Gambar 8. Diagram batang intensitas nyeri VAS pada nyeri kepala primer
IV.1.4. Komponen Kualitas Tidur PSQI pada nyeri punggung bawah dan nyeri kepala primer
IV.1.4.1. Komponen Kualitas Tidur PSQI pada nyeri punggung bawah
Dari 20 orang penderita spondylosis lumbalis, mayoritas mengalami gangguan tidur
≥ 3 kali dalam seminggu, yaitu sebanyak 8 orang 40 penderita; kebanyakan penderita spondylosis lumbalis mengalami durasi tidur
6-7 jam dengan mayoritas penderita mengalami latensi tidur 16-30 menit, dimana masing-masing sebanyak 9 orang 45.
Dari 3 orang penderita HNP, mayoritas mengalami gangguan tidur ≥ 3
kali dalam seminggu, yaitu sebanyak 2 orang 66,7; kebanyakan penderita HNP mengalami durasi tidur 5 jam dengan latensi tidur 16-30 menit, yaitu
masing-masing sebanyak 2 orang 66,7. Komponen kualitas tidur PSQI pada nyeri punggung bawah dapat
dilihat pada tabel 8.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 8. Komponen kualitas tidur PSQI pada nyeri punggung bawah Nyeri Punggung Bawah
Komponen kualitas tidur PSQI Spondylosis
Lumbalis N
HNP N
Gangguan Tidur
- Tidak ada pada bulan lalu - 1 kali dalam seminggu
- 1-2 kali dalam seminggu -
≥ 3 kali dalam seminggu 4 20
3 15 5 25
8 40 1 33,3
- -
2 66,7
Durasi Tidur
- 7 jam - 6-7 jam
- 5-6 jam - 5 jam
4 20 9 45
3 15 4 20
- 1 33,3
- 2 66,7
Latensi Tidur
- ≤ 15 menit
- 16-30 menit - 31-60 menit
- 60 menit 5 25
9 45 4 20
2 10 -
2 66,7 -
1 33,3
Gambar 9. Diagram batang gangguan tidur pada nyeri punggung bawah
Universitas Sumatera Utara
Gambar 10. Diagram batang durasi tidur pada nyeri punggung bawah
Gambar 11. Diagram batang latensi tidur pada nyeri punggung bawah
Universitas Sumatera Utara
IV.1.4.2. Komponen Kualitas Tidur PSQI pada nyeri kepala primer
Dari 18 orang penderita CTTH, mayoritas mengalami gangguan tidur 1 kali dalam seminggu, yaitu sebanyak 6 orang 33,3; dengan durasi tidur
terbanyak 5-6 jam, yaitu 7 orang 38,9; dan mayoritas penderita mengalami latensi tidur 16-30 menit, yaitu sebanyak 8 orang 44,4.
Dari 18 orang penderita ETTH, mayoritas mengalami gangguan tidur 1 kali dalam seminggu, yaitu sebanyak 2 orang 66,7; dengan durasi tidur
terbanyak 7 jam dan latensi tidur mayoritas 16-30 menit, yaitu masing- masing sebanyak 2 orang 66,7.
Keseluruhan penderita migren tidak ada yang mengalami gangguan tidur pada bulan lalu, dimana durasi tidur seluruh penderita 7 jam, dengan
latensi tidur ≤ 15 menit.
Komponen kualitas tidur PSQI pada nyeri kepala primer dapat dilihat pada tabel 9.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 9. Komponen kualitas tidur PSQI pada nyeri kepala primer Nyeri Kepala Primer
Komponen kualitas tidur PSQI CTTH
N ETTH
N Migren
N Gangguan Tidur
- Tidak ada pada bulan lalu - 1 kali dalam seminggu
- 1-2 kali dalam seminggu -
≥ 3 kali dalam seminggu 3 16,7
6 33,3 5 27,8
4 22,2 1 33,3
2 66,7 -
- 2 100
- -
-
Durasi Tidur
- 7 jam - 6-7 jam
- 5-6 jam - 5 jam
4 22,2 4 22,2
7 38,9 3 16,7
2 66,7 1 33,3
- -
2 100 -
- -
Latensi Tidur
- ≤ 15 menit
- 16-30 menit - 31-60 menit
- 60 menit 5 27,8
8 44,4 2 11,1
3 16,7 1 33,3
2 66,7 -
- 2 100
- -
-
Gambar 12. Diagram batang gangguan tidur pada nyeri kepala primer
Universitas Sumatera Utara
Gambar 13. Diagram batang durasi tidur pada nyeri kepala primer
Gambar 14. Diagram batang latensi tidur pada nyeri kepala primer
Universitas Sumatera Utara
IV.1.5. Hubungan Kualitas Tidur Dengan Intensitas Nyeri Pada Penderita Nyeri Punggung Bawah dan Nyeri Kepala Primer.
Untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan intensitas nyeri pada penderita nyeri punggung bawah dan nyeri kepala primer
dilakukan uji korelasi Gamma.
IV.1.5.1. Hubungan Kualitas Tidur Dengan Intensitas Nyeri Pada Penderita Nyeri Punggung Bawah
Terdapat hubungan signifikan antara kualitas tidur dengan intensitas nyeri pada penderita nyeri punggung bawah r= 0,906; p= 0,006. Hal ini
dapat dilihat dari tabel 10.
Tabel 10. Hubungan kualitas tidur dengan intensitas nyeri pada penderita nyeri punggung bawah.
Kualitas Tidur r
p Intensitas
Nyeri Baik
N Buruk
N
Ringan Sedang
Berat 2 8,7
3 13 -
1 4,3 8 34,8
9 39,1 0,906
0,006
Uji Gamma
Universitas Sumatera Utara
Gambar 15. Grafik hubungan kualitas tidur dengan intensitas nyeri pada penderita nyeri punggung bawah.
IV.1.5.2. Hubungan Kualitas Tidur Dengan Intensitas Nyeri Pada Penderita Nyeri Kepala Primer
Dari hasil uji korelasi Gamma dijumpai adanya hubungan yang tidak signifikan r= 0,684; p= 0,059 antara kualitas tidur dengan intensitas nyeri
pada penderita nyeri kepala primer. Hal ini dapat dilihat dari tabel 11.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 11. Hubungan kualitas tidur dengan intensitas nyeri pada penderita nyeri kepala primer.
Kualitas Tidur r
p Intensitas
Nyeri Baik
N Buruk
N
Ringan Sedang
Berat 2 8,7
3 13 -
3 13 9 39,1
6 26,1 0,684
0,059
Uji Gamma
IV.2. PEMBAHASAN