36 Menurut Mothe 2008 bahwasanya adanya perbedaan bentuk spektrum
menunjukkan bahwa telah terjadinya reaksi dalam pencampuran tersebut. Dalam hal ini telah terjadi perbedaan bentuk spektrum campuran aspal setelah penambahan
LDPE pada Gambar 4.6 dengan campuran aspal murni pada Gambar 4.8 dimana terlihat terjadi peningkatan intensitas CH
2
dan CH
3
dan hilangnya gugus hidroksil dari aspal yang menunjukkan adanya senyawa polietilena dan terjadi reaksi kimia di
dalam campuran tersebut. Pada gambar 4.8 terlihat adanya serapan tajam dan intensitas kuat pada
bilangan gelombang 2921,34 yang menurut Marham 2009 hak itu menunjukkan adanya gugus C-H alifatis yang menandakan vibrasi regangan asimetris Sp
3
C-H, yang didukung pemunculan CH
2
pita serapan 1462,56 cm
-1
dan CH
3
pita serapan 1376,58 cm
-1
. Serapan melebar dan lemah terlihat pada bilangan gelombang 1624,61 cm
-1
menunjukkan regangan ikatan gugus C=C yang mengindikasikan adanya ikatan rangkap. Pita bilangan gelombang 1032,40 cm
-1
menunjukkan adanya serapan tajam dan intensitas kuat pada ikatan C-O.
Berdasarkan data spektroskopi FT-IR pada Gambar 4.8 untuk campuran aspal, terdapat gugus
–OH hidroksil tetapi setelah penambahan LDPE gugus tersebut hilang yang terlihat pada Gambar 4.6 menunjukkan bahwasanya telah terjadi ikatan
secara kimia antara campuran aspal melalui gugus hidroksil tersebut dengan LDPE.
4.5. Analisis Hasil Pengujian Dengan SEM
Telah dilakukan pengujian dengan SEM terhadap tiga jenis sampel yaitu campuran aspal dengan agregat, campuran aspal dengan LDPE 70:30 sebelum
dilakukan pengujian kuat tekan, dan setelah dilakukan pengujian kuat tekan, dengan analisis perbesaran 100, 500, 1000, dan 2500 kali.
Universitas Sumatera Utara
37 Pada gambar 4.9 tersebut terlihat dispersi halus dari agregat pasir, dan
kerapatannya juga cukup baik, ditandai dengan sedikitnya pori-pori yang terbentuk pada perbesaran 100 kali. Dan pada perbesaran 1000 dan 2500 kali terlihat ada
retakan kecil yang disebabkan pada saat preparasi sampel untuk diuji SEM. Ukuran butiran partikel dari pasir yang cukup kecil dan hampir sama besar membuat
kerapatan cukup baik pada campuran aspal tersebut.
Aspal Perbesaran 100 kali
Aspal Perbesaran 500 kali
Aspal Perbesaran 1000 kali
Aspal Perbesaran 2500 kali
Gambar 4.9. Hasil SEM Campuran Aspal Untuk Perbesaran 100, 500, 1000 dan 2500 kali
Universitas Sumatera Utara
38 Perbedaan terlihat pada hasil SEM pada Gambar 4.10 dibawah ini. Dimana
kerapatan sedikit berkurang dan terlihat banyak pori-pori yang terbentuk pada campuran tersebut.
Aspal : LDPE 70 : 30
Perbesaran 100 kali Aspal : LDPE
70 : 30 Perbesaran 500 kali
Aspal : LDPE 70 : 30
Perbesaran 1000 kali Aspal : LDPE
70 : 30 Perbesaran 2500 kali
Gambar 4.10. Hasil SEM Campuran Aspal Dengan LDPE 70:30 Untuk Perbesaran 100, 500, 1000 dan 2500 kali Sebelum Pengujian
Dari Gambar 4.10 tersebut terlihat banyak partikel-partikel yang bervariasi ukurannya saling berikatan, hal ini disebabkan karena banyak campuran yang
Universitas Sumatera Utara
39 menyatu di dalamnya, baik aspal, agregat, DCP, DVB maupun LDPE pada
perbesaran 100 kali dan 500 kali. Banyaknya campuran yang saling berikatan di dalamnya hal ini terlihat pada perbesaran 1000 kali, dimana terlihat seperti balok-
balok halus yang hasil lebih jelas terlihat pada perbesaran 2500 kali.
Aspal : LDPE 70 : 30
Perbesaran 100 kali Aspal : LDPE
70 : 30 Perbesaran 500 kali
Aspal : LDPE 70 : 30
Perbesaran 1000 kali Aspal : LDPE
70 : 30 Perbesaran 2500 kali
Gambar 4.11. Hasil SEM Campuran Aspal Dengan LDPE 70:30 Untuk Perbesaran 100, 500, 1000 dan 2500 kali Setelah Pengujian
Selanjutnya dibandingkan dengan Gambar 4.11 untuk campuran aspal dan LDPE yang telah dilakukan pengujian kuat tekan terlihat ada sedikit perbedaan
dengan yang sebelum dilakukan pengujian. Dimana pada gambar tersebut terlihat
Universitas Sumatera Utara
40 partikel-partikel berukuran besar lebih dominan, hal ini dikarenakan adanya bentuk
permukaan yang rusak akibat penekanan pada saat pengujian pada perbesaran 100 kali.
Banyaknya butiran-butiran partikel kecil terlihat menempel pada partikel yang berukuran besar hal ini dapat dilihat pada perbesaran 1000 kali. Butiran-butiran halus
tersebut bisa jadi adalah divenil benzena dalam campuran tersebut, dikarenakan divenil benzena menyebar memnbentuk ikatan sambung silang, dan hasil lebih jelas
terlihat pada perbesaran 2500 kali. Butiran-butiran halus lebih jelas terlihat dan cukup banyak karena ikatan sambung silang terputus-putus, sehingga tampak lebih banyak
dan mendominasi diantara partikel-partikel yang berukuran lebih besar. Dari ketiga gambar tersebut ditinjau dari permukaan sampel terlihat jelas
adanya perbedaan antara campuran aspal sebelum penambahan LDPE dengan sesudah penambahan LDPE, juga untuk campuran aspal yang sebelum dan sesudah
dilakukan pengujian kuat tekan.
4.6 Perkiraan Mekanisme Reaksi