mendadak yang disebabkan denyut jantung mendadak menjadi cepat, tidak beraturan dan akhirnya terjadi gagal jantung. Pengguna obat biusini dikenal dengan sebutan
“ngelem“. Efek yang dapat ditimbulkan adalah: ingatan dan daya pikir berkurang, mudah mengalami perdarahan dan luka, kerusakan pada sistem saraf utama, liver dan
jantung, sakit perut, sakit bila sedang buang air kecil, otot-otot cepat keram, sering batuk.
11. LSD Lisergic Acid Termasuk dalam golongan halusinogen, nama lain dari LSD adalah: acid, trips,
tabs, kertas. Bentuk biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar seperampat perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang
berbentuk pil dan kapsul. Cara penggunaan: meletakkan LSD pada permukaan lidah, dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian, menghilanh setelah 8-12 jam. Efek yang
dapat ditimbilkan: terjadi halusinasi tempat, warna dan waktu sehingga timbul obsesi yang sangat indah dan bahkan menyeramkandan lama-lama menjadikan penggunanya
paranoid.
2.7.4. Faktor Penyebab Penyalahgunaan NAPZA
Menurut Badan Narkotika Nasional 2006, faktor penyebab penyalahgunaan NAPZA terdiri dari tersedianya NAPZA, faktor kepribadian, faktor lingkungan, dan
faktor teman sebaya.
Universitas Sumatera Utara
2.7.4.1. Tersedianya NAPZA
Meningkatnya penyalahgunaan NAPZA disebabkan oleh tersedianya NAPZA dimana-mana seperti; di pemukiman, sekolah SMPSMU, kampus, di warung-warung
kecil pun ada, asal tahu tempatnya gampang mendapatkanya dan harganya relatif terjangkau.
2.7.4.2. Faktor Kepribadian
Kepribadian dari hasil dan pengamatan terungkap bahwa ada tipe kepribadian tertentu dari anak yang memiliki kemungkinan untuk dengan mudah
menyalahgunakan NAPZA: kepribadian ingin melanggar, suka mengambil resiko berlebihan karena kurang perhatianreaksi terhadap suatu larangan, mudah kecewa,
mudah bosan atau jenuh, ingin dianggap sebagai orang hebat menggunakan obatNAPZA agar memiliki perasaan superior dalam lingkungan pergaulannya,
mengalami kesulitan dalam bergaul mudah terbawaikut-ikutan menyalahgunakan NAPZA sehingga dapat diterima dalam kelompok kawan-kawannya, tidak tahu
bagaimana mengambil keputusan yang bijaksana dan juga tidak dapat memahami dan mengungkapkan perasaan hatinya pada orang lain. Menurut Diwanto 2006, faktor
kepribadian yang lemah, kurangnya kepercayaan diri, dorongan ingin tahu, ingin mencoba, ingin meniru, dan ingin berpetualang, mengalami tekanan jiwa, tidak
mempunyai tanggung jawab, tidak memikirkan bahaya NAPZA, mengalami kesunyian, keterasingan dan kecemasan.
Universitas Sumatera Utara
2.7.4.3. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang memengaruhi penyebab penyalahgunaan NAPZA adalah : a.
Faktor keluarga: ada beberapa tipe keluarga yang beresiko tinggi anggota keluarganya terutama anak remaja terlibat penyalahgunaan NAPZA.
Mereka adalah keluarga dengan ciri sebagai berikut keluarga yang memiliki sejarah termasuk orang tua mengalami ketergantungan NAPZA, keluarga
yang kacau, yang terlihat dari pelaksanaan aturan yang tidak konsisten dijalankan oleh ayah dan ibu misalnya, ayah bilang ”ya”. dan ibu bilang
”tidak”, keluarga dengan koflik yang tinggi dan tidak pernah ada upaya penyelesaian yang memuaskan semua pihak yang berkonflik, keluarga
dengan orang tua otoriter yang menuntut anaknya harus menuruti apapun kata orang tua dengan alasan sopan santun, adat istiadat, atau demi kemajuan
dan masa depan anak itu sendiri tanpa memberi kesempatan untuk berdialog dan menyatakan ketidaksetujuan, kematian orang tua salah satu atau
keduanya, kedua orang tua berpisah atau bercerai, hubungan kedua orang tua tidak harmonis sering bertengkar, suasana rumah tangga yang tegang,
orang tua yang sibuk dan jarang berada dirumah, orang tua mengalami kelainan kepribadian mudah depresi, neuresis. Diwanto 2006, juga
menyebutkan adanya faktor keluarga yaitu keadaan dengan keluarga pecah, orang tua terlalu memiliki, menguasai atau melindungi, mengarahkan atau
mendikte, orang tua tidak acuh dan tidak mengadakan pengawasan, orang
Universitas Sumatera Utara
tua terlalu memanjakan, orang tua terlalu sibuk baik karena mencari nafkah ataupun karena karir.
b. Faktor sekolah: ternyata sukses dalam prestasi sekolah, dan mempunyai
unjuk kerja yang baik disekolah dapat menjadi pencegah seseorang menjadi pengguna NAPZA. Hubungan yang baik dengan guru bisa menjadi
kekecewaan hubungan dengan orang tua. Faktor sekolah terkait dengan faktor individu antara lain: rasa takut akan kompetisi dan kegagalan,
kebutuhan akan memberontak dan melawan, kebutuhan akan bereksperimen kekuatan fisik dan psikis untuk mengetahui batas kekuatan dirinya,
kebutuhan pengalaman rasa nikmat dan asyik, kebutuhan untuk diterima kelompok, kebutuhan akan pemuasan yang segera instant, melarikan diri
escape melalui cara-cara yang salah, rasa bosan, penolakan terhadap kemapanan, segala sesuatu serba dimungkinkan yaitu mudah mendapatkan
segala-galanya tanpa dituntut suatu tanggung jawab. c.
Faktor masyarakat: masyarakat dapat memengaruhi pola penggunaan NAPZA, masyarakat yang tidak acuh, tidak peduli, longgarnya pengawasan
sosial masyarakat, lembaga penegakan hukum, banyaknya pelanggaran hukum, penyelewengan dan korupsi, banyaknya pemutusan hubungan kerja,
pelayanan masyarakat yang buruk, menurunya moralitas masyarakat, lingkungan pemukiman yang tidak mempunyai fasilitas tempat anak
bermain, menyalurkan hobinya, serta kreatifitasnya. Menurut Diwanto
Universitas Sumatera Utara
2006, juga mengatakan faktor pemicu ketegangan jiwa dalam masnyarakat seperti kemacetan lalu lintas, kenaikan harga-harga bahan pokok, polusi,
banyaknya pemutusan hubungan kerja, kemiskinan dan pengangguran.
2.7.4.4. Faktor Teman Sebaya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan pertama mengapa menyalahgunakan NAPZA, adalah karena teman sebaya. Kebanyakan pemakai mulai
berkenalan dengan obat dari kawan-kawannya. Penolakan terhadap tekanan ini dapat mengakibatkan anggota yang menolak dikucilkan atau disepak dari kelompok.
Menurut Diwanto 2006, mengatakan faktor pengaruh teman sebaya, adanya satu atau beberapa anggota kelompok teman sebaya yang menjadi pengedar NAPZA,
ajakan bujukan dan iming-iming teman sebaya, pelaksanaan dan tekanan kelompok teman sebaya, bila tidak ikut melakukan penyalahgunaan NAPZA dianggap tidak
setia pada kelompok.
2.7.5. Dampak Penyalahgunaan NAPZA