Dalam perkembangannya, car free day kemudian digunakan masyarakat sebagai wadah untuk olah raga, rekreasi, mengekspresikan kesenian dan
kebudayaan, bahkan juga untuk melakukan akivitas ekonomi. Ruas jalan itu kemudian tidak hanya berfungsi sebagai jalur lalu lintas namun juga memiliki
esensi sebagai ruang terbuka publik bagi warganya. Artinya, jalan itu mendorong partisipasi warganya untuk berbicara, berinteraksi, dan berekspresi. Aspirasi
masyarakat tertampung ketika ruas jalan Thamrin-Sudirman mampu ’’memproduksi’’ kegiatan-kegiatan di luar fungsi manifesnya fungsi sirkulasi,
maka jalan tersebut dinilai mampu membangun daya hidup bagi dirinya. Berangkat dari fakta–fakta yang ada, dapat dilihat adanya suatu nilai
positif dari aktivitas car free day terhadap keberlangsungan ruang terbuka publik kota, tentunya dengan penanganan yang tepat. Oleh karenanya peneliti akan
mencoba mengurai secara rinci segala aspek yang mempengaruhinya baik secara fisik, sosial, ekologi maupun ekonomi juga implikasi apa saja yang menyertainya,
agar nantinya diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah kota dalam menetapkan regulasi ataupun perencanaan dan penataan yang tepat bagi ruang
terbuka publik kota, selain itu diharapkan juga dapat memberikan masukan studi dan memperkaya arahan dalam perencanaan ruang terbuka publik yang lebih baik.
1.2 Rumusan Masalah
Car free day menjadi daya tarik yang kuat sehingga meningkatkan jumlah pelaku aktifitas di ruas jalan ini. Meningkatnya jumlah pelaku aktifitas berdampak
Universitas Sumatera Utara
pula pada hadirnya permasalahan yang menyertai gejala alih fungsi ruang terbuka publik ini. Implikasi yang kemudian muncul dapat ditinjau dari beberapa aspek:
1. Aspek fisik. Bagaimana pembagian jalur sirkulasi antara busway,
sepeda dengan pejalan kaki, apakah pola sirkulasi yang terbentuk sudah efektif dan memenuhi indikator sirkulasi yang aman dan nyaman
bagi semua pengguna? Bagaimana akses masuk ke dalam ruas jalan, apakah cukup mudah pencapaiannya bagi semua pengunjung? Apakah
fasilitas parkir yang ada cukup memenuhi kebutuhan pengunjung dan telah memenuhi syarat–syarat parkir yang baik bagi ruang terbuka?
Apakah street furniture yang ada telah memenuhi kebutuhan pengunjung, apakah cukup membantu dalam proses kelancaran car
free day? 2.
Aspek sosial. Apakah car free day mampu menampung segala aktifitas pengunjung baik itu aktifitas aktif maupun aktifitas pasif? Sudahkah
car free day menjadi ruang terbuka publik yang mewadahi interaksi sosial para pengunjung yang hadir didalamnya?
3. Aspek ekonomi. Apakah car free day sebagai ruang terbuka publik
telah dapat meningkatkan omzet penjualan para pelaku–pelaku ekonomi yang hadir di ruas jalan ini jika dibandingkan dengan
pendapatan sehari–harinya? Apakah kehadiran para pelaku ekonomi ini turut menunjang aktifitas utama? Apakah pengunjung merasakan
Universitas Sumatera Utara
manfaat positif atau bahkan negatif dari kehadiran para pelaku ekonomi ini?
4. Aspek ekologi. Apakah kualitas udara kota Jakarta mengalami
perubahan yang cukup signifikan setelah diberlakukannya car free day? Seberapa besar persentase penurunan kadar partikel–partikel
udara yang mempengaruhi polusi udara?
1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Kajian
Ruang lingkup dan batasan kajian dalam penelitian ini akan dilihat dari beberapa aspek yang mempengaruhinya, yaitu aspek fisik yang meliputi jalur
sirkulasi, aksesibilitas, area parkir, jalur pedestrian, aktifitas penunjang dan keberadaan street furniture, aspek sosial dengan mengidentifikasikan segala
aktifitas pengunjung baik itu aktifitas utama maupun aktifitas pilihan yang kemudian akan digambarkan dalam bentuk behaviour mapping, aspek ekologis
dengan menganalisis data sekunder berupa tingkat kualitas udara kota Jakarta sejak dilaksanakannya car free day untuk mengetahui dampak penurunan polusi
udara yang terjadi dan aspek ekonomi yang menitikberatkan pada dampak ekonomi yang dirasakan oleh para pelaku bisnis yang hadir disana terutama dari
sisi peningkatan omzet penjualan. 1.4
Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Mengidentifikasi implikasi fisik, sosial, ekonomi, maupun ekologis pemanfaatan ruang jalan sebagai ruang terbuka publik dalam
kaitannya dengan kebijakan car free day. 2.
Menganalisis implikasi tersebut dikaitkan dengan tingkat kesuksesan pemanfaatan ruang jalan sebagai ruang terbuka publik dengan adanya
kebijakan car free day.
1.5 Manfaat Penelitian