dalam menjelaskan amat terbatas, sebaliknya semakin mendekati satu model semakin baik. Sedang kelemahannya adalah bias terhadap jumlah variabel independen. Maka
fungsi dari adjusted R square akan mengurangi keraguanbias tersebut. Berikut ini adalah hasil dari R
2
Tabel 5.6. Test of goodness of fit
:
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .418
a
.175 .057
.00100286 a. Predictors: Constant, LOG_TAS, ABN_DISEXP, ABN_CFO, DCA, DLA
Sumber: hasil pengolahan data statistik menggunakan SPSS 17
Koefisien R pada tabel di atas sebesar 41,8 yang berarti hubungan antara variabel independen dan variabel dependen cukup erat. Sedangkan R
2
sebesar 17.5 hal ini dapat diartikan bahwa kinerja saham dipengaruhi oleh earning management
sebesar 17.5 dan dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 82.5.
5.1.3.2 Uji F
Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen. Hal ini dapat diketahui dari nilai F
hitung
dari F
tabel
maka hipotesis ditolak, sedangkan jika F
hitung
dari F
tabel
maka hipotesis diterima atau jika nilai signifikansi 0.05 maka hipotesis diterima. Situmorang dkk
2010. Berikut ini adalah hasil dari uji F yang dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. 7. Uji F simultan
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
.000 5
.000 1.481
.221
a
Residual .000
35 .000
Total .000
40 a. Predictors: Constant, LOG_TAS, ABN_DISEXP, ABN_CFO, DCA, DLA
b. Dependent Variable: WR Sumber: hasil pengolahan data statistik menggunakan SPSS 17
Tabel 5.6 di atas terlihat nilai F
hit
1.481 F
tab 0.05,4,39
sebesar 2.6 atau terlihat dari signifikansi 0.05 yaitu 0.221 0.05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa secara
simultan variabel bebas DCA X
1
, DLAX
2
, ABN_CFOX
3
, ABN_DISEXP X
4
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham Y.
5.1.3.3. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Hal ini dapat diketahui dari nilai t
hitung
dari t
tabel
maka, hipotesis ditolak, sedangkan jika t
hitung
dari t
tabel
maka, hipotesis diterima atau jika nilai signifikansi 0.05 maka hipotesis diterima. Situmorang dkk 2010. Berikut ini
adalah hasil dari uji t yang dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8. Uji Parsial t
Sumber: hasil pengolahan data statistik menggunakan SPSS 17
Hasil uji t untuk hipotesis pertama antara variabel independen DCA akrual diskresioner jangka pandek terhadap return saham menunjukkan bahwa nilai t
hitung
dari t
tabel
Hasil uji t untuk hipotesis kedua antara variabel independen DLA akrual diskresioner jangka panjang terhadap return saham menunjukkan bahwa nilai t
yaitu 0.781 2.0 dan nilai signifikansi 0.05 yaitu 0.440 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial DCA tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja saham.
hitung
dari t
tabel
yaitu -0.629 2.0 dan nilai signifikansi 0.05 yaitu 0.533 0.05 maka H
Hasil uji t untuk hipotesis ketiga antara variabel independen ABN_CFO abnormal arus kas kegiatan operasi terhadap return saham menunjukkan bahwa
nilai t diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial DLA tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja saham.
hitung
dari t
tabel
yaitu 0.826 2.0 dan nilai signifikansi 0.05 yaitu 0.414 0.05 maka H
diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial ABN_CFO tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja saham.
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji t untuk hipotesis keempat antara variabel independen ABN_DISEXP abnormal biaya diskresioner terhadap return saham menunjukkan bahwa nilai t
hitung
dari t
tabel
yaitu 1.301 2.0 dan nilai signifikansi 0.05 yaitu 0.202 0.05 maka H
Berdasarkan hasil output tabel 5.8 uji parsial t di atas maka rumus persamaan regresinya adalah:
diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial ABN_ DISEXP tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja saham.
Y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
3
x
3
+ b
4
x
4
Kinerja saham perusahaan yang melakukan IPO = 1.003 + 0.002 DCA - 0.001 DLA + 0.004 ABN_CFO + 0.005 ABN_DISEXP + e
+ e
1. Konstanta sebesar 1.003 menyatakan bahwa jika variabel independen
dianggap konstan, maka kinerja saham perusahaan yang melakukan IPO sebesar 1.003.
2. Jika ditingkatkan variabel DCA sebesar satu satuan maka kinerja saham
perusahaan yang melakukan IPO tidak akan meningkat sebesar 0.002 satuan. 3.
Jika ditingkatkan variabel DLA sebesar satu satuan maka kinerja saham perusahaan yang melakukan IPO tidak akan berkurang sebesar 0.001 satuan.
4. Jika ditingkatkan variabel ABN_CFO sebesar satu satuan maka kinerja saham
perusahaan yang melakukan IPO tidak akan meningkat sebesar 0.004 satuan 5.
Jika ditingkatkan variabel ABN_DISEXP sebesar satu satuan maka kinerja saham perusahaan yang melakukan IPO tidak akan meningkat sebesar 0.005
satuan.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Pembahasan