Melakukan Kegiatan yang Bertujuan untuk Perlindungan Kebudayaan yang Tidak Tampak.

106

4.5.1.6 Melakukan Kegiatan yang Bertujuan untuk Perlindungan Kebudayaan yang Tidak Tampak.

Sub-aspek terakhir dari motivasi konservasi kebudayaan adalah kegiatan yang bertujuan untuk melakukan perlindungan kebudayaaan yang tidak tampak. Pada sub-aspek ini terdapat 13 aitem yang valid, dimana skor tertinggi tiap aitemnya adalah empat dan satu yang terendah. Tingkatan kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan kebudayaan tidak tampak ini dapat dengan kriteria sebagai berikut: Skor tertinggi = 4 x 13 = 52 Skor terendah = 1 x 13 = 13 Mean teoritis = 2,5 x 13 = 32,5 Standar deviasi = = = 6,5 Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Motivasi Konservasi Kebudayaan pada Indikator Melakukan Kegiatan yang Bertujuan untuk Perlindungan Kebudayaan yang Tidak Tampak. No Kategori Kriteria ∑Subjek frekuensi Persentase 1 Sangat Tinggi 42,25 X 17 31,48 2 Tinggi 35,75 X ≤ 42,25 31 57,41 3 Sedang 29,25 X ≤ 35,75 5 9,26 4 Rendah 22,75 X ≤ 29,25 1 1,85 5 Sangat rendah X ≤ 22,75 Jumlah 54 100 107 Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa apabila subjek penelitian mempunyai skor lebih dari 42,25, berarti subjek melakukan kegiatan yang bertujuan terhadap perlindungan kebudayaan yang tidak tampak yang sangat tinggi. Subjek penelitian yang mempunyai skor antar 35,75 sampai dengan 42,25, berarti subjek penelitian melakukan kegiatan yang bertujuan terhadap perlindungan kebudayaan yang tidak tampak pada kriteria tinggi. Subjek penelitian dikatakan melakukan kegiatan yang bertujuan terhadap perlindungan kebudayaan yang tidak tampak yang sedang jika ia memiliki skor antara 29,25 sampai dengan 35,75. Subjek penelitian yang mempunyai skor antara 22,75 sampai dengan 29,25 maka subjek penelitian berada pada tingkatan rendah. Subjek penelitian yang mempunyai skor kurang dari 22,75, maka subjek penelitian tersebut berada pada tingkatan sangat rendah dalam melakukan kegiatan yang bertujuan terhadap perlindungan kebudayaan yang tidak tampak. Dalam tabel 4.17 tersebut menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki kemauan untuk melakukan kegiatan yang bertujuan untuk perlindungan kebudayaan yang tidak tampak dalam pada kategori tinggi cenderung sangat tinggi. Hal ini ditandai dengan 57,41 responden masuk dalam kategori tinggi dan 31,48 responden masuk dalam kategori sangat tinggi. Hal ini berarti responden memiliki kemauan yang kuat untuk melakukan perlindungan nilai-nilai, norma dan adat istiadat Mentawai agar tidak punah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram persentase motivasi konservasi kebudayaan dalam indikator melakukan kegiatan yang bertujuan untuk perlindungan kebudayaan yang tidak tampak berikut ini: 108 Gambar 4.7 Diagram Persentase Motivasi Konservasi Kebudayaan pada Indikator Melakukan Kegiatan yang Bertujuan untuk Perlindungan Kebudayaan yang Tidak Tampak Berdasarkan norma kategorisasi pada tabel 4.7 diketahui kuatnya kemauan untuk melakukan kegiatan yang bertujuan untuk melindungi kebudayaan yang tidak tampak ini tercermin dari semua sub indikatornya yang berada pada kategori yang tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.18 Norma Kategorisasi Sub Indikator dari Melakukan Kegiatan yang Bertujuan untuk Melindungi Kebudayaan yang Tidak Tampak pada Masyarakat Dusun Salappa’ N O Sub Indikator Kategori Jumlah Tinggi Sedang Rendah 1 Melaksanakan upacara nennem kabei 63,0 37,0 100 2 Melaksanakan upacara pangabela 72,2 27,8 100 3 Melaksanakan upacara abbinen 75,9 24,1 100 4 Melaksanakan upacara panunggru 90,7 9,3 100 5 Percaya dengan simagere 92,6 7,5 100 109 6 Percaya terhadap ketcat 83,3 16,7 100 7 Melakukan upacara irig gou-gou 81,5 18,5 100 8 Melakukan upacara irig toitet 57,4 42,6 100 9 Melakukan upacara irig atai gou- gou 85,2 14,8 100 10 Percaya terhadap sikirei 83,3 16,7 100 11 Melakukan upacara rauk 68,5 31,5 100 12 Melakukan upacara pasoga 75,9 24,1 100 13 Melaksanakan upacara eneget 94,5 5,5 100 Dari hasil analisis semua indikator dari motivasi konservasi kebudayaan dapat diringkasan sebagai berikut: Tabel 4.19 Hasil Deskripsi Analisis Data Secara Keseluruhan N o Indikator Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Jumlah 1 Kebutuhan untuk melindungi kebudayaan yang tampak 44,44 35,19 14,81 3,71 1,85 100 2 Kebutuhan untuk melindungi kebudayaan yang tidak tampak 44,44 44,44 7,41 3,71 0,00 100 3 Dorongan untuk melakukan perlindungan kebudayaan yang tampak 35,19 35,19 24,07 5,56 0,00 100 4 Dorongan untuk melakukan perlindungan kebudayaan yang tidak tampak 33,33 46,30 18,52 1,85 0,00 100 5 Melakukan kegiatan yang bertujuan untuk perlindungan 33,33 40,74 11,11 12,97 1,85 100 110 kebudayaan yang tampak 6 Melakukan kegiatan yang bertujuan untuk perlindungan kebudayaan yang tidak tampak 31,48 57,41 9,26 1,85 0,00 100

4.6 Pembahasan

Dokumen yang terkait

GEOGRAFI DIALEK BAHASA MENTAWAI DI KECAMATAN SIBERUT SELATAN.

0 5 15

KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT MENTAWAI PASCA GEMPA DAN TSUNAMI Studi Dusun Purourogat Desa Malakopak Kecamatan Pagai Selatan Kepulauan Mentawai.

1 5 46

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENGOBATAN TRADISIONAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA SIBERUT KECAMATAN SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI TAHUN 2012.

0 0 14

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENGOBATAN TRADISIONAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA SIBERUT KECAMATAN SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI TAHUN 2012.

0 2 13

NEGARA VS MASYARAKAT DALAM POLITIK AGRARIA (STUDI KASUS EKSISTENSI KEPEMILIKAN MASYARAKAT ADAT ATAS HUTAN DALAM AREAL TAMAN NASIONAL SIBERUT DI DESA BOJAKAN KECAMATAN SIBERUT UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI).

0 0 16

PENGKAJIAN CALON LOKASI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL Dusun Pei Pei Desa Pasakiat Taleleu Kec. Siberut Selatan Kab. Kepulauan Mentawai Propinsi Sumatra Barat.

0 0 19

NEGARA vs MASYARAKAT DALAM POLITIK AGRARIA (Studi Kasus Eksistensi Kepemilikan Masyarakat Adat Atas Hutan Dalam Areal Taman Nasional Siberut Di Desa Bojakan Kecamatan Siberut Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai).

0 1 2

Konflik Tanah Adat Pasca Program Pemukiman Kembali Masyarakat Terasing Di Komunitas Siberut(studi Kasus : Desa Maileppet, Kec. siberut selatan, Kabupaten Kep. Mentawai).

0 0 10

Pemilikan dan Penguasaan Lahan pada Orang Mentawai: Studi Enografi pada Masyarakat Dusun Madobag Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Mentawai - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 72

Pemilikan dan penguasaan lahan pada orang Mentawai: studi etnografi pada masyarakat Dusun Madobag Kecamatan Siberut Selatan Kapubaten Mentawai - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

0 0 17