plywood, laminated glass yang sering digunakan sebagai bahan bangunan dan kelengkapannya.
3. Komposit partikel particulate composite, komposit yang terdiri dari partikel
dan matriks. Sifat-sifat mekanik komposit yaitu:
1. Sifat mikromekanik, mempelajari komposit sebagai bahan yang inhomogenis
yaitu menelaah interaksi antara filler isian dengan matriks khususnya kerekatan antara filler dan matriks.
2. Sifat makromekanik, mempelajari sifat makro komposit sebagai bahan yang
homogen yang dapat menerima aksi dari luar Arijanto S.W., 2002
2.4.1 Antar Muka Pengisi-Matriks Komposit
Pada umumnya suatu bahan komposit terdiri dari dua fasa yang berlainan yang dipisahkan oleh antar muka kedua fasa tersebut. Daya sentuh dan daya kohesif
antar muka sangat penting, karena antar muka pengisi-matriks berfungsi untuk memindahkan beban tegangan dari fasa matriks ke fasa pengisi, Hull, 1992 dalam
Faisal, 2008. Untuk kerja dan stabilitas dari bahan komposit yang diperkuat oleh serat
tergantung kepada suatu ikatan antar muka antara serat dan matriks. Pada komposit- komposit yang diperkuat dengan pengisi alami biasanya terdapat suatu kekurangan
pada adhesi antar muka di antara serat-serat selulosa hidrofilik dengan resin-resin hidrofobik yang berpengaruh terhadap ketidakserasian incompability. Keberadaan
senyawa-senyawa waxy pada permukaan serat juga akan berakibat tidak efektifnya ikatan antara resin dengan serat serta mengakibatkan pembasahan pada permukaan
yang tidak baik. Selain hal tersebut di atas, keberadaan air dan gugus-gugus hidroksil khususnya daerah amorf melemahkan kemampuan dari serat untuk memperbaiki
karakteristik adhesi dengan bahan pengikat. Kandungan air dan penyerapan kelembapan yang tinggi pada serat-serat selulosa menyebabkan pembengkakan
Universitas Sumatera Utara
swelling dan efek pemplastikan yang menyebabkan ketidakstabilan dimensional dan menurunkan sifat-sifat mekanik, Faisal, 2008. Pemindahan beban ini bergantung
pada daya ikatan yang terbentuk pada antar muka. Ada berbagai teori yang menerangkan pengikatan pada antar muka dan
kebanyakannya melibatkan ikatan kimia dan mekanik. Menurut Hull 1992 dan Schwartz 1983 terdapat lima mekanisme pada antar muka yaitu:
1. Adsorpsi dan Pembasahan.
Untuk pembasahan pengisi yang baik, leburan fasa matriks resin harus menutupi seluruh permukaan pengisi agar udara dapat disingkirkan.
2. Interdifusi
Suatu ikatan akan terbentuk apabila molekul-molekul polimer meresap dari suatu permukaan ke dalam struktur molekul permukaan yang lain. Kekuatan
ikatannya bergantung pada jumlah kekusutan molekul dan jumlah molekul yang terlibat. Jumlah peresapan bergantung pada konfirmasi molekul, konstituen yang
terlibat dan kemudahan pergerakan molekul. Selain itu, resapan juga dapat ditingkatkan dalam kehadiran pelarut dan pemplastik.
3. Daya Tarikan Elektrostatik
Pengikatan daya tarikan elektrostatik berhasil apabila terdapat perbedaan kutub antara dua konstituen. Kekuatan pengikatan bergantung pada perbedaan kutub
antara dua konstituen ini. Mekanisme ini tidak begitu berpengaruh kepada ikatan antar muka kecuali apabila agen penghubung digunakan.
4. Pengikatan Kimia
Pengikatan kimia terjadi apabila komposit digunakan bersama-sama agen penghubung atau bahan penyerasi. Pengikatan terbentuk sebagai hasil suatu reaksi
kimia antara senyawa kimia di atas permukaan pengisi fasa penguat dengan senyawa kimia yang serasi dengan matriks. Kekuatan pengikatannya bergantung pada
jenis ikatan kimia.
Universitas Sumatera Utara
5. Pengikatan mekanik
Pengikatan mekanik berlaku secara interlocking mekanik apabila geometri permukaan fasa matriks dan fasa pengisi tidak rata. Walau bagaimanapun, kekuatan
pada arah tegangan melintang adalah lemah dibandingkan pada arah tegangan menegak. Beberapa faktor yang mempengaruhi pengikatan mekanik ialah kekasaran
permukaan faktor utama dan terpenting, aspek geometri, tekanan dalam dan tekanan residual yang berhasil pada saat proses fabrikasi, Faisal, 2008.
2.5 Analisis