panjang dan manipulasi aktivitas nyata yang diproksikan dengan dua aktivitas yaitu arus kas kegiatan operasi abnormal, dan biaya diskresioner abnormal. Sedangkan
variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja saham perusahaan di nilai menggunakan return saham. Berikut penjelasan atas masing-masing variabel tersebut:
4.5.1.1 Variabel Dependen
Kinerja dalam penelitian ini diproksikan sebagai kinerja saham, yang dinilai dengan menggunakan return saham. Return saham merupakan pendapatan perlembar
saham yang dinikmati oleh investor atas suatu investasi yang dilakukan. Peneliti menggunakan kinerja saham return saham karena earning management akan
menyebabkan investor mengoreksi kesalahan yang telah dilakukan sehingga akan langsung berdampak terhadap harga saham di pasar.
4.5.1.2. Variabel Independen
Empat variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel manipulasi laba akrual yaitu akrual diskresioner jangka pendek dan
akrual diskresioner jangka panjang serta dua variabel manipulasi aktivitas nyata yang diproksikan oleh arus kas kegiatan operasi, dan biaya diskresioner. Laba akrual
sendiri diperoleh dengan membandingkan akrual tahun t, saat terjadinya manipulasi laba, dengan rata‐rata akrual akrual normal perusahaan itu sendiri pada tahun‐tahun
sebelumnya Model Jones-1991. Sedangkan total akrual adalah gabungan dari akrual jangka pendek dan jangka pajang.
Universitas Sumatera Utara
4.5.1.2.1. Akrual Diskresioner Jangka Pendek
Akrual diskresioner jangka pendek memiliki waktu yang relatif pendek misalnya satu tahun atau kurang dari satu tahun satu periode akuntansi, di dalam
penelitian ini yaitu 1 satu quarter dan merupakan akrual yang melibatkan akun modal kerja dan menggambarkan perubahan dalam akun aktiva lancar dan utang
lancar.
4.5.1.2.2. Akrual Diskresioner Jangka Panjang
Akrual diskresioner jangka panjang memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun satu periode akuntansi di dalam penelitian ini 8 quarter atau 2 tahun dan
akrual diskresioner jangka panjang meliputi depresiasi, revaluasi aktiva, dan penyesuaian nilai wajar atas instrumen keuangan.
4.5.1.2.3. Manipulasi Aktivitas Nyata melalui Arus Kas kegiatan Operasi
Berdasarkan model Dechow et al. 2001, Roychowdhury 2006 menggambarkan arus kas kegiatan operasi normal sebagai fungsi linear dari
penjualan dan perubahan penjualan dalam suatu periode. dalam penelitian ini yang digunakan adalah arus kas kegiatan operasi abnormal yang merupakan selisih dari
nilai arus kas kegiatan operasi aktual dan arus kas kegiatan operasi normal. Sebelum masuk dalam pengujian hipotesis maka dilakukan regresi untuk mencari arus kas
kegiatan operasi normal.
Universitas Sumatera Utara
4.5.1.2.4. Manipulasi Aktivitas Nyata melalui Biaya Diskresioner
Biaya diskresioner merupakan biaya yang outputnya tidak bisa diukur secara moneter. Keputusan mengenai biaya ini tergantung pada kebijakan manajemen.
Roychowdhury 2006 menyebutkan bahwa biaya diskresioner merupakan penjumlahan dari biaya iklan, biaya penelitian dan pengembangan, serta biaya
penjualan, umum dan administrasi. Pada perusahaan Indonesia, biaya iklan dan biaya penelitian dan pengembangan sering ditemukan sudah termasuk dalam biaya
penjualan, umum dan administrasi yang dinyatakan sebagai beban usaha.
4.5.2. Metode Pengukuran Variabel
Untuk mendukung definisi operasional di atas maka akan dijabarkan metode pengukuran untuk masing-masing variabel sebagai berikut:
4.5.2.1 Variabel Dependen
Return abnormal dijadikan sebagai ukuran kinerja, yaitu 24 bulan berdasarkan harga perdana dan penutupan pada hari pertama perdagangan dengan menggunakan
persamaan yang dikembangkan oleh Aggarwal et al 1993 sebagai berikut: 2.
Menghitung return total saham setiap periode dengan rumus: �
��
=
�
��
�
��
− �…………………………………………………………..1 Keterangan:
R
it
P = return total
it
= harga saham pada saat t
Universitas Sumatera Utara
P
i0
Harga saham yang digunakan adalah harga saham bulanan mulai Januari 2006 sampai September 2010. Data harga bulanan digunakan untuk perhitungan
return saham abnormal periode 1 sampai 24 bulan mengingat sebahagian besar saham tidak diperdagangkan setiap hari, sehingga bila data harian yang
digunakan maka akan banyak diperoleh data yang kosong. = harga saham saat penawaran
3. Menghitung return pasar setiap periode dengan rumus:
�
��
=
�
��
�
��
− � ……………………………………………………………2 Keterangan:
R
mt
P = return indeks pasar
mt
P = Nilai indeks pasar pada saat t
m0
Indeks pasar yang digunakan dalam perhitungan ini adalah Indeks Harga Saham Gabungan secara bulanan mulai Januari 2006 sampai Desember 2010. Apabila
pada tanggal tertentu tidak terjadi perdagangan maka nilai IHSG yang digunakan adalah tanggal terakhir sebelum tanggal tersebut.
= Nilai indeks pasar pada saat penawaran
4. Menghitung market-adjusted Abnormal return untuk setiap perusahaan yang IPO
pada hari ke t, dengan rumus: ��
��
=
�+�
��
�+�
��
− ����� …………………………………………….3 Keterangan:
AR
it
= market adjusted Abnormal Return
Universitas Sumatera Utara
R
it
R = total return saham
mt
4. Menghitung rata-rata abnormal return dengan rumus:
= total return pasar
���
��
=
∑ ��
�� �
�=�
�
………………………………………………….4 Keterangan:
���
��
=
Average abnormal return
��
��
= Market adjustman abnormal return
� =
Jumlah sampel Ada cara lain untuk menghitung return abnormal yaitu menggunakan CAPM dan
model yang lain. Akan tetapi hal ini agak sulit dilakukan karena harus dilakukan estimasi untuk beta, tingkat bunga bebas resiko dan return pasar. Selanjutnya
return abnormal yang dihitung dengan persamaan ini akan digunakan sebagai pengukur kinerja surat berharga dengan criteria:
Return Abnormal 0, menunjukkan kinerja yang outperformed Return Abnormal 0, menunjukkan kinerja yang underperformed
5. Untuk menginterprestasikan total return secara kelompok grup setiap periode
dihitung Wealth Relative sebagai pengukur kinerja. Rumus yang digunakan adalah:
�� =
�+� � � ∑
�
�� �
�=�
�+� � � ∑
�
�� �
�=�
……………………………………………….5 Kriteria pengukuran yang digunakan adalah
WR 1, menunjukkan kinerja yang outperformed
Universitas Sumatera Utara
WR 1, menunjukkan kinerja yang underperformed
4.5.2.2. Variabel Independen