Uji DTA Uji Tarik Analisa Scanning Electron Microscopy SEM Uji Serapan Air Uji Biodegradasi Film secara

Dilakukan hal yang sama untuk matriks selulosa asetat komersial dengan polipropilen dengan perbandingan 2 : 8

3.3.8 Pembuatan Matriks Selulosa Asetat Hasil Sintesis PPKS dengan Polipropilen 3 : 7

eher tiga  ml xilen menit len sebanyak 14 gr secara perlahan m da suhu 105 o C dihasilkan yaitu uji FTIR, uji rapan air, uji biodegradasi Perlakuan untuk analisa DTA yaitu sampel dipanaskan menggunakan pemanas sama senyawa pembanding yakni senyawa yang tidak mengalami  Ditimbang selulosa asetat sebanyak 6 gr dimasukkan kedalam labu l Ditambahkan 150  Dimasukkan magnetic stirrer  Dirangkai alat refluks  Direfluks campuran selama 15  Ditambahkan polipropi  Direfluks selama 30 menit  Dituangkan campuran ke dalam cawan petri  Dibiarkan selama satu mala  Dihaluskan dengan alu dan lumpang  Dimasukkan ke dalam oven pa  Dicetak dengan alat hot press  Dilakukan tes uji terhadap matriks polimer yang tarik, uji DTA, uji SEM, uji se Dilakukan hal yang sama untuk matriks selulosa asetat komersial dengan polipropilen dengan perbandingan 3 : 7

3.3.9 Uji DTA

yang sama ber perubahan selama pemanasan. Perbedaan suhu antara sampel dan pembanding diamati dan diplot terhadap suhu sampel yang menghasilkan kurva termogram DTA. Universitas Sumatera Utara

3.3.10 Uji Tarik

Film hasil spesimen dengan ketebalan 0,2 mm dipotong membentuk spesimen emuluran uji tarik. Gambar 3.1 Spesimen Uji Kekuatan Tarik Berdasarkan ASTM D – 638 – 72 – Type IV Ked n dicatat perubahan panjang mm berdasarkan besar kecepatan 50 mmmenit Yazdani G., 00 Analisa FTIR Film hasil pencampuran dijepit pada tempat sampel kemudian diletakkan infra merah. Hasilnya akan direkam ke dalam kertas berskala Analisa SEM dilakukan untuk mempelajari sifat morfologi dari film yang – rongga hasil pencampuran lulos untuk pengujian k ua ujung luran kemudia spesimen dijepit pada alat kemu 20 3.3.11 pada alat ke arah sinar berupa aliran kurva bilangan gelombang terhadap intensitas.

3.3.12 Analisa Scanning Electron Microscopy SEM

dihasilkan. Hasil analisa SEM dapat kita lihat rongga se a asetat dengan polipropilen. Informasi dari analisa ini akan mendapatkan gambaran dari seberapa baik selulosa asetat dengan polipropilen bercampur. Universitas Sumatera Utara

3.3.13 Uji Serapan Air

Water Absorption Metode ini dilakukan berdasarkan ASTM D-2842, matriks polimer komposit ang akan diuji dibiarkan terendam dalam waktu tertentu, selanjutnya kita dapat komposit tersebut. Berat polimer akan bertambah karena air masuk kedalam jaringan polim y melihat jumlah air yang telah masuk kedalam er. Perhitungan berat komposit setelah perendaman yang dapat dihitung dengan rumus : 100    Wo Wo We Wg Keterangan : Wg = Persentase pertambahan berat komposit We = Berat komposit setelah perendaman posit sebelum perendaman

3.3.14 Uji Biodegradasi Film secara

lisa cara in vivo yang idasarkan pembuatan kompos yaitu dengan cara : .  kan selama satu bulan dengan Wo = Berat kom In Vivo Ana biodegradasi dari film yang dihasilkan dilakukan se d  Dipotong film dengan ukuran 3 x 3 cm Dikubur dalam tiga jenis tanah tanah berpasir, tanah kebun dan tanah sampah. Penguburan dalam tanah dilaku pengamatan setiap 10 hari.  Laju degradasi sampel diamati berdasarkan pengurangan berat dan dikonfirmasi dengan analisa perubahan gugus fungsi dengan alat FTIR serta difoto perubahan permukaan sebelum dan sesudah penguburan. Universitas Sumatera Utara

3.4 Bagan Penelitian .4.1 Penentuan Derajat Substitusi DS Selulosa Asetat dari Tandan Kosong