BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Selulosa Asetat Ha sis Pusat Penelitian Kelapa Sawit
Selulosa asetat ha apa Sawit PPKS yaitu
sebagai berikut:
a
K r
sil Sinte
sil sintesis Pusat Penelitian Kel
Tabel 4.1 Karakteristik Selulosa Asetat Hasil Sintesis Pusat Penelitian Kelap Sawit PPKS
a akteristik Selulosa Asetat Sintesis Hasil
Derajat substitusi 2,9
Asetil 447475
Berat molekul 25.481 gmol
2 0,1006
,5 ml 0,10
ml 0,1003 gr dalam 12 ml
Titik leleh 25
C Uji kelarutan:
kloroform gr dalam 6
aseton 05 gr dalam 5,6
minyak
4.2 Uji FTIR
Karakterisasi ini dilakukan untuk mengidentifikasi gugus fungsi dari senyawa elulosa asetat hasil sintesis Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS maupun selulosa
al dan polipropilen juga gugus – gugus fungsi yang terdapat pada matriks
g gelombang 3488,88 cm
-1
untuk gugus OH stretch
s asetat komersi
komposit polimer selulosa asetat dengan polipropilen dalam berbagai perbandingan massa 1:9 ; 2:8 ; 3:7.
Tabel 4.2 di bawah ini memberikan informasi gugus fungsi dengan panjang gelombang tertentu, untuk selulosa asetat hasil sintesis Pusat Penelitian Kelapa Sawit
PPKS diperoleh peak pada panjan ing
,
2955,55 cm
-1
untuk gugus CH
3
asymetric stretching, 1755,55 cm
-1
untuk gugus fungsi C=O stretching, 1433,33 cm
-1
; 1377,77 cm
-1
untuk gugus fungsi CH
3
asymetric deformation , 1244 cm
-1
untuk gugus fungsi acetate C-C-O stretching,dan 1044 cm
-1
untuk gugus fungsi C-O stretching. Hasil tersebut jika kita bandingkan
Universitas Sumatera Utara
dengan gugus – gugus yang terdapat pada selulosa asetat komersial yaitu panjang gelombang 3477,77 cm
-1
untuk gugus OH stretching
,
2955 cm
-1
untuk gugus CH
3
asymetric stretching , 1755 cm
-1
untuk gugus fungsi C=O stretching, 1422 cm
-1
; 1366 cm
-1
untuk gugus fungsi CH
3
asymetric deformation, 1244 cm
-1
untuk gugus fungsi acetate C-C-O stretching, dan 1044 cm
-1
untuk gugus fungsi C-O stretching
.
Maka dapat dikatakan , bahwa selulosa asetat hasil sintesis Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS memiliki gugus fungsi yang sama seperti padaselulosa asetat komersial
dengan harga panjang gelombang yang tidak jauh berbeda sehingga dapat disimpulkan bahwa sintesis selulosa asetat oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit
PPKS berhasil dilakukan. Tabel di bawah ini juga memberikan informasi untuk polipropilen tanpa
selulosa asetat diperoleh panjang gelombang yang khas yaitu 2917,65 cm
-1
adalah untuk gugus CH
3
bending yang di dukung dengan munculnya peak pada daerah 1377,2
gugus fungsi yang terdapat pada s
9 cm
-1
; 1457,00 cm
-1
yang menunjukkan gugus C-H bending, dan 2825,40 cm
-1
adalah untuk gugus fungsi CH
2
bending, dan peak pada bilangan gelombang 2722,20 cm
-1
adalah untuk gugus fungsi C-CH
3
bending. Tabel 4.2 di bawah juga memberikan informasi untuk matriks polimer
komposit selulosa asetat dengan polipropilen pada berbagai perbandingan massa 1:9 ; 2:8; 3:7 dari hasil pengukuran diketahui bahwa gugus –
elulosa asetat selulosa asetat hasil sintesis PPKS maupun selulosa asetat komersial dan polipropilen juga terdapat pada matriks polimer komposit yang
dihasilkan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Hasil FTIR Selulosa Asetat Hasil Sintesis PPKS, Selulosa Asetat Komersial, Polipropilen, dan Matriks Polimer Selulosa Asetat
dengan Polipropilen
No Spesimen Bilangan Gelombang
-1
Gugus fungsi cm
1 Polipropilen PP
2917,65 CH
3
bending 2825,40 CH
2
bending C
1377 7,00
C-H bending Sel
CH
3
a hing
CH
3
asy ation
Acetate C-C-O stretching Selulosa asetat
3 hasil
sintesis PPKS
CA sintesis
1 1433,3
77,77 CH
3
a ation
Acetate C-C-O stretching t
CA sintesis :PP 1:9 2
1455 3,02
1261 Acetate C-C-O stretching
mposit CA sintesis :PP 2:8
CH
3
a hing
1456 0,95
2722,20 -CH
3
bending ,29 ; 145
2 ulosa asetat komersial
3477,77 OH stretching
2955 symetric stretc
1755 C=O stretching
1422 ; 1366 metric deform
1244 1044 C-O
stretching 3
488,88 OH
stretching 2955,55 CH
3
asymetric stretching 755,55
C=O stretching
3 ; 13 symetric deform
1244,44 1044 C-O
stretching 4 Matriks
komposi 3475,68 OH
stretching 2951,41 CH
3
asymetric stretching 2825,4 CH
2
bending 706,35
C-CH bending
3
stretching 1746,03 C=O
,95 ; 137 C-H bending
,90 1031,75 C-O
stretching 5 Matriks
ko 3432,54 OH
stretching 2911,34
symetric stretc 2833,33 CH
2
bending 2730,16 C-CH bending
3
stretching 1753,97 C=O
,85 ; 138 C-H bending
Universitas Sumatera Utara
1174,60 Acetate C-C-O stretching
mposit CA sintesis :PP 3:7
CH
3
a hing
1456 ,95
Acetate C-C-O stretching mposit
CA komersial :PP 1:9 CH
3
a hing
1452 ,05
Acetate C-C-O stretching mposit
CA komersial :PP 2:8 CH
3
a hing
145 ,02
C mposit
CA komersial :PP 3:7 CH
3
ing
1460 ,76
C 1039,68 C-O
stretching 6 Matriks
ko 3452,38 OH
stretching 2908,64
symetric stretc 2833,33 CH
2
bending 2722,22 C-CH
3
bending 1746,03 C=O
stretching ,32 ; 1380
C-H bending 1182,54
1095,24 C-O stretching
7 Matriks ko
3482,21 OH stretching
2917,84 symetric stretc
2825,40 CH
2
bending 2722,22 C-CH
3
bending 1746,03 C=O
stretching ,38 ; 1377
C-H bending 1166,67
1047,62 C-O stretching
8 Matriks ko
3422,69 OH stretching
2923,23 symetric stretc
2825,40 CH
2
bending 2706,35 C-CH
3
bending 1738,10 C=O
stretching 8,31 1372
C-H bending Acetate C-C-O stretching
1166,66 1047,62
-O stretching
9 Matriks ko
3428,57 OH stretching
2916,26 asymetric stretch
2833,33 CH
2
bending 2714,29 C-CH
3
bending 1753,97 C=O
stretching ,32 ; 1376
C-H bending Acetate C-C-O stretching
1174,60 1047,62
-O stretching
Universitas Sumatera Utara
Beberapa gugus fungsi yang khas pada matriks polime t hasil
sin sis Pusat Pe elitian Kelapa dengan
pada perbandingan massa 1:9 3475,68 cm
-1
dan 1746,03 cm
-1
1753,9 r selulosa aseta
te n
Sawit PPKS polipropilen
; 2
-1
dan
:8 3432,54 cm 7 cm
-1
; 3:7 3452,38 cm
-1
dan
1746,03 cm
-1
yang menunjukkan gugus fungsi OH stretching
dan
C=O stretching memperlihatkan bahwa gugus – gugus tersebut mengalami penurunan intensitas jika dibandingkan dengan gugus OH
stretching dan
C=O stretching yang terdapat pada selulosa asetat hasil sintesis Pusat Penelitian Kelapa Sawit mula – mula 3488,88 cm
-1
dan 1755,55 cm
-1
. Begitu juga halnya pada matriks polimer komposit selulosa asetat komersial dengan polipropilen
pada perbandingan massa 1;9 3482,21 cm
-1
dan 1746,03 cm
-1
; 2:8 3422,69 cm
-1
dan 1738,10 cm
-1
; 3:7 3428,57 cm
-1
dan 1753,97 cm
-1
yang menunjukkan gugus fungsi OH stretching
dan
C=O stretching juga menunjukkan penurunan intensitas jika dibandingkan dengan gugus fungsi OH stretching
dan C=O stretching yang
terdapat pada selulosa asetat mula – mula 3477,77 cm
-1
dan 1755 cm
-1
. Yilu Guo dan Peiyi Wu 2008 mengatakan bahwa gugus C=O hanya dapat membentuk ikatan
hidrogen dengan gugus O-H dalam selulosa diasetat, namun untuk gugus O-H dapat membentuk ikatan hidrogen tidak hanya dengan gugus C=O tetapi dapat juga dengan
gugus fungsi lain misalnya dengan gugus -O-. Clifford J. Creswell et al 2005 dalam bukunya menyatakan bahwa getaran regang OH bebas tidak ada ikatan hidrogen
terjadi dalam daerah 3700 – 3500 cm
-1
. Namun, untuk getaran OH fenol bebas cenderung akan mempunyai absorpsi pada bagian ujung rendah daerah ini 3500
cm
-1
. Pita OH bebas mempunyai intensitas lebih rendah dari pada pita OH terikat dan hanya akan nyata dalam larutan encer atau dalam fase gas. Abosrpsi pita OH
terikat hidrogen terlihat pada daerah 3450 - 3200 cm
-1
sebagai pita yang agak kuat dan lebar. Oleh karena itu, berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas tidak
ada terbentuk gugus fungsi baru ataupun sebaliknya pada matriks polimer komposit yang dihasilkan, maka dapat dikatakan tidak terjadi reaksi kimia yang terjadi
hanyalah interaksi fisika saja yaitu berupa ikatan hidrogen.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Uji Tarik