antara nyeri kepala dan gangguan tidur, dimana penderita migren memperlihatkan kualitas tidur yang buruk, dan keadaan mengantuk yang
berkepanjangan Bruni dkk, 2008. Carotenuto dkk 2005 melakukan penelitian nyeri kepala pada 170
anak-anak yang berusia antara 5-10 tahun, menemukan bahwa anak-anak yang menderita migren mengalami gangguan tidur pada semua domain,
termasuk kesulitan untuk tertidur, durasi tidur yang makin pendek, rasa mengantuk yang berkepanjangan dan gangguan tidur lainnya.
Kelman dan Rains 2005 melakukan investigasi pada 1283 penderita migren dan dilakukan pemeriksaan fisik dan wawancara yang mengukur pola
tidur dimana pada penelitian ini menemukan bahwa keluhan tidur adalah hal yang umum terjadi pada penderita migren. Lebih dari setengah penderita
migren dilaporkan kadang-kadang mengalami kesulitan memulai dan mempertahankan tidur dan lebih sepertiga penderita migren melaporkan hal
ini sering dialaminya. Banyak dari penderita ini melaporkan pola tidur yang semakin pendek, sama seperti yang dialami oleh pasien-pasien insomnia,
dengan 38 dari penderita migren mengalami tidur rata-rata 6 jam tiap malam.
I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian –penelitian terdahulu seperti yang telah diuraikan di atas dirumuskanlah masalah sebagai berikut :
Apakah ada hubungan antara kualitas tidur dengan intensitas nyeri pada penderita nyeri punggung bawah dan nyeri kepala primer?
Universitas Sumatera Utara
I.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
I.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan intensitas nyeri pada penderita nyeri punggung bawah dan nyeri kepala primer
I.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui
hubungan kualitas tidur dengan intensitas nyeri pada penderita nyeri punggung bawah dan nyeri kepala primer di
RSUP H. Adam Malik Medan. 2. Untuk mengetahui gambaran karakteristik demografik penderita nyeri
punggung bawah di RSUP H. Adam Malik Medan. 3. Untuk mengetahui gambaran karakteristik demografik penderita nyeri
kepala primer di RSUP H. Adam Malik Medan.
I.4. Hipotesis
1. Ada hubungan kualitas tidur dengan intensitas nyeri pada penderita nyeri punggung bawah.
2. Ada hubungan kualitas tidur dengan intensitas nyeri pada penderita nyeri kepala primer.
Universitas Sumatera Utara
I.5. Manfaat Penelitian
1. Dengan mengetahui hubungan kualitas tidur dengan intensitas nyeri pada penderita nyeri punggung bawah dan nyeri kepala primer dapat
diupayakan penatalaksanaan nyeri yang tepat. 2. Dengan mengetahui hubungan kualitas tidur dengan intensitas nyeri
pada penderita nyeri punggung bawah dan nyeri kepala primer dapat memberi manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di
bidang ilmu penyakit saraf, yaitu dengan memberi penyuluhan bagi penderita nyeri punggung bawah dan nyeri kepala primer sehingga dapat mengurangi
angka kejadian gangguan tidur. 3. Dengan mengetahui hubungan kualitas tidur dengan intensitas nyeri
pada penderita nyeri punggung bawah dan nyeri kepala primer diharapkan dapat menjadi acuan bagi pihak tenaga medis, baik dokter maupun perawat
sebagai strategi pencegahan kejadian gangguan tidur pada penderita nyeri punggung bawah dan nyeri kepala primer.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. NYERI PUNGGUNG BAWAH II.1.1. Definisi
Nyeri punggung bawah adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau
keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan
penjalaran nyeri ke arah tungkai dan kaki. Nyeri yang berasal dari daerah punggung bawah dapat dirujuk ke daerah lain atau sebaliknya nyeri yang
berasal dari daerah lain dirasakan di daerah punggung bawah referred pain Sadeli dkk, 2001.
Nyeri punggung bawah umumnya dikategorikan ke dalam akut, subakut, dan kronik. Nyeri punggung bawah akut biasanya didefenisikan
suatu periode nyeri kurang dari 6 minggu, nyeri punggung bawah subakut adalah suatu periode nyeri antara 6-12 minggu dan nyeri punggung bawah
kronik merupakan suatu periode nyeri lebih dari 12 minggu van Tulder dkk, 2006.
Universitas Sumatera Utara