Definisi Penyalahgunaan NAPZA Penyalahgunaan NAPZA

c. Kelalaian orang tua dalam mendidik anak memberikan ajaran dan bimbingan tentang nilai-nilai agama d. Sikap perlakuan orang tua yang buruk terhadap anak e. Kehidupan ekonomi yang morat-marit miskinfakir f. Kehidupan moralitas masyarakat yang bobrok g. Pergaulan negatif teman bergaul yang sikap dan perilakunya kurang memperhatikan nilai-nilai moral h. Diperjualbelikannya minuman keras obat-obatan terlarang secara bebas i. Beredarnya film-film atau bacaan-bacaan porno j. Penjualan alat-alat kontrasepsi yang kurang terkontrol k. Hidup menganggur l. Kurang dapat memanfaatkan waktu luang

2.7. Penyalahgunaan NAPZA

2.7.1. Definisi Penyalahgunaan NAPZA

Penyalahgunaan NAPZA adalah pemakaian NAPZA diluar anjuran dokter atau tanpa indikasi medis untuk meminum atau menggunakannya Gunawan, 2006. Penyalahgunaanketergantungan NAPZA adalah suatu sindrom atau kumpulan fenomena fisiologis lahiriah, perilaku dan kognitif akibat penggunaan zat psikoaktif dan kesulitan mengendalikan perilakunya serta munculnya gejala “toleransi” atau keinginan yang kuat untuk mengkonsumsi dosis NAPZA yang lebih besar sampai over dosis melebihi takaran normal. Universitas Sumatera Utara

2.7.1.1. Definisi NAPZA

NAPZA adalah singkatan dari Narkotika Alkohol Psikotropika dan Zat adiktif lainya. NAPZA merupakan bahanzat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaanpsikologi seseorang pikiran, perasaan, dan perilaku serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi.

2.7.1.2. Narkotika

Narkotika dalam Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 diartikan dengan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika terdiri dari 3 golongan: 1. Golongan I: narkotika yang hanya dapat digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan, contoh: heroin, kokain, ganja. 2. Golongan II: narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan, contoh: morfin, petidin. Universitas Sumatera Utara 3. Golongan III: narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan, contoh: kodein.

2.7.1.3. Psiktropika

Menurut Undang-Undang RI No. 5 tahun 2009, psikotropika adalah: zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. Psikotropika terdiri dari 4 golongan: 1. Golongan I: psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan, contoh: ekstasi 2. Golongan II: psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan, contoh: amphetamine. 3. Golongan III: psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam mengakibatkan sindroma ketergantungan, contoh phenobarbital. 4. Golongan IV: psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan, contoh: diazepam, nitrazepam. Universitas Sumatera Utara

2.7.1.4. Zat Adiktif

Zat adiktif adalah zat atau bahan aktif bukan narkotika dan psikotropika yang bekerja pada sistem saraf pusat dan dapat menimbulkan ketergantungan. Zat adiktif adalah bahan atau zat yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan psikis. Yang termasuk zat adiktif adalah: 1. Minuman alkohol yang mengandung etanol etil alcohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia. Ada 3 golongan minimum beralkohol a. Golongan A: kadar etanol 1-5 bir b. Golongan B: kadar etanol 5-20 berbagai minuman alkohol c. Golongan C: kadar etanol 20-45 whisky, vodka, manson house, johny 2. Inhalasi gas yang dihirup dan solven zat pelarut mudah menguap berupa senyawa organik yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin, yang sering disalahgunakan adalah: lem, tiner, penghapus cat kuku, bensin. 3. Tembakau: pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas dimasyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol serig menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahanya. Universitas Sumatera Utara

2.7.2. Efek terhadap Perilaku yang Ditimbulkan dari NAPZA