Keuntungan Pendidikan Sebaya Kriteria Pendidik Sebaya Teknik Pemberian Informasi

2.2. Pendidikan Sebaya 2.2.1. Defenisi Pendidikan Sebaya Pendidikan sebaya adalah suatu proses komunikasi, informasi dan edukasi yang dilakukan oleh dan untuk kalangan yang sebaya yaitu kalangan satu kelompok, dapat berarti satu kelompok sebaya pelajar, kelompok mahasiswa, sesama rekan kerja, sesama profesi dan jenis kelamin Sahiva USU dan Komisi Penanggulangan AIDS dan Penanggulangan Narkoba Daerah, 2000.

2.2.2. Keuntungan Pendidikan Sebaya

Pendekatan pendidikan sebaya mempunyai sejumlah keuntungan, yaitu: a. Pendidikan sebaya dapat menyampaikan pesan-pesan sensitif di dalamnya. b. Pendidikan sebaya merupakan peran serta masyarakat dalam mendukung dan melengkapi program lain yang berkaitan dengan strategi masyarakat lainnya. c. Kelompok target lebih merasa nyaman berdiskusi dengan sebaya mengenai masalah mereka seperti seksualitas. d. Pendidikan sebaya memberikan pelayanan besar yang efektif dengan biaya yang sedikit.

2.2.3. Kriteria Pendidik Sebaya

Pendidik sebaya adalah orang yang menjadi narasumber bagi kelompok sebayanya Pusat Kajian dan Perlindungan Anak, 2008. Syarat-syarat menjadi pendidik sebaya antara lain: a. Aktif dalam kegiatan sosial dan populer di lingkungannya Universitas Sumatera Utara b. Berminat pribadi menyebarluaskan informasi kesehatan c. Lancar membaca dan menulis d. Memiliki ciri-ciri kepribadian antara lain: ramah, lancar dalam mengemukakan pendapat, luwes dalam pergaulan, berinisiatif dan kreatif, tidak mudah tersinggung, terbuka untuk hal-hal baru, mau belajar serta senang menolong.

2.2.4. Teknik Pemberian Informasi

Pendidikan sebaya dapat dilakukan di mana saja asalkan nyaman buat pendidik sebaya dan kelompoknya. Kegiatan tidak harus dilakukan di ruangan khusus tetapi bisa dilakukan di teras mesjid, di bawah pohon yang rindang, di ruang kelas yang sedang tidak dipakai dan sebagainya. Tempat pendidikan sebaya sebaiknya tidak ada orang lalu lalang dan jauh dari kebisingan sehingga diskusi bisa berlangsung tanpa gangguan. Menurut PKPA Pusat Kajian dan Perlindungan Anak, 2008, pemberian informasi agar efektif, pendidik sebaya perlu: 1. Pelajari dan dipahami materi 2. Paham bahwa pemberian materi: a. Tidak menggurui, jangan pernah menggurui teman, karena bakal dianggap meremehkannya. b. Tidak harus mengetahui semuanya, kelompok sebaya bukanlah seorang ahli, maka apabila teman merasa kurang puas atas jawaban yang diberikan, maka Universitas Sumatera Utara diperlukan guru pendamping, atau dapat mencari jawaban ke pusat informasi yang ada. Sehingga tidak memaksakan diri untuk menjawab semua pertanyaan dari teman. c. Tidak memutuskan pembicaraan, dalam kegiatan diskusi hendaknya membiarkan teman untuk menyelesaikan pendapatnya atau pertanyaannya dulu walaupun kelompok sebayapendidik sebaya sudah tahu maksud dari pendapat atau pertanyaannya. Suasana saling menghargai bakal terbentuk, dan yang pasti, partisipasi siswa juga meningkat. d. Tidak diskriminatif, pendidik sebaya harus berusaha memberikan perhatian dan kesempatan kepada semua teman, bukan hanya kepada satu atau dua peserta saja, atau dengan kata lain “tidak pilih kasih”. 3. Rasa percaya diri Pendidik sebaya harus memiliki rasa percaya diri PeDePD agar penyampaian materi berjalan lancar. PeDe dapat tumbuh bila: a. Materinya dapat dikuasai b. Penampilan OK c. Inner Beauty atau kepribadian kelompok sebaya dapat diteladani sama yang lain. d. Teknik penyampaian informasi tidak monoton e. Dapat menguasai audiens atau peserta f. Dapat berkomunikasi dengan baik dan jelas maksudnya Universitas Sumatera Utara g. Mampu menghayati peran yang dijalankan. 4. Komunikasi dua arah Komunikasi yang terjadi hendaknya bersifat dua arah, atau terjadi hubungan timbal balik. Dialog sangat efektif menghadapi teman yang sifatnya tertutup, cenderung menolak pandangan lain atau perubahan. Pendidik sebaya harus bisa mendengarkan setiap teman, terbuka dan menghargai pandangan dengan menghindari kesan bahwa pendidik sebaya hendak memaksakan suatu informasi baru pada sasaran. Melalui komunikasi dua arah ini hambatan atau permasalahan yang mungkin terjadi bisa beres tanpa ada yang dikecewakan.

2.3. Konsep Komunikasi