[
KEGIATAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGAM PEMBANGUNAN DI BIDANG KEKAYAAN NEGARA
]
2013
21
c. Persentase penyelesaian permohonan penilaian aset
Indikator Kinerja ketiga adalah Persentase penyelesaian permohonan Penilaian Aset.
Target yang harus dicapai pada tahun 2012 dan tahun 2013 adalah 100 persen. Grafik III.3 menggambarkan persentase capaian kinerja persentase persetujuanpenolakan
penilaian aset. Pada tahun 2012, terlihat bahwa seluruh kanwil DJKN mampu mencapai terget yang ditetapkan. Adapun capaian realisasi target tertinggi ada pada Kanwil DJKN
Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara; Kanwil DJKN Sumsel, Jambi, dan Babel; Kanwil DJKN Jawa Timur; dan Kanwil DJKN Kalimantan Barat dengan capaian masing-masing
sebesar 120. Pada tahun 2013, sampai dengan triwulan III, dapat dilihat bahwa capaian pada seluruh
Kanwil DJKN telah melampaui 100. Adapun Kanwil DJKN yang memiliki capaian tertinggi adalah Kanwil DJKN Sumsel, Jambi dan Babel 120 dan terendah adalah
Kanwil DJKN Kalimantan Barat 100. Sehubungan dengan hal tersebut untuk tahun- tahun yang akan datang diharapkan seluruh satker mampu untuk meningkatkan capaian
yang telah diperoleh pelaksanaan penilaian dan penyusunan laporan sesuai standar penilaian dan melakukan quality assurance atas hasil penilaian.
Secara umum kendala yang dihadapi dalam pencapaian kinerja adalah tidak lengkapnya dokumen saat mengajukan permohonan penilaian, kemampuan penilai yang kurang
memadai dalam rangka melakukan penilaian terhadap objek BMN atau keterbatasan jumlah Penilai yang telah memiliki sertifikasi Penilai.
[
KEGIATAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGAM PEMBANGUNAN DI BIDANG KEKAYAAN NEGARA
]
2013
22
d. Biaya Administrasi Pengurusan Piutang Negara Biad PPN
Indikator Kinerja keempat adalah Biad PPN. Adapun pencapaian realisasi Biad PPN berasal dari angsuran dan pelunasan hutang, penebusan dan pencairan barang jaminan,
serta restrukturisasi hutang melalui penarikan Berkas Kasus Piutang Negara BKPN. Secara nasional, terget Biad PPN pada tahun 2013 mengalami penurunan dibandingkan
target pada tahun 2012. Penurunan ini dipicu terbitnya Putusan Mahkamah Konstitusi
MK Nomor MK.77PUU-IX2012 yang berdampak langsung terhadap proses pengurusan piutang negara yang dilakukan oleh DJKNPUPN. Berdasarkan putusan
tersebut PUPN tidak lagi berhak untuk mengurus piutang yang berasal dari BUMNBUMD.
Berdasarkan Grafik III.4, pada tahun 2012 satker yang mencapai realisasi target paling rendah sesuai dengan target yang telah ditetapkan adalah Kanwil DJKN Kalimantan
Timur sebesar 33,45. Untuk Kanwil DJKN yang mencapai target tertinggi dicapai oleh Kanwil DJKN Banten dengan capaian kinerja sebesar 279,27 persen.
Pada Tahun 2013 realisasi target tertinggi dicapai oleh Kanwil DJKN Banten dengan capaian kinerja sebesar 161,63 persen. Adapun satker yang masih berada dibawah target
yang ditetapkan adalah Kanwil DJKN Sumatera Utara dan Kanwil DJKN Aceh. Diharapkan sampai dengan akhir TA 2013, target yang ditetapkan sudah dapat dicapai.