18
2.1.1.2 Pengertian Konservasi
Konservasi sendiri berarti pemanfaatan secara bijaksana dan berkesinambungan dari suatu sumber daya alam, dengan menimbulkan dampak
negatif seringan mungkin dan manfaat seoptimal mungkin http:www.subterra.or.iddat
Dalam kamus besar bahasa Indonesia konservasi adalah pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan
dengan jalan mengawetkan: pelestarian 1991:520. Konservasi juga merupakan istilah yang menjadi payung dari semua
kegiatan pelestarian sesuai dengan kesepakatan internasional yang telah dirumuskan dalam piagam Burra tahun 1981 Sidharta dan Budiharjo, 1989:10.
Berdasarkan Keputusan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Nomor : KM. 52OT.001MPK2003 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Kajian
Sejarah dan Nilai Tradisional: Bahwa pelestarian kebudayaan tidak dalam arti menjaga keasliannya tetapi kebudayaan itu bersifat dinamis. Pelestarian dalam arti
dinamis meliputi empat unsur pembinaan, perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan menggunakan kebudayaan dalam membentuk watak dan jati diri
bangsa, perekat persatuan bangsa dan menjalin hubungan antarbangsa. Nurmatias, 2006
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa konservasi itu merupakan segala usaha pemeliharaan dan perlindungan secara
teratur sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia agar tidak musnah atau rusak dengan jalan pelestarian.
19
2.1.1.3 Pengertian Kebudayaan
Sebagaimana ilmu sosial yang lain banyak pihak yang mendefinisikan tentang kebudayaan, bahkan menurut A.L Kroeber dan C. Kluckhohn 1952
dalam Pengantar Ilmu Antorpologi Koenjaraningrat 2000:181 ada sekitar 160 defenisi kebudayaan yang dibuat oleh ahli antropologi, itu baru dari ahli
antropologi saja belum dari disiplin ilmu yang lain. Namun berikut akan disajikan beberapa definisi kebudayaan.
Kata kebudayaan itu sendiri berasal dari kata Sanskerta yaitu buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi dan akal, yang berarti bahwa
kebudayaan itu adalah hal yang berkaitan tentang akal. Walaupun ada beberapa sarjana yang membedakan antara budaya dengan kebudayaan, dimana budaya
adalah “daya dari budi yang berupa cipta, rasa dan karsa sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa dan karsa itu” namun banyak ahli terutama ahli
antropologi kebudayaan yang beranggapan bahwa kata budaya disini hanya singkatan dari kebudayaan itu sendiri dengan arti yang sama Koenjaraningrat
2000:181. Sesuai dengan pendapat kebanyakan para ahli penulis juga akan memaknai budaya dan kebudayaan dalam arti yang sama.
Pengertian paling tua atas kebudayaan diajukan oleh Edward Burnett Tylor dalam karyanya yang berjudul Primitve Culture , dalam Horton dan Hunt
1999:58 “kebudayaan adalah kompleks keseluruhan dari pengetahuan, keyakinan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan semua kemampuan, dan
kebiasaan yang lain yang diperoleh oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.” Sedangkan menurut Horton dan Hunt 1999:58 kebudayaan adalah seperangkat
20
peraturan dan tata cara guna memenuhi kebutuhan mereka dari pengalaman hidupnya bersama dengan seperangkat gagasan dan nilai yang mendukung.
Sedangkan menurut Wahlstrom 1992 kebudayaan adalah sebuah pengalihan atau sosialisasi perilaku, kepercayaan, seni, instituisi dan semua karya
lain dalam suatu masyarakat Liliweri, 2004:107. Dalam kamus besar bahasa Indonesia 1991:149 “budaya adalah suatu
hasil dari pikiran atau akal budi manusia yang sudah menjadi kebiasaan dan sulit untuk diubah”. Hal ini sejalan dengan dengan definisi kebudayaan menurut
Koenjaraningrat 2000:180 ia berpendapat bahwa kebudayaan itu adalah “keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar” Sedangkan menurut Ralph Linton dalam jurnal Leonard Siregar 2002:4
“Kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat dan tidak hanya mengenai sebagian tata cara hidup saja yang dianggap lebih tinggi dan lebih
diinginkan”. Dari semua penjabaran satu-persatu diatas mengenai motivasi, konservasi,
dan kebudayaan maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa motivasi konservasi kebudayaan adalah suatu kebutuhan yang menyebabkan timbulnya
dorongan untuk berperilaku menjaga, melindungi suatu sistem atau norma yang merupakan hasil dari pikiran serta pengalaman manusia dan telah diwariskan
turun temurun sehingga menjadi kebiasaan dan pegangan bagi masyarakat baik itu yang tampak maupun tidak tampak agar tidak musnah atau rusak.
2.1.2 Teori Motivasi