Uji Penyerapan Air Uji Termal Dengan DTA Penentuan Gugus Fungsi Dengan FTIR

23

3.3.3 Karakterisasi Aspal Polimer

3.3.3.1 Uji Kuat Tekan Pengujian mengacu pada standart ASTM D 1559-76 atau SNI 06-2489-1991, dengan prosedur sebagai berikut : 1. Mesin alat uji dihidupkan, kemudian sampel yang berbentuk kubus dengan sisi 5 cm.ditempatkan pada mesin uji tekan. 2. Pembebanan diberikan sampai benda uji runtuh, yaitu pada saat beban maksimum bekerja beban maksimum dicatat sebagai P max. 3. Kemudian dimasukkan ke dalam persamaan 2.1, maka nilai kuat tekan dari aspal polimer dapat ditentukan.

3.3.3.2 Uji Penyerapan Air

Pengujian mengacu pada standart ASTM C 20-00-2005, dengan prosedur sebagai berikut : 1. Benda uji dibersihkan, dan ditimbang disebut dengan massa kering. 2. Kemudian benda uji direndam di dalam bak perendaman dengan ketinggian air separuh dari tinggi benda uji selama 1 x 24 jam, kemudian diangkat dan permukaannya dilap dengan kain halus dan ditimbang disebut dengan massa jenuh. 3. Berdasarkan persamaan 2.2, maka nilai penyerapan air oleh aspal polimer dapat ditentukan. Universitas Sumatera Utara 24

3.3.3.3 Uji Termal Dengan DTA

Alat yang digunakan untuk menganalisis sifat termal yaitu adalah Thermal Analyzer DT-30 Shimadzu. Dengan prosedur pengujian sebagai berikut : 1. Alat dinyalakan selama 30 menit sebelum digunakan. 2. Sampel yang akan diuji dipotong-potong dengan ukuran kecil dan ditimbang dengan berat sekitar 30 mg. Lalu ditimbang alumina sebanyak 30 mg sebagai zat pembanding. 3. Sampel dan pembanding kemudian diletakkan diatas thermocouple. Diset Termocouple Platinum Rhodium PR 15 mv, dan DTA range + 250 µV. 4. Alat pengukur temperatur kemudian diset sampai menunjukkan pada temperatur 650 o C. 5. Pulpen recorder ditekan dan chart speed diset 2,5 mmmenit dengan laju pemanasan 10 o Cmenit. 6. Kemudian dilanjutkan dengan menekan tombol Start dan ditunggu hasil sampai tercapai suhu yang diinginkan. 7. Hasil pengujian DTA merupakan kurva termogram yang dapat menentukan suhu transisi gelas T g , suhu titik lebur T m .

3.3.3.4 Penentuan Gugus Fungsi Dengan FTIR

Dengan prosedur pengujian sebagai berikut : 1. Sampel yang dianalisis terlebih dahulu dipotong dalam ukuran kecil kemudian dipanaskan hingga meleleh. 2. Hasilnya dioleskan dengan tipis pada kepingan KBr. 3. Kemudian di uji dengan FT-IR. 4. Hasil yang diperoleh berupa kurva yang menampilkan puncak peak yang kemudian dapat ditentukan gugus fungsinya. Universitas Sumatera Utara 25

3.3.3.5 Pengujian Dengan SEM