Teknik Pengumpulan Data Teknik Sampling Metode analisis

karakteristik pelaku bisnis ini, perlu dilakukan wawancara dan pembagian kuesioner. 4. Data ekologis. Meliputi dampak–dampak ekologis yang dihasilkan dengan adanya kegiatan car free day ini. Berapa besar persentase penurunan kadar PM10, NO2 dan SO2 pada hari tersebut.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu: 1. Secara langsung data primer, yaitu pengumpulan data yang dilakukan sendiri di lapangan, baik melalui kuesioner, foto maupun pengamatan visualobservasi lapangan secara langsung untuk mendapatkan data primer. 2. Secara tidak langsung data sekunder, yaitu pengumpulan data instansi terkait yaitu Dinas Tata Ruang Prov. DKI Jakarta dan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah BPLHD Prov. DKI Jakarta guna mendapatkan data sekunder.

3.5 Teknik Sampling

Teknik sampling ini dilakukan untuk menghemat waktu, tenaga, dan biaya; mengingat kawasan studi sangat luas dan waktu studi juga yang terbatas. Teknik sampling ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel dari sejumlah Universitas Sumatera Utara populasi yang akan diteliti. Populasi sendiri merupakan keseluruhan penduduk atau individu yang dimaksudkan untuk diselidiki Nazir, 1999. Sehubungan dengan hal tersebut, maka yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung car free day. Diketahui bahwa jumlah populasi berkisar hingga 15.000 orang, karena jumlah populasi yang terlalu besar maka jumlah sampel yang akan diambil hanya sebesar 100 orang sampel yang meliputi pengunjung, partisipan dan pedagang kaki lima dan diambil secara acak berlapis. Jumlah ini adalah jumlah sampel yang minimum, seperti yang diutarakan Bailey dalam Soehartono 1995 bahwa untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data dengan statistik, besar sampel yang paling kecil adalah 30, walaupun banyak peneliti lain mengganggap bahwa sampel sebesar 100 merupakan jumlah yang minimum.

3.6 Metode analisis

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Alasan dipilihnya metode kualitatif deskriptif karena beberapa variabel yang berpengaruh pada studi ini adalah variabel kualitatif. Metode analisis kualitatif deskriptif ini dilakukan untuk menggambarkan peristiwa dan fenomena yang terjadi di wilayah studi, dan akan diterapkan dalam menganalisis data-data fisik lapangan. Dari studi yang dilakukan akan didapat hasil amatan terhadap tata guna lahan, jalur pedestrian, jalur sirkulasi dan parkir, aksesibilitas, street furniture serta jumlah dan jenis kegiatan di sepanjang ruas jalan. Data-data fisik secara detail akan digambarkan dalam bentuk ilustrasi Universitas Sumatera Utara potongan jalan, peta dan foto dokumentasi, sedangkan data aktifitas pengunjung akan digambarkan dalam bentuk pemetaan perilaku behaviour mapping. Behavioral map adalah data yang dapat disajikan melalui variasi aspek perilaku terhadap ruang yang dapat diamati. Hal yang utama dalam behavioral map adalah penggambaran perilaku dan penggambaran pemakainya serta penentuan-penentuan perilaku pada pusat fisiknya Proshansky dkk, 1976. Dua karakter dasar dari behavioral map adalah menganalisis tingkah laku yang kemudian menjadikannya kategori-kategori yang relevan dan melakukan pengamatan empiris dari kategori-kategori perilaku tersebut. Dan tiga tahapan pada proses studi analisis adalah pengumpulan perilaku- perilaku yang diamati, menggeneralisasikan perilaku-perilaku tersebut menjadi kategori-kategori untuk observasi, dan dari kategori observasi tersebut lalu dijadikan kategori analisis. Pada metode behavioral map, data-data yang dikumpulkan diperoleh dengan menggunakan beberapa pengamat yang terjun langsung dan menghabiskan banyak waktunya di lokasi kajian, sehingga akhirnya menjadi terbiasa dengan fungsi-fungsi ruang. Masing-masing pengamat menempati lokasi yang berbeda-beda dan waktu dilakukannya pengamatan telah ditentukan terlebih dulu dalam beberapa durasi waktu yang berbeda yang kemudian secara khusus juga mendeskripsikan secara fisik ruang-ruang tersebut. Kemudian hasil pengamatan yang akan dilaporkan oleh para pengamat dibuat dalam bentuk lembaran data lembar pengamatan ruang yang berisikan data-data yang teramati, Universitas Sumatera Utara seperti waktu dan tempat pengamatan, jumlah orang sebagai pengguna berdasarkan kategori-kategori perilaku yang sudah ditentukan sebelumnya. Data dalam bentuk peta yang menyajikan sejumlah individu yang diamati observed map juga digunakan untuk sebagai gambaran kegunaan sesungguhnya terhadap variasi-variasi lokasi pada ruangan yang dianalisis. Untuk menentukan jumlah pengguna yang sesungguhnya dapat dilakukan dengan mengambil data sekunder. Data–data fisik itu kemudian yang mendasari proses selanjutnya, yaitu proses analisis dengan penekanan yang terletak pada ketajaman dan kepekaan berpikir peneliti dalam menganalisis suatu masalah atau kecenderungan yang terjadi di lapangan, seperti pola aktifitas yang terjadi di ruas jalan tersebut. Bagaimana para pengunjung saling berinteraksi satu sama lain dalam ruang publik ini, dimana hal tersebut akan secara jelas terlihat dalam peta perilaku behaviour map dan juga dilengkapi dengan hasil kuesioner dan wawancara dengan para pengujung kemudian dianalisis untuk mendapatkan kecenderungan pola pemanfaatan ruang jalan sebagai ruang publik. Universitas Sumatera Utara

BAB IV TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN