Teknik Analisis Deskriptif Teknik Analisis Regresi Linier Berganda

56

3.5.1. Teknik Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskriptifkan variabel-variabel dalam penelitian ini. Statistik deskriptif akan memberikan gambaran umum dari tiap variabel penelitian. Alat analisis yang digunakan adalah distribusi frekuensi, nilai rata-rata mean, nilai minimum dan maksimum serta standar deviasi. Data yang diteliti dikelompokkan berdasarkan jenis bank menurut statusnya, yaitu Bank Umum Swasta Nasional Devisa dan Non Devisa. Distribusi frekuensi digunakan untuk menunjukkan penggolongan sekumpulan data dan penentuan banyaknya data frekuensi yang termasuk dalam setiap golongan tersebut. Hal terpenting dalam penyusunan daftar distribusi frekuensi adalah menentukan jumlah kelas. Untuk menentukan jumlah kelas dapat digunakan formula sturges sebagai berikut: K = 1 + 3,322 Log n K = Jumlah kelas n = Banyaknya data Rachman, 2004: 9 Setelah daftar distribusi disusun, selanjutnya untuk mendeskriptifkan data adalah menghitung nilai rata-rata dari seluruh data yang ada. Nilai rata-rata mean dalam sebuah kelompok data merupakan parameter untuk kelompok data tersebut. Nilai rata-rata ini didapat dari hasil pembagian jumlah nilai data oleh banyaknya data dalam kumpulan data tersebut. Bila kalimat ini dirumuskan maka didapat formula sebagai berikut: 57 _ ∑ x i X = n _ X = Rata-rata hitung ∑ x i = Jumlah semua harga x n = Banyaknya kelompok Sudjana, 1981: 113 Nilai minimum dan maksimum dalam data perlu diketahui untuk mengetahui rentang data. Semakin kecil rentang data mengindikasikan semakin merata tersebarnya data, sebaliknya semakin besar rentang data maka semakin berserakanlah distribusi data. Manfaat lain dari diketahuinya rentang data juga untuk menaksir nilai standar deviasi simpangan baku.

3.5.2. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda

Model regresi linier berganda, yaitu metode yang digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukur atau rasio dalam suatu persamaan linier Rachman, 2004: 77. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Efisiensi Operasi yang diproksi dengan rasio BOPO, Risiko kredit yang diproksi dengan rasio NPL, dan Capital Adequacy Ratio. Sedangkan variabel dependennya adalah Efisiensi Intermediasi Bank Umum Swasta Nasional di Indonesia. Adapun persamaan untuk menguji hipotesis secara keseluruhan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = ß - ß 1 X1 - ß 2 X2 + ß 3 X3 Rachman, 2004:75 Y : Efisiensi Intermediasi Bank Umum Swasta Nasional di Indonesia ß : konstanta 58 ß 1 , ß 2 , ß 3 : Koefisien ß1 X1 : variabel bebas berupa Efisiensi Operasi ß2X2 : variabel bebas berupa Risiko Kredit ß3X3 : variabel bebas berupa Capital Adequacy Ratio CAR Metode regresi berganda akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan Best Linear Unbiased Estimation BLUE. Agar model analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini secara teoritis menghasilkan nilai parametrik yang sahih terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitas data dan pengujian asumsi klasik regresi yang meliputi uji multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam metode regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Selanjutnya uji multikolinearitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Sedansgkan uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika pengamatan dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. 59

3.5.3. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

1 79 118

Studi Beda Capital Adequacy Ratio Bank Swasta Nasional dan Bank Asing di Bursa Efek Indonesia Studi Kasus Periode 2007-2010

0 30 103

Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 33 104

Pengaruh Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia

1 63 116

PENGARUH RISIKO USAHA BANK TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA - Perbanas Institutional Repository

0 1 18

PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS AKTIVA, SENSITIVITAS, EFISIENSI, PROFITABILITAS TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS AKTIVA, SENSITIVITAS, EFISIENSI, PROFITABILITAS TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 13

PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS AKTIVA, SENSITIVITAS, EFISIENSI, PROFITABILITAS TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS AKTIVA, SENSITIVITAS, EFISIENSI DAN PROFITABILITAS TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL NONDEVISA DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

PENGARUH RISIKO USAHA BANK TERHADAP CAR (CAPITAL ADEQUACY RATIO) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA - Perbanas Institutional Repository

0 0 20