Variabel Kontrol Indikator Earning management

Lanjutan…… abnormal biaya diskresioner x 2.2 Penjumlahan dari biaya iklan, biaya penelitian dan pengembangan, serta biaya penjualan, umum dan administrasi. Pada perusahaan Indonesia, biaya iklan dan biaya penelitian dan pengembangan sering ditemukan sudah termasuk dalam biaya penjualan, umum dan administrasi yang dinyatakan sebagai beban usaha DISEXP t A t-1 = α + α 1 1A t-1 + βS t-1 A t-1 + є Rasio t

4.5.3. Variabel Kontrol

Dalam penelitian ini terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi variabel dependen, kinerja saham jangka panjang perusahaan. Oleh karena itu dalam penelitian ini dimasukkan pula variabel kontrol yang ikut berpengaruh terhadap variabel dependen kinerja saham jangka panjang, yaitu ukuran perusahaan yang diproksikan dengan nilai log total aset Log TAS. Ukuran perusahaan dimasukkan menjadi variabel kontrol, karena studi-studi sebelumnya menunjukkan bahwa ukuran perusahaan merupakan ukuran bagi risiko dan ketersediaan informasi keuangan Ohlson, 1980. Universitas Sumatera Utara

4.5.4 Indikator Earning management

Perusahaan diduga cenderung melakukan manipulasi laba melalui akrual diskresioner, ditentukan berdasarkan nilai abnormal dari akrual diskresioner jangka pendek dan jangka panjang baik yang positif atau negatif yang signifikan dalam pengujian. Nilai discretionary accrual positif mencerminkan manipulasi yang dilakukan manager berpola income increasing, namun jika negatif maka mencerminkan manipulasi income descreasing. Jika terdapat nilai akrual diskresioner abnormal yang signifikan maka perusahaan diduga melakukan manipulasi laba melalui akrual Gumanti, 2000. Sedangkan untuk pengujian indikasi adanya dugaan manipulasi aktivitas nyata mengikuti cara seperti Roychowdhury 2006. Perusahaan diduga cenderung melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui arus kas kegiatan operasi, ditentukan berdasarkan rerata dan signifikansi nilai abnormal dari arus kas kegiatan operasi ABN_CFO. Apabila rerata arus kas kegiatan operasi abnormal ABN_CFO seluruh sampel berada di bawah 0 dan signifikan maka sampel diduga cenderung melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui arus kas kegiatan operasi sedangkan sampel yang berada di atas 0 berarti sampel diduga cenderung tidak melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui arus kas kegiatan operasi. Perusahaan diduga cenderung melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui biaya diskresioner, ditentukan berdasarkan rerata dan signifikansi nilai abnormal dari biaya diskresioner ABN_DISEXP. Apabila rerata biaya diskresioner abnormal ABN_DISEXP seluruh sampel berada di bawah 0 dan signifikan maka sampel diduga cenderung melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui biaya diskresioner Universitas Sumatera Utara sedangkan sampel yang berada di atas 0 berarti sampel yang diduga cenderung tidak melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui pengurangan biaya diskresioner.

4.6. Metode analisis data

Model dan teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan regresi linear berganda. Uji statistik digunakan untuk menentukan keputusan menerima atau menolak hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Untuk uji regresi diperlukan evaluasi asumsi-asumsi yang mendasari sebuah model regresi sehingga diperoleh aplikasi yang tepat.

4.6.1. Uji Asumsi Klasik

Salah satu syarat untuk bisa menggunakan persamaan regresi berganda adalah terpenuhinya uji asumsi klasik. Empat uji asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, heteroskedastisitas, autokorelasi, dan multikolinearitas. Penjelasan masing-masing pengujian asumsi klasik akan diuraikan seperti di bawah ini.

4.6.1.1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal atau tidak. Cara untuk menguji normalitas adalah dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menentukan normalitas distribusi residual. Jika sig atau p-value 0,05 maka data berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN: SEBELUM DAN SESUDAH INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK INDONESIA

0 74 8

ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 11 22

ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 14 22

ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 7 22

ANALISIS KINERJA OPERASI PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH INITIAL PUBLIC OFFERINGS (IPO) PADA TAHUN 2009 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

1 22 68

ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI TERHADAP INITIAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERINGS (IPO)

0 2 70

ANALISIS PENGARUH EARNINGS MANAGEMENT DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA(BEI).

0 4 24

EARNING MANAGEMENT DALAM INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SERTA KAITANNYA DENGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN.

0 0 6

ANALISIS KINERJA OPERASI PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH INITIAL PUBLIC OFFERINGS IPO PADA TAHUN 2009 DI BURSA EFEK INDONESIA BEI

0 0 1

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Underpricing Saham Pada Perusahaan yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia

0 0 10