Analisis Hasil Pengujian Dengan Spektroskopi FT-IR

33 Dari kedua gambar menurut Stevens 2001 diketahui bahwasanya pada saat mendekati temperatur kritis terjadi suatu geseran endotermik pada baseline awal karena kapasitas panas sampel yang naik, kemudian terbentuk peak temperatur kritis ke arah eksotermik, selanjutnya peak yang paling besar yang merupakan temperatur maksimum juga ke arah eksotermik. Kedua gambar tersebut hampir sama, hanya perbedaan terjadi pada suhu transisi gelas dan suhu dekomposisinya. Dimana penambahan LDPE dalam campuran aspal tersebut mengurangi suhu transisi gelas dan suhu dekomposisinya. Hal ini menunjukkan adanya LDPE yang lebih dahulu lepas dari ikatannya. Dan kehadiran LDPE ini dalam campuran aspal tersebut meningkatkan sifat mekaniknya namun sekaligus memberikan suhu dekomposisi yang rendah. Sedangkan untuk campuran aspal murni, baik suhu transisi gelas dan suhu dekomposisinya lebih besar yang mana menurut Widia 2010 ini menggambarkan rangkaian struktur yang rapuh, susah untuk diproses dan terdekomposisi pada suhu lebih tinggi.

4.4 Analisis Hasil Pengujian Dengan Spektroskopi FT-IR

Telah dilakukan pengujian dengan Spektroskopi FT-IR terhadap sampel campuran aspal dengan LDPE 7030, dan juga dengan sampel campuran aspal murni tanpa penambahan LDPE. Spektrum campuran aspal dengan LDPE dilakukan terhadap variasi 70:30 dimana bentuk spektrumnya dapat dilihat pada Gambar 4.6. Dimana pada gambar spektrum tersebut menunjukkan adanya serapan agak melebar dan intensitas kuat pada bilangan gelombang 2922 cm -1 menandakan vibrasi regangan simetris sp 3 C-H, yang didukung pemunculan serapan yang tajam dan kuat pada pita serapan 1463 cm -1 menandakan CH 2 dan sedangkan CH 3 terlihat dalam bentuk serapan tajam dengan intensitas medium pada pita serapan 1377,2 cm -1 . Pada pita serapan bilangan gelombang 1600,46 cm -1 menunjukkan adanya rantai alkena C = C. Dan pada pita serapan 1306,38 cm -1 menunjukkan adanya serapan tajam dan lemah pada ikatan C- Universitas Sumatera Utara 34 O. Selanjutnya pada bilangan gelombang 719,8 cm -1 menunjukkan intensitas kuat dan serapan tajam menandakan adanya ikatan = C - H pada etilena dari LDPE. Gambar 4.6. Spektrum FTIR Campuran Aspal Dengan LDPE Pita dalam spektrum pada Gambar 4.6 menunjukkan adanya sedikit kesesuaian bentuk spektrum dengan bentuk spektrum untuk LDPE murni seperti terlihat pada Gambar 4.7, terutama serapan tajam yang terlihat pada pita serapan antara 800 - 1000 cm -1 . Hal tersebut menunjukkan adanya LDPE dalam campuran aspal tersebut. Universitas Sumatera Utara 35 Gambar 4.7. Spektrum Polietilena Densitas Rendah Gambar 4.8. Spektrum Aspal Iran Penetrasi 6070 Universitas Sumatera Utara 36 Menurut Mothe 2008 bahwasanya adanya perbedaan bentuk spektrum menunjukkan bahwa telah terjadinya reaksi dalam pencampuran tersebut. Dalam hal ini telah terjadi perbedaan bentuk spektrum campuran aspal setelah penambahan LDPE pada Gambar 4.6 dengan campuran aspal murni pada Gambar 4.8 dimana terlihat terjadi peningkatan intensitas CH 2 dan CH 3 dan hilangnya gugus hidroksil dari aspal yang menunjukkan adanya senyawa polietilena dan terjadi reaksi kimia di dalam campuran tersebut. Pada gambar 4.8 terlihat adanya serapan tajam dan intensitas kuat pada bilangan gelombang 2921,34 yang menurut Marham 2009 hak itu menunjukkan adanya gugus C-H alifatis yang menandakan vibrasi regangan asimetris Sp 3 C-H, yang didukung pemunculan CH 2 pita serapan 1462,56 cm -1 dan CH 3 pita serapan 1376,58 cm -1 . Serapan melebar dan lemah terlihat pada bilangan gelombang 1624,61 cm -1 menunjukkan regangan ikatan gugus C=C yang mengindikasikan adanya ikatan rangkap. Pita bilangan gelombang 1032,40 cm -1 menunjukkan adanya serapan tajam dan intensitas kuat pada ikatan C-O. Berdasarkan data spektroskopi FT-IR pada Gambar 4.8 untuk campuran aspal, terdapat gugus –OH hidroksil tetapi setelah penambahan LDPE gugus tersebut hilang yang terlihat pada Gambar 4.6 menunjukkan bahwasanya telah terjadi ikatan secara kimia antara campuran aspal melalui gugus hidroksil tersebut dengan LDPE.

4.5. Analisis Hasil Pengujian Dengan SEM