perlu direncanakan pembangunan jalan arteri sekunder yang melintas dari Sopobutar- Aceh. Dengan sendirinya akan terjadi peningkatan ruas jalan Sidikalang-Bunturaja-
Parongil-Sopobutar menjadi kolektor primer-1.
4.3.2 Analisis terhadap Struktur Ruang Mikro
Dalam lingkup mikro internal perumusan konsep struktur ruang Kabupaten Dairi adalah untuk megoptimalkan pengembangan wilayah Kota Sidikalang sebagai
Ibukota Kabupaten yang berfungsi sebagai pusat pelayanan primer dan sekunder. Untuk menangkap potensi pengembangan perekonomian dalam skala regional di atas,
maka peran kota Sidakalang sendiri terhadap arah pengembangan sektor unggulan tersebut adalah sebagai lokasi koleksi dan distribusi barang dan jasa. Oleh karena itu
daya dukung fasilitas dan sistem penangkutan harus di persiapkan oleh kota Sidikalang untuk mendukung pengembangan sektor tersebut.
4.4. Optimalisasi Perencanaan Struktur Ruang Kota Sidikalang
4.4.1. Letak Geografis Kota Sidikalang
Kota Sidikalang berada di Kecamatan Sidikalangyang terletak pada 2
o
-3
o
LU dan 98
o
-98
o
Secara administrasi batas-batas wilayah Kecamatan Sidikalang dapat diuraikan sebagai berikut:
30’ BT. Luas wilayah administrative Kecamatan Sidikalang adalah 11.015 Ha, yang terdiri dari 11 DesaKelurahan.
Universitas Sumatera Utara
Sebelah Utara : Kecamatan Siempat Nempu
Sebelah Selatan : Kabupaten Pappak Barat Sebelah Timur : Kecamatan Berampu
Sebelah Barat : Kecamatan Sitinjo
BWK Pusat Kota Sidikalang secara administratif terletak di Kecamatan Sidikalang dengan luas 1.196 Ha, terdiri dari 2 kelurahan yaitu:
1. Kelurahan Batang Beruh, dengan luas 796 Ha 2. Kelurahan Sidikalang, dengan luas 400 Ha
Pengembangan Kota Sidikalang khususnya Pusat Kota didasarkan pada berbagai potensi yang dimilikinya dan kaitannya dengan wilayah yang lebih luas
maupun secara internal. Potensi pengembangan Pusat Kota meliputi: kedudukan dan perannya dalam lingkup eksternal; potensifisik-tata ruang; potensi pengembangan
ekonomi kota; serta potensi sumberdaya manusia. Ditinjau dari segi geografis, Pusat Kota Sidikalang terletak pada ketinggian
700 -1.600 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan lereng yang bervariasi. Keadaan iklim Pusat Kota Sidikalang adalah beriklim hujan tropis dengan udara
sejuk yang dipengaruhi oleh iklim pegunungan. Suhu udara berkisar antara 18
o
– 28
o
C dengan curah hujan sebesar 1.987 mm atau ratarata sekitar 12,2 mm tiap bulannya.
Universitas Sumatera Utara
Peta Wilayah Administrasi Kecamatan Sidikalang terdapat pada Lampiran-6 yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Tesis ini.
4.4.2. Analisis Perencanaan Struktur Ruang Kota Sidikalang Berdasarkan RDTR Kota Sidikalang
Berdasarkan RTRW Kabuaten Dairi, Kota Sidikalang berfungsi sebagai pusat kegiatan wilayah PKW. Penetapan peran dan fungsi kota sangat dipengaruhi oleh
faktor potensi sumberdaya utama yang dimiliki dan arahan-arahan kebijakan yang melingkupi. Bagi BWK Pusat Kota Sidikalang, peran kota yang dimaksud adalah
kaitan kepentingan terhadap wilayah yang lebih luas baik bagi lingkup wilayah kota Sidikalang, Kabupaten Dairi bahkan Propinsi Sumatera Utara.
Memperhatikan segala arahan kebijakan yang melingkupi, maka peranan yang diemban BWK Kawasan Pusat Kota Sidikalang adalah:
1. Kawasan Pertumbuhan Sidikalang - Sumbul - Tigalingga merupakan salah satu
kawasan prioritas di Kabupaten Dairi. Kawasan ini memilki potensi perkembangan cepat sebagaimana dicirikan oleh tingkat kepadatan penduduk
yang tinggi, aksesibilitas tinggi, kelengkapan fasilitas perkotaan, tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi, dan produktivitas lahan yang cukup tinggi.
2. Sebagai Pusat Pertumbuhan Growth Center wilayah Kota Sidikalang.
Selain terkait dengan peranan seperti tersebut diatas, berdasar kondisi serta potensi-potensi utama, maka fungsi BWK Kawasan Pusat Kota Sidikalang akan
Universitas Sumatera Utara
dibedakan menjadi dua yaitu Fungsi Primer Kota dan Fungsi Sekunder Kota. Fungsi primer kota merupakan fungsi yang diarahkan dalam upaya memantapkan
peranan yang diemban.
4.4.3 Pusat-Pusat kegiatan di Kota Sidikalang