77
Langkah selanjutnya adalah memberikan surat injin penelitian tersebut yang dilampirkan proposal penelitian kepada Badan Kesatuan Bangsa dan
Perlindungan Masyarakat KESBANG LINMAS, yang kemudian mengeluarkan rekomendasi untuk melaksanakan penelitian pada tanggal 29 Oktober 2008
dengan nomor B.0701285KB-BKL2008. Surat rekomendasi tersebut memiliki tembusan kepada:
1. Mendagri Cq. Dirjen Kesatuan Bangsa di Jakarta
2. Bapak Gubernur Prop. Sumbar sebagai laporan
3. Sdr Bupati Kep.Mentawai Cq.Kakan Kesbang Pol Linmas di Tua Pejat
4. Sdr. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang
5. Pertingal
Setelah mendapat ijin tersebut dan ijin dari kepala dusun dan masyarakat setempat maka peneliti mulai melakukan penelitian tentang Motivasi Konservasi
Kebudayaan Pada Masyarakat Salappa’.
4.1.3 Penentuan Sampel
Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi masyarakat dusun Salappa’ desa Muntei, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten
Kepulauan Mentawai yang memahami kebudayaan Mentawai, dan merupakan orang asli Mentawai. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple
random sampling yaitu “metode pemilihan sampel dengan cara menarik n dari
sebuah populasi finit yang besarnya N, sedemikian rupa sehingga tiap unit sampel mempunyai peluang yang sama untuk dipilih” Nazir, 1999:334. Jumlah sampel
yang diambil adalah sebanyak 54 orang.
78
4.1.4 Penyusunan Instrumen
Penelitian ilmiah merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan. Oleh karena itu,
dibutuhkan suatu alat pengumpul data yang tepat untuk mendapatkan hasil yang akurat dan terpercaya. Untuk memperoleh data yang akurat tersebut peneliti harus
merencanakan dan mempersiapkan langkah-langkah yang sistematik guna menyusun instrument penelitian yang tepat.
Instrumen yang peneliti siapkan untuk penelitian ini adalah skala psikologi mengenai motivasi konservasi kebudayaan. Skala motivasi konservasi
kebudayaan ini disusun berdasarkan aspek-aspek motivasi konservasi kebudayaan, yaitu kebutuhan untuk melakukan perlindungan terhadap
kebudayaan baik itu kebudayaan yang tampak maupun kebudayaan yang tidak tampak, dorongan untuk melakukan perlindungan terhadap kebudayaan baik itu
kebudayaan yang tampak maupun kebudayaan yang tidak tampak dan kegiatan yang bertujuan untuk melakukan perlindungan terhadap kebudayaan baik itu
kebudayaan yang tampak maupun kebudayaan yang tidak tampak. Skala psikologi yang mengenai motivasi konservasi kebudayaan ini dibuat
sebanyak 90 aitem. Sebaran aitem skala psikologi tentang motivasi konservasi kebudayaan dapat dilihat pada tabel berikut:
79
Tabel 4.1 Sebaran Aitem Skala Psikologi mengenai Motivasi Konservasi Kebudayaan
Aspek Motivasi Konservasi
Kebudayaan Indikator Motivasi
Konservasi Kebudayaan Favorabel Unfavorabel
Jumlah
Kebutuhan untuk melakukan
perlindungan terhadap
kebudayaan baik itu kebudayaan
yang tampak maupun
kebudayaan yang tidak tampak
Kebutuhan untuk melakukan
perlindungan terhadap kebudayaan yang
tampak 1, 2, 5, 6, 7, 8,
9 3, 4, 10, 11,
12 12
Kebutuhan untuk melakukan
perlindungan terhadap kebudayaan yang tidak
tampak 13, 14, 15, 17,
18, 19, 20, 21, 23, 24, 27, 29,
30 16, 22, 25,
26, 28 18
Dorongan untuk melakukan
perlindungan terhadap
kebudayaan baik itu kebudayaan
yang tampak maupun
kebudayaan yang tidak tampak
Dorongan untuk melakukan
perlindungan terhadap kebudayaan yang
tampak 31, 32, 35,36,
37, 39 33, 34, 38,
40, 41, 42 12
Dorongan untuk melakukan
perlindungan terhadap kebudayaan yang tidak
tampak 43, 44, 45, 47,
49, 50, 51, 53, 54, 55, 57, 58,
59, 60 46, 48, 52,
56 18
Melakukan kegiatan yang
bertujuan untuk perlindungan
terhadap kebudayaan baik
itu kebudayaan yang tampak
maupun kebudayaan yang
tidak tampak Melakukan kegiatan
yang bertujuan untuk perlindungan terhadap
kebudayaan yang tampak
61, 62, 64, 65, 66, 67, 68, 69
63, 70, 71, 72
12
Melakukan kegiatan yang bertujuan untuk
perlindungan terhadap kebudayaan yang tidak
tampak 73, 76, 77, 78,
79, 80, 82, 83, 84, 85, 87, 88,
89, 90 74, 75, 81,
86 18
Jumlah Total 62
28 90
80
4.2 Pelaksanaan Penelitian