masyarakat tidak hanya pasif menerima informasi, tetapi juga harus aktif berpartisipasi melalui diskusi-diskusi tentang informasi yang diterimanya. Dengan
demikian maka pengetahuan kesehatan sebagai dasar perilaku akan mereka peroleh dengan mantap dan lebih mendalam. Dengan partisipasi adalah suatu cara yang baik
dalam rangka memberikan informasi dan pesan-pesan kesehatan.
2.4. Pengetahuan, Sikap dan Norma
2.4.1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui mengenai hal atau sesuatu. Pengetahuan dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Pengetahuan adalah kesan dari
pikiran manusia sebagai panca indra. Peningkatan pengetahuan tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku, namun ada hubungan positif antara kedua variabel
tersebut dalam sejumlah penelitian. Pengetahuan tertentu tentang kesehatan mungkin penting sebelum suatu tindakan kesehatan terjadi, tetapi tindakan kesehatan yang
diharapkan mungkin tidak akan terjadi kecuali apabila seseorang mendapat insyarat yang cukup kuat untuk memotivasinya bertindak atas dasar pengetahuan yang
dimilikinya. Pengetahuan merupakan faktor penting dalam menghasilkan perubahan namun tidak memadai dalam perubahan perilaku kesehatan Azwar, 2002.
Menurut Notoatmodjo 2003, pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melaukukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia
Universitas Sumatera Utara
diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan yang mencakup dalam domain kognitif seperti “tahu, memahami, aplikasi, analisa sintesis dan evaluasi.” Penilaian
ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria- kriteria yang telah ada.
Ismail 1999, menemukan adanya hubungan antara status imunisasi dasar lengkap dengan pengetahuan ibu tentang imunisasi, pendidikan orang tua, pendapatan
orang tua dan jumlah anak. Diantara beberapa faktor tersebut, pengetahuan ibu tentang imunisasi merupakan faktor yang sangat erat hubungannya dengan status
imunisasi anak. Penelitian di tujuh provinsi di Indonesia bahwa kontribusi pengetahuan ibu
terhadap status imunisasi anak bahwa anak yang memiliki ibu berpengetahuan baik mempunyai peluang untuk mendapatkan imunisasi lengkap sebesar 2,39 kali daripada
anak dengan ibu berpengetahuan rendah Ayubi, 2009.
2.4.2. Sikap