Tabel 5. 3. Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 DCA
.908 1.101
DLA .820
1.219 ABN_CFO
.884 1.131
ABN_DISEXP .947
1.055 LOG_TAS
.857 1.166
a. Dependent Variable: WR Sumber: hasil pengolahan data statistik menggunakan SPSS 17
Berdasarkan tabel di atas semua variabel independen mempunyai nilai VIF kurang dari 10 VIF 10 dan nilai tolerance semua variabel independen lebih besar
daripada 0,1 Tolerance 0,1. Hal ini berarti tidak terdapat masalah multikolinearitas antar variabel.
5.1.2.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi
yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Situmorang dkk 2010. Uji heteroskedastisitas ini dilakukan dengan menggunakan
Universitas Sumatera Utara
uji Glejser, yang dilakukan dengan meregresikan nilai absolut residual yang diperoleh dari model regresi sebagai variabel dependen terhadap semua variabel independen
dalam model regresi. Apabila nilai koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas dalam model regresi ini tidak signifikan 0,05 secara statistik, maka dapat
disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:
Tabel 5. 4. Uji Heteroskedastisitas
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant .001
.001 2.051
.048 DCA
-.002 .002
-.166 -.976
.336 DLA
.000 .001
-.074 -.413
.682 ABN_CFO
.003 .003
.195 1.134
.264 ABN_DISEXP
.000 .003
-.010 -.061
.952 LOG_TAS
-5.587E-5 .000
-.176 -1.007
.321 a. Dependent Variable: absUt
Sumber: hasil pengolahan data statistik menggunakan SPSS 17
Hasil dari tampilan output SPSS 17 di atas menunjukkan tidak satupun variabel independen yang signifikan secara satistik mempengaruhi variabel dependen
absolute Ut absut. Hal ini dibuktikan dari probabilitas signifikan seluruh variabel independen diatas 5 sig. 0,05. Maka disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas, hal ini juga didukung oleh hasil histogram dan scatterplot di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Sumber: hasil pengolahan data statistik menggunakan SPSS 17
Gambar 5.1. Histogram Uji Heteroskedastisitas
Sumber: hasil pengolahan data statistik menggunakan SPSS 17
Gambar 5.2. Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa seluruh model regresi memiliki grafik scatter plot dengan titik-titik yang terbentuk menyebar secara acak
diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, dan tidak membentuk pola tertentu. Dengan demikian model yang diajukan dalam penelitian ini terbebas dari gejala
Heteroskedastisitas.
5.1.2.4. Uji Autokorelasi