Akrual Diskresioner Jangka Panjang

NDCA it ∆REC : akrual non-diskresioner jangka pendek perusahaan i pada periode t it TA : perubahan piutang perusahaan i pada periode t it-1 α : total aktiva perusahaan i pada periode t-1 1 α : Estimated intercept perusahaan i periode t 2 d Menghitung nilai akrual diskresioner jangka pendek sebagai berikut: : Slope untuk perusahaan i periode t Akrual diskresioner jangka pendek DCA untuk perusahaan i pada periode t, diperoleh dari nilai residual persamaan berikut: � �� �� = � �� �� �� ��−� � − �� �� �� …………………………………….9

4.5.2.2.2. Akrual Diskresioner Jangka Panjang

Sesuai dengan definisi total akrual, yaitu gabungan antara akrual jangka pendek dan akrual jangka panjang, maka akrual jangka panjang dapat dicari dengan mengurangkan total akrual dengan akrual jangka pendek. Sehingga perlu mencari nilai total akrual terlebih dahulu sebagai berikut: TAC it = NI it – CFO it. Keterangan: ……………….………………………………….10 TAC it NI : total akrual perusahaan i pada tahun t it CFO : laba bersih sebelum pos luar biasa perusahaan i pada tahun t it : aliran kas operasi perusahaan i pada tahun t Universitas Sumatera Utara Sedangkan nilai akrual jangka panjang dicari dengan mengurangkan total akrual di atas dengan akrual jangka pendek sebagai berikut: LTAC it = TAC it – CA it ……………………………………………………………………… Keterangan: 11 LTAC it TAC : akrual jangka panjang perusahaan i pada tahun t it CA : total akrual perusahaan i pada tahun t [dihitung dari persamaan 10 it Untuk memperoleh nilai akrual diskresioner jangka panjang, maka kita perlu mengestimasi nilai total akrual diskresioner dan total akrual non-diskresioner terlebih dahulu. Sama halnya dengan menghitung akrual jangka pendek, kecuali nilai total akrual TAC digunakan sebagai variabel dependen dan di dalam regresi dimasukkan variabel tanah, bangunan, dan perlengkapanperalatan PPE sebagai tambahan variabel penjelas. Model OLS untuk menghitung akrual diskresioner jangka panjang yang dikembangkan ini merupakan model modifikasi Jones 1991 yang juga digunakan dalam penelitian Teoh et al. 1998. : akrual jangka pendek perusahaan i pada tahun t [dihitung dari persamaan 6] ��� �� �� ��−� = � � � � �� ��−� � + � � � ∆��� �� �� ��−� � + � � � ��� �� �� ��−� � + � �� ……………… 12 Keterangan: TAC it ∆REV : total akrual perusahaan i pada periode t it PPE : perubahan pendapatan perusahaan i pada periode t it : aktiva tetap perusahaan i pada periode t Universitas Sumatera Utara TA it-1 Semua nilai di atas diregresikan, sehingga menghasilkan nilai α : total aktiva perusahaan i pada tahun t-1 1, α 2 dan α 3 ����� �� = � � � � �� ��−� � + � � � ∆��� �� −∆��� �� �� ��−� � + � � � ��� �� �� ��−� � + � �� .… 13 yang digunakan untuk menghitung nilai nondiscretionary total accruals NDTA sebagai berikut: Keterangan: NDTAC it ∆REC : total akrual non-diskresioner perusahaan i pada tahun t it PPE : perubahan piutang perusahaan i pada tahun t it � 1 : Estimated intercept perusahaan i periode t : aktiva tetap perusahaan i pada periode t � 2 , � 3 : slope untuk perusahaan i periode t Sehingga akrual non-diskresioner jangka panjang NDLA adalah selisih antara total akrual non-diskresioner NDTAC yang dihitung pada persamaan 13 di atas dengan akrual non-diskresioner jangka pendek NDCA yang dihitung pada persamaan 8 di atas. Dengan demikian nilai akrual diskresioner jangka panjang DLA adalah selisih antara akrual jangka panjang LTAC yang diskalakan dengan total asset dengan akrual non-diskresioner jangka panjang NDLA dengan persamaan sebagai berikut: DLA it = LTAC it TA it-1 – NDLA it …………………………………………………… Jika manajemen melakukan earning management melalui akrual maka akan terdapat akrual diskresioner abnormal residual baik jangka pendek maupun jangka 14 Universitas Sumatera Utara panjang yang positif maupun negatif yang signifikan. Berdasarkan atas beberapa temuan penelitian sebelumnya terhadap penawaran saham tambahan dan earning management melalui akrual yang dijelaskan di atas.

4.5.2.2.3. Manipulasi Aktivitas Nyata melalui Arus Kas kegiatan Operasi

Dokumen yang terkait

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN: SEBELUM DAN SESUDAH INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK INDONESIA

0 74 8

ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 11 22

ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 14 22

ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 7 22

ANALISIS KINERJA OPERASI PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH INITIAL PUBLIC OFFERINGS (IPO) PADA TAHUN 2009 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

1 22 68

ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI TERHADAP INITIAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERINGS (IPO)

0 2 70

ANALISIS PENGARUH EARNINGS MANAGEMENT DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA(BEI).

0 4 24

EARNING MANAGEMENT DALAM INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SERTA KAITANNYA DENGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN.

0 0 6

ANALISIS KINERJA OPERASI PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH INITIAL PUBLIC OFFERINGS IPO PADA TAHUN 2009 DI BURSA EFEK INDONESIA BEI

0 0 1

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Underpricing Saham Pada Perusahaan yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia

0 0 10