Saponifikasi Netralisasi Proses Pembuatan Sabun

BAB II PERENCANAAN PROSES

2.1. Proses Pembuatan Sabun

Ada dua metode yang biasa digunakan untuk pembuatan sabun dari turunan minyak sawit dalam skala industri, yaitu saponifikasi dan netralisasi.

2.1.1. Saponifikasi

Dalam skala industri, minyak dipanaskan secara bersamaan dengan senyawa alkali untuk mendapatkan hasil saponifikasi yang bagus. Reaksi harus berlangsung lambat antara minyak dan alkali dengan cara pemberian panas yang perlahan-lahan. Secara umum reaksi yang terjadi dapat digambarkan seperti dibawah ini : Trigliserida + 3NaOH → 3RCOONa + gliserin Minyak dan alkali dipanaskan dan diaduk dan ketika suhu sudah mencapai suhu efisien, alkali ditambahkan secara perlahan-lahan kedalam reaktor. Saat sabun sudah mulai terbentuk penambahan alkali diatur untuk memaksimalkan terbentuknya sabun. Jika penambahan alkali sudah maksimal, sabun dipanaskan secara teratur dan kemudian dianalisa bilangan saponifikasinya. Saponifikasi sempurna jika sebahagian kecil sabun berwarna pink jika ditambahkan dengan penolpthalein atau pH asam. Sabun kemudian dicampurkan dengan garam NaCl dan dikeringkan. Sabun yang terbentuk kemudian dipisahkan dengan separator antara noodle soap dan kotoran lye, kemudian campuran tersebut didiamkan selama beberapa jam atau semalam. Lye disaring dan noodle soap dipanaskan secara teratur dengan menggunakan steam Yusof Basiron dkk, 2000. Universitas Sumatera Utara

2.1.2. Netralisasi

Dalam proses ini turunan trigliserida murni di panaskan pada mixer dengan jacket panas. Separuh dari jumlah total alkali yang digunakan diumpankan secara perlahan-lahan dengan laju alir volume sekitar 200 ml15-20 menit. Sisanya kemudian ditambahkan bersamaan dengan EDTA dan natrium klorida. Natrium klorida ditambahkan untuk mengurangi viscositas dari neat soap, EDTA digunakan sebagai zat anti oksidan dan juga sebagai pencegah kontaminasi logam dalam neat soap. Neat soap yang dihasilkan mengandung 60 total fatty matter TMF, diperoleh melalui beberapa tahapan proses sebagai berikut : 1. Pengeringan Neat soap dikeringkan untuk mengurangi kandungan airnya sebesar 10-15 . Jika kandungan air terlalu tinggi maka proses terlalu padat sehingga proses berjalan lambat. 2. Pemurnian sabun Neat soap yang sudah dikeringkan akan dimurnikan dengan menggunakanr roll mill, plodder atau kombinasi keduanya. Dalam tahapan ini, neat soap dimanipulasi kedalam bentuk yang diinginkan, dihomogenkan agar terbentuk struktur sabun yang kristal. Kemudian sabun dipadatkan dengan plodder. 3. Pemotongan dan pembungkusan Proses selanjutnya adalah pemotongan sabun kedalam bentuk noodle- noodle untuk selanjutnya dibungkus. Universitas Sumatera Utara Sumber : Yusof Basiron dkk, 2000

2.2. Pemilihan Proses