2.2.1 Alam Tumbuhan
Berdasarkan dari beberapa sumber data yang ditemukan oleh penulis maka tumbuhan secara umum adalah jenis makhluk hidup yang mampu mengolah
senyawa anorganik menjadi organik atau dengan kata lain tumbuhan adalah jenis makhluk hidup yang memiliki kemampuan untuk mengolah makanannya sendiri
dengan bantuan energi matahari atau dalam bahasa ilmiahnya disebut fotosintesis. Dengan demikian alam tumbuhan secara umum dapat disimpulkan sebagai
kumpulan segala jenis makhluk hidup yang mampu melakukan fotosintesis yang terdiri dari beberapa klasifikasi golongan, yang diantaranya adalah klasifikasi
golongan pohon-pohonan dan bunga-bungaan.
2.2.2 Makna Filosofis
Makna adalah bagian yang tidak terpisahkan dari semantik dan selalu melekat dari apa saja yang kita tuturkan. Pengertian dari makna sendiri sangatlah
beragam. Pateda 2001:79 mengemukakan bahwa istilah makna merupakan kata- kata dan istilah yang membingungkan. Makna selalu menyatu dengan tuturan kata
maupun kalimat. Menurut Ullman dalam Pateda, 2001:82 mengemukakakn bahwa makna adalah hubungan antara makna dan pengertian. Dalam hal ini
Ferdinand de Saussure dalam Chaer, 1994:286 mengungkapkan pengertian makna sebagai pengertian atau konsep yang dimiliki atau terdapat pada suatu
tanda linguistik. Dalam kamus linguistik, pengertian makna dapat dijabarkan menjadi :
1. Maksud pembicara.
2. Pengaruh penerapan bahasa dalam pemakaian persepsi atau perilaku
manusia atau kelompok manusia . 3.
Hubungan antara kesepadanan atau ketidak sepadanan antara bahasa atau antara ujaran dan semua hal yang ditunjukkan .
4. Cara menggunakan lambang- lambang bahasa Harimurti, 2001:132.
Bloomfied Wahab, 1995:40 mengemukakan bahwa makna adalah suatu bentuk kebahasaan yang harus dianalisis dalam batas-batas unsur penting situasi
dimana si penutur mengujarkannya. Terkait dengan hal tersebut, Aminuddin 1998:50 mengemukakan bahwa makna merupakan hubungan antara bahasa
dengan bahasa luar yang disepakati bersama oleh pemakai bahasa sehingga dapat saling dimengerti.
Dari pengertian para ahli diatas, dapat dikatakan bahwa batasan tentang makna sangat sulit ditentukan karena setiap pemakaian bahasa memiliki
kemampuan dan cara pandang yang berbeda dalam memaknai sebuah ujaran atau kata.
Makna filosofis, secara epistimologi, filsafat berasal dari bahasa Yunani philosofia, yang terdiri dari kata philos yang berarti kesukaan dan kecintaan
terhadap sesuatu, Sophia yang berarti kebijaksanaan. Filsafat berarti cinta yang mendalam terhadap kearifan dan kebijasanaan. Dan dapat pula diartikan sebagai
sikap atau pandangan yang memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. Menurut
Harold, secara sempit filsafat dapat diartikan sebagai sains yang berkaitan dengan metodologi, dalam arti luas filsafat mencoba mengintegerasikan pengetahuan
manusia yang berbeda-beda dan menjadikan suatu pandangan yang komperehensikan tentang alam semesta, hidup dan makna hidup. Sebenarnya
pengertian filsafat cukup beragam. Titus et.al dalam Muntasyir dan Munir, 2003:3 memberikan klasifikasi pengertian tentang filsafat seabagi berikut:
1. Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan
alam yang biasanya diterima secara tidak kritis arti informal. 2.
Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sanag kita junjung tinggi arti formal.
3. Fisafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan. Artinya
filsafat berusaha untuk mengkombinasikan hasil dari bermacam-macam sains dan pengalaman kemanusiaan sehingga menjadi pandangan yang
konsisten tentang alam arti spekulatif.
4. Filsafat adalah analisis logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata
dari konsep . corak filsafat yang demikian dinamakan logosentris. 5.
Filsafat adalah sekumpulan problema yang langsung mendapat perhatian dari manusia yang dicarikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa makna filosofis adalah hasil dari konsep pemikiran manusia dalam menilai suatu objek tertentu secara arif dan bijaksana.
2.2.3 Fungsi