Kedua, gejala otonom ipsilateral pada klaster menunjukkan aktivasi dari sistem parasimpatik kranial lakrimasi dan rhinorhea dan disfungsi dari saraf
simpatik ipsilateral ptosis dan miosis. Cavernous carotid artery dianggap lokasi yang utama, dimana disinilah saraf trigeminal, parasimpatik, dan
simpatik berkumpul Dodick dkk, 2000 Pada penderita nyeri kepala tipe tegang, sensitivitas otot maupun kulit
meningkat dengan demikian hipereksitabilitas dari nosiseptor ke sentral juga meningkat akibat menurunnya sistem inhibitorik, terutama pada penderita
kronik Purba dkk, 2010
II.3. Tidur II.3.1.
Definisi
Tidur adalah keadaan hilangnya persepsi dan responsi yang reversibel terhadap lingkungan luar Dodick dkk, 2003.
II.3.2. Arsitektur Tidur
Rekaman electroencephalography EEG dan rekaman fisiologis
lainnya yang dilakukan sewaktu tidur mendefenisikan dua tahap tidur yang nyata, yaitu stadium Rapid Eye Movement REM Sleep dan Non-Rapid Eye
Movement Sleep NREM. Tidur Non-REM dibagi lagi atas 4 tingkat stadium, yaitu:
Tingkat 1: Tidur ringan Tingkat 2: Tidur konsolidasi consolidated sleep
Tingkat 3 dan 4: Tidur dalam atau tidur gelombang lambat
Universitas Sumatera Utara
Stadium atau tingkat 1: keadaan mengantuk, tidur ringan, dapat terlihat perlambatan reaksi terhadap rangsangan dan ketajaman intelektual menurun.
Stadium ini ditandai oleh aktivitas theta dengan amplitudo yang relatif rendah bercampuran intermixed dengan episode aktivitas alpha.
Stadium 2: Pada stadium ini gerakan badan berkurang dan ambang- bangun terhadap rangsang taktil dan bicara lebih tinggi. Stadium ini ditandai
oleh K-kompleks dan sleep-spindles. Stadium 3 dan 4: Slow wave sleep SWS, tidur gelombang lambat.
Stadium ini merupakan tingkat tidur yang paling dalam, ditandai oleh imobilitas dan lebih sulit dibangunkan, dan terdapat gelombang lambat pada
rekaman EEG. Fase tidur ini sering disebut juga sebagai tidur- gelombang- delta atau tidur-dalam. Stadium tidur-gelombang-lambat ini bervariasi
berkaitan dengan usia. Tidur REM berasosiasi dengan bermimpi. Pada tidur REM ditandai
oleh aktivitas simpatetik yang intens dan didapatkan gambaran EEG yang serupa dengan keadaan bangun, dengan aktivitas cepat dan amplitudo
rendah, dan gerakan bola mata serupa dengan keadaan bangun. Lumbantobing, S.M, 2004
II.3.3. Siklus Tidur
Waktu tidur normal, stadium ini cenderung terjadi berurutan, membentuk arsitektur tidur. Umumnya, dari keadaan bangun seseorang jatuh
ke tingkat 1, diikuti tingkat 2, 3 dan 4 dan tidur REM. Urutan stadium tidur, yang berakumulasi pada tidur REM, membentuk satu ”siklus tidur”. Lama
serta isi siklus tidur sleep cycle berubah sepanjang malam dan usia.
Universitas Sumatera Utara
Persentase tidur-dalam paling tinggi pada siklus tidur pertama dan kemudian mengurang dengan berlanjutnya malam dan lamanya tidur. Rapid Eye
Movement meningkat selama sepanjang malam. Pada orang dewasa normal, tidur malam hari terdiri atas 4-6 siklus tidur yang masing-masing siklus
berlangsung 90 menit yang terdiri atas tidur NREM dan tidur REM. Sjahrir, 2008; Lumbantobing, 2004
Bila dijumlahkan stadium tidur pada dewasa muda yang normal, tingkat 1 mengambil 5 dari malam, tingkat 2: 50 , tidur REM dan tidur
gelombang-lambat masing-masing 20-25. Lumbantobing, 2004 Persentase relatif ini berubah dengan usia, demikian juga lamanya siklus.
Dodick dkk, 2003
II.3.4. Kebutuhan Tidur