Sikap Pengetahuan, Sikap dan Norma

diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan yang mencakup dalam domain kognitif seperti “tahu, memahami, aplikasi, analisa sintesis dan evaluasi.” Penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria- kriteria yang telah ada. Ismail 1999, menemukan adanya hubungan antara status imunisasi dasar lengkap dengan pengetahuan ibu tentang imunisasi, pendidikan orang tua, pendapatan orang tua dan jumlah anak. Diantara beberapa faktor tersebut, pengetahuan ibu tentang imunisasi merupakan faktor yang sangat erat hubungannya dengan status imunisasi anak. Penelitian di tujuh provinsi di Indonesia bahwa kontribusi pengetahuan ibu terhadap status imunisasi anak bahwa anak yang memiliki ibu berpengetahuan baik mempunyai peluang untuk mendapatkan imunisasi lengkap sebesar 2,39 kali daripada anak dengan ibu berpengetahuan rendah Ayubi, 2009.

2.4.2. Sikap

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi seseorang. Newcomb dalam Notoatmojo 2005, sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Fungsi sikap belum merupakan reaksi terbuka atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi perilaku tindakan atau reaksi tertutup. Universitas Sumatera Utara Sikap terdiri dari 3 komponen pokok yaitu : 1 kepercayaan atau keyakinan, ide, dan konsep terhadap objek. Artinya bagaimana keyakinan dan pendapat atau pemikiran seseorang terhadap objek. 2 Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek artinya bagaimana penilaian orang terhadap objek.3 Kecenderungan untuk bertindak tend to behave , artinya sikap adalah merupakan komponen yang mendahului tindakan atau perilaku terbuka. Sikap adalah ancang-ancang untuk bertindak atau berperilaku terbuka tindakan. Ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh total attitude. Dalam menentukan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting. Menurut hasil penelitian Gunawan 2009, pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua bayi berhubungan dengan status imunisasi bayi. Tiga pertanyaan meliputi ketidak inginan orang tua untuk mengimunisasi bayi jika mempunyai bayi lagi sikap, ketidakyakinan orang tua tentang keamanan imunisasi pengetahuan dan pernah menolak bayinya untuk di imunisasi perilaku berhubungan dengan status imunisasi bayi. Selain itu faktor sosio ekonomi keluarga, pelayanan kesehatan dan jumlah balita dalam keluarga juga ikut memberikan kontribusi terhadap status imunisasi bayi. 2.4.3. Norma Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide- ide, gagasan, nilai-nilai , norma-norma , peraturan, dan sebagainya yang Universitas Sumatera Utara sifatnya abstrak tidak dapat diraba atau disentuh. Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut: 1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu: alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuasaan politik. 2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi: a sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya, b.organisasi ekonomi, c. alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan keluarga adalah lembaga pendidikan utama dan d. organisasi kekuatan atau politik Wikipedia, 2011. Menurut Poerwanto 2005, kebudayaan merupakan serangkaian aturan, strategi maupun petunjuk yang dipakai oleh manusia guna menghadapi lingkungannya. Kebudayaan menunjukkan kepada beberapa aspek kehidupan, meliputi cara-cara bertingkah laku, kepercayaan dan sikap-sikap dalam kehidupan sosial. Oleh karena itu kondisi lingkungan sangat berperan dalam membentuk kebudayaan suku-suku bangsa. Sedangkan menurut Iswantara 2004, aturan atau ketentuan yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat disebut norma, sedangkan adat istiadat adalah norma yang tidak tertulis namun sangat kuat mengikat sehingga anggota- anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat akan mendapat sanksi keras yang secara langsung dikenakan kepada pelanggaran adat tersebut. Universitas Sumatera Utara Menurut Notoatmojo 2005, yang mengutip pendapat Elling, mengatakan bahwa faktor-faktor sosial yang mempengaruhi perilaku kesehatan antara lain : 1 Self Concept, yakni tingkatan kepuasan atau ketidak puasan diri sendiri ketika diperlihatkan kepada orang lain. Ketika orang lain berpandangan positif dan mau menerima apa yang kita lakukan, kita berusaha untuk meneruskan perilaku tersebut, begitu juga sebaliknya jika orang berpandangan negative terhadap perilaku kita, maka suatu keharusan untuk melakukan perubahan perilaku, 2 Image kelompok, yakni kepercayaan suatu kelompok atau organisasi akan sangat mempengaruhi terhadap kepercayaan individu sehingga perilaku suatu komunitas terhadap kebiasaan menggunakan pelayanan dukun akan mempengaruhi perilaku individu lainnya dalam mencari pertolongan pada saat mereka sudah berkeluarga. Waluyanti 2009, rendahnya angka cakupan imunisasi lengkap yang tertuang dalam Universal Child Immunization UCI di kota Depok akan menimbulkan mudah terjangkitnya penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi PD3I. Variabel respon penilaian ibu berhubungan dengan kepatuhan pemberian imunisasi kepada bayi 12-24 bulan. 2.5. Faktor yang Berhubungan Dengan Pelayanan Imunisasi DPTHB3 Pelayanan imunisasi telah lebih dari tiga abad yang lalu diakui sebagai upaya pencegahan yang penting, pada sepuluh tahun terakhir ini telah mengalami kemajuan. Beberapa hambatan pelaksanaan imunisasi menurut WHO 2000, adalah pengetahuan, lingkungan dan logistik, urutan anak dalam keluarga dan jumlah Universitas Sumatera Utara anggota keluarga, sosial ekonomi, mobilitas keluarga, ketidakstabilan politik, sikap petugas kesehatan, pembiayaan dan pertimbangan hukum.

2.5.1. Peran Petugas Kesehatan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Ketersediaan Sarana Kerja terhadap Kinerja Tenaga Sanitarian dalam Memberikan Pelayanan Hygiene Sanitasi di Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh.

0 62 127

Analisis Determinan Perilaku Ibu Menyusui Dalam Pemberian ASI Eksklusif di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013

3 45 188

Efektivitas Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) terhadap Pengetahuan Ibu tentang Pemberian Imunisasi Campak pada Bayi di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012

13 83 93

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Dukungan Suami terhadap Pemeriksaan Kehamilan di Kecamatan Kuta Cot Glie Kabupaten Aceh Besar

14 79 101

Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Norma Ibu serta Pelayanan Imunisasi terhadap Pemberian Imunisasi DPT/HB3 di Kecamatan Kuta Baro dan Darussalam Kabupaten Aceh Besar

3 35 134

Pengaruh Kompetensi Petugas Imunisasi Terhadap Pelayanan Imunisasi Tetanus Toxoid Pada Wanita Usia Subur (WUS) Di Kabupaten Aceh Barat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

5 87 140

Pengaruh Faktor Perilaku Masyarakat Terhadap Perolehan Imunisasi Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Tahun 2007

0 35 103

Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Ibu Bekerja Dan Ibu Tidak Bekerja Tentang Imunisasi

0 29 64

Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Bekerja dan Ibu Tidak Bekerja Tentang Imunisasi

0 16 16

Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Ketersediaan Sarana Kerja terhadap Kinerja Tenaga Sanitarian dalam Memberikan Pelayanan Hygiene Sanitasi di Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh.

0 0 26