Bea Lelang REALISASI KINERJA

[ KEGIATAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGAM PEMBANGUNAN DI BIDANG KEKAYAAN NEGARA ] 2013 24 stakeholders, dan meningkatkan koordinasi dengan aparat hukum KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian untuk mengoptimalkan pendapatan lelang atas barang sitaan.

f. Piutang Negara Yang Dapat Diselesaikan PNDS

Grafik III.6 menggambarkan Indikator kinerja Persentase Piutang Negara Yang Dapat Diselesaikan. PNDS diperoleh dari pelaksanaan eksekusi pengurusan piutang negara penjualan barang jaminan maupun pelaksanaan non eksekusi pengurusan piutang negara angsuranpelunasan hutang, restrukturisasi hutang, penebusan maupun pencairan barang jaminan. Pada Tahun 2012, satker yang mencapai target paling rendah sesuai dengan target yang telah ditetapkan adalah Kanwil DJKN Kalimantan Timur sebesar 34,87 persen dan yang tertinggi adalah Kanwil DJKN Sulsel, Tenggara, dan Barat sebesar 184.47 persen. Beberapa satker lainnya seperti Kanwil DJKN Kalimantan barat dan Kanwil DJKN Jawa Barat tidak mencapai target 100 persen. Tidak tercapainya target PNDS akibat terbitnya Putusan Mahkamah Konstitusi MK Nomor MK.77PUU-IX2012 dimana putusan tersebut berdampak langsung terhadap proses pengurusan piutang negara yang dilakukan oleh DJKNPUPN. Sehubungan dengan kondisi tersebut target untuk tahun 2013 diturunkan mengingat potensi PNDS hanya bersumber dari outstanding Instansi Pemerintah saja. Adapun sampai dengan bulan Oktober 2013, sebagian besar Kanwil DJKN telah mencapai target 100 persen. Berdasarkan grafik III.6, Kanwil DJKN Kalimantan Barat memiliki capaian kinerja tertinggi 169,03 persen dan Kanwil DJKN yang menduduki peringkat terendah adalah Kanwil DJKN Sumatera utara 80,99 persen. [ KEGIATAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGAM PEMBANGUNAN DI BIDANG KEKAYAAN NEGARA ] 2013 25

g. Pokok Lelang

Indikator selanjutnya adalah Pokok Lelang. Pokok lelang adalah harga lelang yang belum termasuk Bea Lelang Pembeli dalam lelang yang diselenggarakan dengan penawaran harga secara eksklusif atau harga lelang dikurangi Bea Lelang Pembeli dalam lelang yang diselenggarakan dengan penawaran harga secara inklusif. Dari grafik III.7 dapat dilihat bahwa pada tahun 2012, seluruh Kanwil telah dapat mencapai target, dimana capaian tertinggi dicapai oleh Kanwil DJKN Sumsel, Jambi dan Babel dan Kanwil Kalimantan Barat dengan capaian lebih dari 400. Tingginya capaian kinerja tersebut diantaranya karena adanya booming lelang pada beberapa wilayah, melonjaknya frekuensi lelang, maupun maupun optimalisasi penawaran lelang sehingga menghasilkan nilai jual objek lelang yang tinggi. Pada tahun 2013, target penerimaan dari pokok lelang untuk seluruh Kanwil DJKN disesuaikan. Sampai dengan triwulan III tahun 2013, baru sebagian Kanwil yang telah mencapai target diantaranya Kanwil Sulsel, Barat dan Tenggara dan Kanwil Kalimantan Barat. Adapun beberapa Kanwil DJKN yang masih belum mencapai target adalah kanwil DJKN Sulut, Tenggara, Gorontalo, dan Maluku Utara serta Kanwil DJKN Kalimantan Timur. Adapun kendala yang dihadapi diantaranya adalah pelaksanaan lelang sering Tidak Ada Peminat TAP oleh karena harganya yang terlalu tinggi atau obyek lelang kurang marketable, banyaknya peserta lelang yang menyetorkan uang jaminan lelang dan tidak melakukan penawaran, dan adanya pelaksanaan lelang dimohon untuk dibatalkan oleh pemohon lelang oleh karena debitur telah melakukan upaya-upaya penyelesaian hutangnya.