar untuk mempercepat jarak tempuh. Ruas jalan ini pun tak
luput dari banjir saat hujan mengguyur Jakarta, karena drainase yang kurang tertangani dengan baik gambar 4.10.
Gambar 4.10 Kondisi Ruas Jalan disaat Jam-jam Sibuk Sumber: Observasi 2011
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengurangi kemacetan pada poros tersebut, Pemda DKI menerapkan sistem 3 in 1 pada jam-jam sibuk di pagi dan sore hari. Untuk
mengurangi kemacetan, dan sejak tahun 2003 dibangun koridor 1 jalur khusus bus busway Transjakarta rute Blok M-Stasiun Jakarta Kota. Untuk mengembangkan
sistem transportasi terpadu, maka pada poros ini dibangun stasiun kereta komuter di Dukuh Atas Stasiun Sudirman. Rencananya pada poros tersebut akan
dibangun subway rute Dukuh Atas-Lebak Bulus serta monorel jalur biru yang melingkari rute Dukuh Atas–Kuningan–Senayan-Pejompongan. Dan untuk
mengurangi polusi udara, maka pemerintah menerapkan Hari Bebas Kendaraan BermotorHBKB Car Free Day pada hari minggu ke-2 dan ke-4 setiap bulannya
mulai pukul 06.00 sampai pukul 12.00. Berikut adalah hasil observasi yang didapat dari proses wawancara,
kuesioner maupun pengamatan di lapangan terhadap kondisi pengunjung dan fasilitas yang ada di sepanjang koridor selama berlangsungnya car free day.
4.3.1 Data pengunjung Berdasarkan informasi dari Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah
BPLHD Prov. DKI Jakarta sebagai pihak penyelenggara, diperkirakan jumlah pengunjung yang hadir dalam setiap pelaksanaan car free day di ruas jalan ini
dapat mencapai 15.000 pengunjung, termasuk didalamnya para partisipan pihak perseorangan atau perusahaan yang diijinkan untuk melakukan promosi dan
pedagang kaki lima PKL.
Universitas Sumatera Utara
1. Pengunjung, dari hasil penelitian yang diperoleh melalui survey lapangan dan kuesioner yang dibagikan terhadap pengunjung, tercatat
bahwa event diminati oleh warga dari berbagai macam tingkatan usia gambar 4.12, pekerjaan gambar 4.13, dan lapisangolongan gambar
4.14 tanpa terkecuali. Namun dari data yang diperoleh, tercatat bahwa range usia dan jenis kelamin yang paling banyak hadir adalah oleh
kaum pria dengan kisaran usia antara 31-50 tahun gambar 4.11 dengan tujuan untuk melakukan interaksi sosial baik dengan teman
maupun kerabat melalui kegiatan olah raga khususnya bersepeda gambar 4.15, dan 4.16.
10 20
30 40
50 60
pria wanita
wanita pria
Gambar 4.11 Diagram Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber: Data Primer diolah, 2011
10 20
30 40
10 - 20 tahun
21 - 30 tahun
31 - 40 tahun
41 - 50 tahun
51 - 60 tahun
61 - 70 tahun
61 - 70 tahun 51 - 60 tahun
41 - 50 tahun 31 - 40 tahun
21 - 30 tahun 10 20 h
Gambar 4.12 Diagram Jumlah Pengunjung Berdasarkan Usia Sumber: Data Primer diolah, 2011
Universitas Sumatera Utara
10 20
30 40
50
pelajar PNS
pegawai BUMN
pegawai swasta
wiraswasta ibu rumah tangga
ibu rumah tangga
wiraswasta
pegawai swasta pegawai BUMN
PNS
Gambar 4.13 Diagram Jumlah Pengunjung Berdasarkan Pekerjaan Sumber: Data Primer diolah, 2011
5 10
15 20
25
2,5 juta 2,5 - 5
juta 5 - 10
juta 10 - 15
juta 15 - 20
juta 20 juta
20 juta 15 - 20 juta
10 - 15 juta 5 - 10 juta
2,5 - 5 juta 2,5 juta
Gambar 4.14 Diagram Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jumlah PengeluaranBulan
Sumber: Primer diolah, 2011
10 20
30 40
50 60
interaksi sosial rekreasi
olah raga olah raga
rekreasi interaksi sosial
Gambar 4.15 Diagram Jenis Aktifitas Sumber: Data Primer diolah, 2011
Universitas Sumatera Utara
10 20
30 40
50
bersepeda senam
futsal jalan sehat
jogging jogging
jalan sehat futsal
senam bersepeda
Gambar 4.16 Diagram Jenis Olah Raga yang Dilakukan Sumber: Data Primer diolah, 2011
Ternyata car free day tidak hanya dikunjungi oleh warga Jakarta saja, namun juga diminati oleh warga di sekitar Jakarta, terbukti dengan hadirnya para
pengunjung yang berasal dari BogorDepokTangerangBekasi gambar 4.17, dan 4.18, dengan moda transportasi yang beragam gambar 4.19.
20 40
60 80
100
penduduk tetap Jakarta
penduduk sementara
Jakarta pengunjung
pengunjung
penduduk sementara
Jakarta penduduk
tetap Jakarta
Gambar 4.17 Diagram Jumlah Pengunjung Berdasarkan Status Kependudukan Sumber: Data Primer diolah, 2011
10 20
30 40
50
Jak ar
ta P us
at Jak
ar ta U
ta ra
Jak ar
ta S el
at an
Jak ar
ta B ar
at Jak
ar ta T
im ur
Bo de
tab ek
Bodetabek Jakarta Timur
Jakarta Barat Jakarta Selatan
Jakarta Utara
Gambar 4.18 Diagram Jumlah Pengunjung Berdasarkan Domisili Sumber: Data Primer diolah, 2011
Universitas Sumatera Utara
10 20
30 40
50
sepeda motor
busway angkot
sepeda
jalan kaki sepeda
kereta api busway angkot
mobil sepeda motor
Gambar 4.19 Diagram Jumlah Pengunjung Berdasarkan Moda Transportasi yang digunakan
Sumber: Primer diolah, 2011 2. Partisipan dan Pedagang Kaki Lima PKL, berdasarkan hasil penelitian,
tercatat bahwa sebagian besar PKL yang hadir di ruas jalan ini bukan merupakan penduduk tetap Jakarta, hanya sebagian kecil dari PKL yang
ada ada adalah penduduk tetap Jakarta gambar 4.20 selebihnya adalah para partisipan yang notabene merupakan karyawan-karyawan dari
perusahaan-perusahaan yang menjadi partisipan dalam event.
20 40
60
penduduk tetap Jakarta penduduk sementara Jakarta
penduduk sementara Jakarta penduduk tetap Jakarta
Gambar 4.20 Diagram Jumlah Partisipan PKL Berdasarkan Status Kependudukan
Sumber: Primer diolah, 2011 Para pelaku ekonomi ini didominasi oleh kaum pria gambar 4.21 dengan
kisaran usia beragam namun yang terbanyak di kisaran usia 21 sampai dengan 30 tahun gambar 4.22. Asal mereka dari berbagai penjuru kota Jakarta bahkan ada
yang berasal dari luar kota Jakarta gambar 4.23 dengan pendidikan terbanyak
Universitas Sumatera Utara
dari tingkat SMP, sedangkan yang mengenyam pendidikan hingga ke tingkat D3 dan S1 hanya berasal dari pihak partisipan gambar 4.24.
20 40
60 80
100
pria wanita
wanita pria
Gambar 4.21 Diagram Jumlah Partisipan Dan PKL Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber: Data Primer diolah, 2011
10 20
30
10 - 20 tahun
21 - 30 tahun
31 - 40 tahun
41 - 50 tahun
51 - 60 tahun
51 - 60 tahun 41 - 50 tahun
31 - 40 tahun 21 - 30 tahun
10 - 20 tahun
Gambar 4.22 Diagram Jumlah Partisipan dan PKL Berdasarkan Usia Sumber: Data Primer diolah, 2011
5 10
15 20
25
Jak ar
ta P us
at Jak
ar ta U
tar a
Jak ar
ta S el
at an
Jak ar
ta B ar
at Jak
ar ta T
im ur
Bo de
tab ek
Bodetabek Jakarta
Timur Jakarta
Barat Jakarta
Selatan Jakarta
Gambar 4.23 Diagram Jumlah Partisipan dan PKL Berdasarkan Domisili Sumber: Data Primer Diolah, 2011
10 20
30 40
SD SMP
SMU D3
S1 S1
D3 SMU
SMP SD
Gambar 4.24 Diagram Jumlah Partisipan dan PKL Berdasarkan Pendidikan Sumber: Data Primer diolah, 2011
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Fasilitas Fasilitas yang ada di ruas jalan ini sangat beragam, memiliki fungsi
sebagai pelengkap dan bermanfaat bagi pengguna dan pengembangan kota. Jenis fasilitas termasuk didalamnya adalah signage dan site furniture yang ada diruas
jalan ini antara lain lampu jalan, lampu taman, rambu- rambu lalu lintas, halte, jembatan penyeberangan, tempat sampah, telepon umum, patungair mancur,
toilet umum seperti terlihat pada gambar 4.25, 4.26, 4.27, 4.28, 4.29, 4.30, dan 4.31.
Gambar 4.25 Lampu Jalan dan Lampu Taman Sumber: Observasi 2011
Gambar 4.26 Rambu–rambu sebagai Proses Kelancaran Sirkulasi dan Lalu Lintas Sumber: Observasi 2011
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.27 Halte Sumber: Observasi 2011
Gambar 4.28 Jembatan Penyeberangan Sumber: Observasi 2011
Gambar 4.29 Tempat Sampah di Setiap Ruas Jalan Sumber: Observasi 2011
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.30 Patung dan Air Mancur sebagai Landmark Sumber: Observasi 2011
Gambar 4.31 Toilet Umum Sumber: Observasi 2011
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISIS