2.1.1.5. Kinerja Perusahaan
Ukuran kinerja perusahaan yang diteliti adalah kinerja sahampasar return saham, yaitu kinerja perusahaan yang dinilai dari nilai pasarnya. Kinerja pasar
mencerminkan seberapa baik kinerja perusahaan dipandang oleh pihak eksternal. Kinerja ini terefleksikan dari kinerja sahamnya. Jika kinerja saham baik, berarti pasar
atau pemodal menilai bahwa perusahaan mempunyai prospek yang bagus, demikian juga sebaliknya. Ang, 1997 dalam Wibisono 2004 menyatakan bahwa tanpa adanya
keuntungan yang dapat dinikmati dari suatu investasi tentunya investor tidak mau berinvestasi.
Penilaian kinerja perusahaan bertujuan untuk menilai kemampuan manajemen dalam menjalankan perusahaan. Banyak penelitian sebelumnya yang
mendokumentasikan mengenai kinerja pasar jangka panjang dan jangka pendek perusahaan yang melakukan panawaran saham baik perdana maupun saham
tambahan. Salah satu dampak dari earning management adalah terjadi penurunan kinerja perusahaan yang terjadi pasca penawaran saham Teoh et al., 1998. Yohanes
dan Kartika 2004 meneliti perusahaan yang melakukan IPO dari tahun 1998 sampai tahun 2000 menyatakan bahwa dalam jangka pendek saham perusahaan mengalami
underpricing sedangkan kinerja saham jangka panjang terjadi penurunan underperformed.
Jain dan Kini 1994 menyatakan terjadi penurunan kinerja operasi perusahaan setelah IPO. Penurunan kinerja ini merupakan indikasi adanya earning
management yang dilakukan dengan cara menggeser laba perioda yang akan datang
Universitas Sumatera Utara
ke perioda sekarang atau menggeser biaya sekarang ke perioda yang akan datang. Prastiwi dan Kusuma 2001 yang meneliti kinerja IPO perusahaan di Indonesia pada
perioda 1994 sampai dengan 1997 menemukan bukti bahwa kinerja IPO pada jangka pendek adalah positif dan pada jangka panjang adalah negatif.
2.1.1.6. Earning management dan Kinerja Saham Saat Penawaran Saham
Hubungan earning management dengan penurunan kinerja saham telah diteliti oleh Teoh et al. 1998 yang menemukan bahwa perusahaan yang melaporkan akrual
positif pada saat penawaran saham tambahan mengalami kinerja saham yang buruk setelah 3 tahun penawaran dan semakin besar akrual diskresioner yang dimiliki oleh
perusahaaan, semakin buruk kinerja saham jangka panjang yang dialami perusahaan. Beberapa penelitian yang telah menguji earning management dan kinerja
perusahaan pada saat penawaran saham perdana antara lain: Syaiful 2004 menemukan penurunan kinerja operasi yang rendah setelah IPO, rendahnya kinerja
tersebut dipengaruhi oleh earning management. Sedangkan Hastoro dan Yuliana 2010 mengatakan bahwa kinerja perusahaan akan mengalami penurunan setelah
IPO dibandingkan dengan sebelum IPO. Joni dan Jogiyanto 2008 menemukan bahwa earning management perioda t-2 sebelum IPO berhubungan dengan return
saham dengan menggunakan kecerdasan investor sebagai variabel pemoderasi. Koefisien hubungan earning management
dengan return
saham yang mempertimbangkan faktor kecerdasan investor bernilai negatif. Hal ini menunjukkan
bahwa earning management yang tinggi menyebabkan nilai harga saham rendah
Universitas Sumatera Utara
ketika mempertimbangkan faktor kecerdasan investor. Hasil ini konsisten dengan penelitian Balsam et al. 2002 yang menyatakan bahwa earning management
berhubungan dengan return saham untuk investor yang cerdas kepemilikan institusi ≥ 40.
2.2. Review Peneliti Terdahulu Theorical Mapping