Pengukuran Efisiensi Intermediasi Perbankan

18 pendapatan masyarakat. Dalam hubungan ini, bank dapat diibaratkan sebagai jantung dan pembuluh darah dalam tubuh manusia yang mengalirkan dana ke seluruh sektor kehidupan ekonomi.

2.1.3. Pengukuran Efisiensi Intermediasi Perbankan

Silkman dalam Ario 2005 menjelaskan terdapat tiga pendekatan yang dapat dilakukan dalam mengukur efisiensi; yaitu: a. Pendekatan Rasio Dalam pendekatan rasio, efisiensi diukur dengan cara membandingkan antara output dengan input yang digunakan. Pendekatan rasio akan dinilai memiliki efisiensi yang tinggi apabila dapat memproduksi jumlah output yang maksimal dengan jumlah input yang seminimal mungkin. Efisiensi = Input Output Muharam, 2007:87 Kelemahan dari pendekatan ini adalah bila terdapat banyak input dan banyak output yang akan dihitung, karena apabila dilakukan perhitungan secara serempak maka akan menimbulkan banyak hasil perhitungan sehingga menghasilkan asumsi yang tidak tegas. b. Pendekatan Regresi Dalam pendekatan regresi, efisiensi diukur dengan menggunakan sebuah model dari tingkat output tertentu sebagai fungsi dari berbagai tingkat input tertentu. Fungsinya dapat disajikan sebagai berikut: Y = fX 1 , X 2 , X 3 , X 4 , ...........X n Dimana Y = Output X = Input Muharam, 2007:87 19 Pendekatan regresi akan menghasilkan estimasi hubungan yang dapat digunakan untuk memproduksi tingkat output yang dihasilkan sebuah Unit Kegiatan Ekonomi UKE pada tingkat input tertentu. UKE tersebut akan dinilai efisien apabila mampu menghasilkan jumlah output lebih banyak dibandingkan dengan jumlah output hasil estimasi. Pendekatan ini juga tidak dapat mengatasi kondisi banyak output, karena hanya satu indikator output yang dapat ditampung dalam sebuah persamaan regresi. Apabila dilakukan penggabungan banyak output dalam satu indikator, maka informasi yang dihasilkan menjadi tidak rinci lagi. c. Pendekatan Frontier Pendekatan frontier merupakan metode yang didasarkan atas teknik programasi linear linearprogramming sehingga akan ditampilkan garis pemisah antara unit-unit yang efisien dengan yang tidak efisien. Garis pemisah tersebut disebut dengan garis efisiensi frontier dimana unit-unit yang terletak disepanjang garis tersebut adalah unit yang paling efisien dibandingkan dengan unit-unit yang lainnya Kurnia, 2004:133. Pendekatan frontier lebih fleksibel dibandingkan dengan dua pendekatan yang lainnya. Dalam pendekatan ini mampu memperbandingkan kombinasi dari beberapa input dan beberapa output sekaligus. Hasil dari perhitungan efisiensi dengan pendekatan frontier dapat digunakan untuk mengestimasi posisi unit kegiatan ekonomi baik kelebihan maupun kekurangan dari masing-masing input dan outputnya. Menurut Silkman dalam Ario 2005, pendekatan fronier dalam mengukur efisiensi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pendekatan frontier parametrik dan non parametrik. Pendekatan frontier parametrik dapat diukur dengan tes ststistik 20 parametrik seperti menggunakan metode stochastic frontier approach SFA dan distribution free approach DFA. Sedangkan pendekatan frontier non parametrik diukur dengan tes statistik non parametrik yaitu dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis DEA. Tes parametrik adalah suatu tes yang modelnya menetapkan adanya syarat-syarat tertentu tentang parameter populasi yang merupakan sumber penelitiannya. Sedangkan tes statistik non parametrik adalah tes yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat mengenai parameter populasi yang merupakan induk sampel penelitiannya Muharam, 2007:88. Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan penyajian data oleh Bank Indonesia yang tercatat dalam Direktori Perbankan Indonesia Tahun 2004, 2005, dan 2006. Oleh karena itu dalam penelitian ini tidak memungkinkan untuk dilakukan penelitian dengan metode SFA, sehingga dalam penelitian ini digunakan metode DEA untuk menghitung efisiensi intermediasi dari masing- masing Bank Umum Swasta Nasional.

2.1.4. Penerapan DEA dalam Pengukuran Efisiensi Intermediasi Perbankan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

1 79 118

Studi Beda Capital Adequacy Ratio Bank Swasta Nasional dan Bank Asing di Bursa Efek Indonesia Studi Kasus Periode 2007-2010

0 30 103

Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 33 104

Pengaruh Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia

1 63 116

PENGARUH RISIKO USAHA BANK TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA - Perbanas Institutional Repository

0 1 18

PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS AKTIVA, SENSITIVITAS, EFISIENSI, PROFITABILITAS TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS AKTIVA, SENSITIVITAS, EFISIENSI, PROFITABILITAS TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 13

PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS AKTIVA, SENSITIVITAS, EFISIENSI, PROFITABILITAS TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS AKTIVA, SENSITIVITAS, EFISIENSI DAN PROFITABILITAS TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL NONDEVISA DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

PENGARUH RISIKO USAHA BANK TERHADAP CAR (CAPITAL ADEQUACY RATIO) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA - Perbanas Institutional Repository

0 0 20