Tidur dan Nyeri Punggung Bawah Tidur dan Nyeri Kepala Primer

Sistem ascending arousal memancar dari batang otak dan hipothalamus posterior ke arah forebrain. Sel-sel saraf pada laterodorsal tegmental nuclei LDT dan pedunculopontine tegmental nuclei PPT membawa serabut kolinergik acetylcholine ke semua target di forebrain, termasuk juga di talamus, dan kemudian mengatur aktivitas kortikal. Sel-sel saraf pada tuberomammilary nucleus TMN berisi histamin, sel-sel saraf daripada raphe nuclei berisi 5 hydroxytripthamine 5-HT dan neuron daripada locus ceruleus LC berisi noradrenalin, sedang sleep promoting neuron daripada ventrolateral preoptic nucleus VLPO berisi GABA Gamma amino butryric acid disebut Gaba-ergic neuron dan galanin. Nukleus-nukleus aminergik memancar difus kearah forebrain, yang mengatur aktifitas target di kortikal dan hipothalamus secara langsung. Sinyal dari SCN menimbulkan bangun waspada pada siang hari dan juga menginduksi tidur pada malam hari via proyeksi eferen ke area dorsomedial hipothalamus dan area preoptic kemudian memancar ke area lain yang terlibat dalam regulasi tidur, seperti area VLPO dan wake-promoting centres di batang otak dan hipothalamus posterior. VLPO memancar ke area lainnya di hipothalamus, memodulasi arousal area di batang otak, pons, dan hipothalamus posterior Sjahrir, 2008; Brennan KC dan Charles A, 2009

II.4. Tidur dan Nyeri Punggung Bawah

Pada penderita nyeri punggung bawah ditemukan kualitas tidur yang buruk, disertai dengan tingginya keluhan gangguan tidur dan insomnia Donoghue dkk, 2009. Universitas Sumatera Utara Nyeri punggung bawah apakah itu yang disebabkan oleh trauma, inflamasi, tumor ataupun akibat iskemik akan mengakibatkan sekresi dari beberapa mediator yang tujuan utamanya sebenarnya untuk mempertahankan homeostasis fungsi susunan saraf pusat SSP. Sitokin merupakan salah satu mediator penting yang keluar akibat inflamasi dan infeksi. Jika sekresi ini tidak bisa disesuaikan dengan tujuan utamanya, atau jika tidak ada reaksi perbaikan kerusakan jaringan maka mediator yang secara terus-menerus diproduksi dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Reaksi SSP ini akan dikoordinasikan melalui hipotalamus dimana sebagai reaksi sitokin antara lain menyebabkan demam, menurunkan aktivitas tubuh, dan mengganggu pola tidur Meliala dkk, 2003. Hubungan antara gangguan tidur dan nyeri punggung bawah melibatkan proses inflamasi melalui kortisol dan sitokin. Gangguan tidur dihubungkan dengan peningkatan kadar sitokin interleukin dan mediator inflamasi sistemik lainnya. Keberadaan beberapa jenis sitokin telah ditemukan pada jaringan-jaringan diskus intervertebral dari pasien-pasien yang menderita herniasi diskus. Interleukin-1 IL-1 dan tumor necrosis factor alpha TNF- α kelihatannya mempunyai peranan pada proses pengaturan fisiologis tidur yang normal Kangas dkk, 2006; Auvinen dkk, 2010. Universitas Sumatera Utara

II.5. Tidur dan Nyeri Kepala Primer

Nyeri kepala primer, terutama migren dan nyeri kepala klaster, dikarakteristikkan oleh hubungan yang kuat dengan siklus tidur-bangun dan irama sirkadian. Dodick dkk, 2003 Beberapa nyeri kepala primer seperti migren dan nyeri kepala klaster, dipengaruhi oleh tingkat tidur, yang menandakan bahwa hypothalamus, khususnya Suprachiasmatic Nucleus SCN mempunyai peran yang penting pada patogenesa antara nyeri kepala dan tidur. Terdapat bukti yang jelas mengenai keterlibatan hipothalamus pada patofisiologi beberapa nyeri kepala primer. Hasil dari studi neuroendokrin telah melaporkan perubahan kadar melatonin pada migren dan nyeri kepala klaster. Sebagai tambahan, noradrenergic locus ceruleus dan serotonergic dorsal raphe secara anatomis mempunyai peranan pada kontrol siklus tidur-bangun dan juga pada modulasi nyeri. Terutama, sistem serotonergik, terlibat pada regulasi tidur dan modulasi nyeri, mempunyai peranan yang penting pada hubungan antara nyeri kepala dan tidur. Serotonin terlibat pada regulasi tidur dan terdapat beberapa data yang menunjukkan hubungannya dengan kejadian migren. Alberti A, 2006; Rains dkk, 2008 Nyeri kepala dan gangguan tidur, keduanya dipicu oleh perubahan neurotransmitter dan gangguan pada irama sirkadian. Kadar serotonin telah terbukti mempunyai pengaruh pada tidur REM dan migren. Gangguan siklus antara REM dan non-REM melalui ketidakseimbangan kadar serotonin dapat mengakibatkan gangguan tidur. Dimana, penurunan kadar serotonin dapat memicu migren dan gangguan tidur dengan mempengaruhi tidur REM Luc dkk, 2006; Isik dkk, 2007 Universitas Sumatera Utara Melatonin terlibat pada proses migren dan nyeri kepala primer lainnya. Melatonin berperan sebagai penghambat GABA. Berkurangnya konsentrasi melatonin dapat mengakibatkan penurunan ambang nyeri kepala yang secara normal diinhibisi oleh transmisi GABA Dodick dkk, 2003. Melatonin diproduksi oleh glandula pineal terutama pada malam hari ke cairan serebrospinal dan sirkulasi darah. Pelepasan melatonin secara irama sirkadian dikontrol oleh SCN yang dibantu oleh sinap noradrenergik ganglion servikalis superior terhadap glandula pineal. Dengan demikian melatonin berperan memodulasi aktivitas neuron jam sirkadian dan terus menerus mengikuti irama sirkadian. Dengan demikian setiap perubahan aktifitas pusat hypothalamic sleep and wake-regulating centers mempunyai peran dalam mekanisme nyeri kepala primer. Gourineni cit Sjahrir, 2008 Universitas Sumatera Utara

II.6. KERANGKA TEORI